Menang Mudah, Tim Panahan Indonesia Amankan Emas Beregu Putra
Tim recurve panahan beregu putra mempersembahkan emas pertama bagi Indonesia di cabang ini. Emas pertama itu mereka raih dengan cukup mudah melawan wakil tuan rumah Vietnam.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
HANOI, KOMPAS - Atlet panahan nomor recurve beregu putra Indonesia mengamankan emas usai menundukkan wakil tuan rumah di National Sport Training Center, Hanoi, Vietnam, Rabu (18/5/2022). Emas ini diraih dengan mudah oleh Riau Ega Agatha Salsabila dan rekan-rekannya. Predikat sebagai pemanah Olimpian membuat mereka tampil percaya diri sepanjang pertandingan.
Kendati sempat tertinggal 0-2 di set pertama, tim panahan beregu yang terdiri dari Riau Ega Agatha Salsabilla, Alviyanto Bagas Prastyadi, dan Arif Dwi Pangestu tidak panik dan mampu tampil tenang untuk merebut dua set berikutnya. Mereka menurunkan urutan pemanah yang sama dengan saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dan Piala Dunia Panahan di Turki bulan lalu.
Sebenarnya ada beberapa opsi (urutan pemanah). Cuma kami nyamannya sudah (dengan urutan) yang ini. Tapi kalau pun di tengah-tengah pertandingan harus diganti urutannya, ya kami ganti. Kami fleksibel aja.
Di setiap set, Ega tampil sebagai pemanah pembuka, kemudian diikuti Bagas dan Arief. Pada kesempatan memanah kedua, giliran Bagas yang membuka panahan, lalu diikuti Arief dan ditutup oleh Ega. "Sebenarnya ada beberapa opsi (urutan pemanah). Cuma kami nyamannya sudah (dengan urutan) yang ini. Tapi kalau pun di tengah-tengah pertandingan harus diganti urutannya, ya kami ganti. Kami fleksibel aja," ucap Ega.
Pada set pertama, kombinasi ketiganya belum mampu membidik tepat sasaran. Perolehan skor mereka berkisar antara delapan hingga sembilan poin. Adapun pemanah Vietnam tampil bagus di set pertama. Vietnam pada akhirnya memenangi set pertama.
Performa Ega, Arief, dan Bagas meningkat di set kedua. Mereka mencatatkan skor sempurna, 10 poin, pada kesempatan memanah pertama. Di sisi lain, pemanah Vietnam tidak mau ketinggalan untuk merebut poin penuh. Hanya saja, pemanah Vietnam hanya sekali mencatatkan poin 10.
Pada kesempatan memanah kedua, pemanah Indonesia kembali mempertahankan performanya. Bagas dan Arief meraih skor 10 poin. Ega yang bertindak sebagai pemanah penutup hanya mencatatkan 9 poin.
"Rasanya sebenarnya sama sih, enggak ada yang beda. Cuma awal-awal tadi kami mengatur alat panahnya saja, biar bisa benar-benar kena di kuningnya (sasaran tengah). Waktu anak panah pertama, kan saya sempat turun. Saya atur lagi alatnya biar kesempatan kedua bisa mengejar," kata Ega.
Indonesia semakin tidak terkejar di set ketiga. Perolehan skor Ega, Bagas, dan Arief hampir selalu sempurna. Pada kesempatan memanah kedua, mereka mencatatkan skor 10 poin. Indonesia pun merebut set ketiga dan tinggal memenangi satu set terakhir untuk meraih emas panahan pertama.
Pada set terakhir atau set keempat, Indonesia mengamankan kemenangan berkat penampilan buruk pemanah Vietnam di kesempatan memanah pertama. Trio pemanah Vietnam Chu Duc Anh, Nong Van Linh, dan Nguyen Duy gagal membidik sasaran secara presisi untuk mendapatkan poin penuh.
Ega dan rekan-rekannya langsung mengakhiri pertandingan dengan tiga kali membidik 10 poin dari enam kali kesempatan memanah. Indonesia mengakhiri pertandingan dengan skor total 6-2.
Setelah dipastikan mengklaim emas. Ekspresi wajah ketiga pemanah Indonesia terlihat datar. Tidak ada luapan kegembiraan berlebihan dari mereka. Setelah menyelesaikan set keempat, mereka hanya saling berangkulan sebentar.
Menurut Arief, pada pertandingan SEA Games kali ini menggunakan panggung sebagai lokasi memanah atlet. Pengaturan panggung sebagai arena memanah, kata Arief, cukup memengaruhi sentuhan memanah. Namun tidak terlalu signifikan.
Selain itu, Arif merasakan ada perbedaan angin saat bertanding hari ini. Pada sesi latihan memanah dan babak sebelumny, angin bertiup kencang dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Embusan angin tidak dirasakan Arief kali ini.
Pengalaman tampil di Olimpiade dan sejumlah kejuaraan panahan dunia membuat mental bertanding Arief terasah. Ia menyebut, pemanah peserta SEA Games cukup hebat. Namun, karena telah bertanding menghadapi pemanah-pemanah dunia, termasuk pemanah Amerika Serikat di Olimpiade, Arief tampil sangat tenang dan terkontrol.
"Tekanannya lebih tinggi di Olimpiade dan kejuaraan dunia. Di SEA Games dengan atlet yang lebih sedikit, jadi lebih percaya diri. Lebih tenang," katanya.