Lalu Muhammad Zohri dan Valentin Vanesa Lonteng gagal meraih medali pada lari 100 meter. Namun, performa Valentin memberi harapan, saat penampilan Zohri sangat mengecewakan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri (kiri) ketika memasuki garis finis pada laga final nomor lari 100 meter putra cabang atletik pada SEA Games Vietnam 2021 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (18/5/2022). Lalu Muhammad Zohri hanya menempati peringkat keempat dalam final ini. Medali emas dan perak diraih sprinter Thailand Boonson Puripol dan Dapbang Soraoat, sedangkan medali perunggu diraih sprinter Singapura Louis Marc Brian.
HANOI, KOMPAS - Tim atletik Indonesia belum berhasil menambah koleksi medali emas dari nomor lari lintasan SEA Games Vietnam 2021. Sprinter Lalu Muhammad Zohri yang diharapkan bisa meraih emas gagal naik podium. Di tengah senjakala prestasi para pelari Indonesia, muncul harapan dari penampilan sprinter muda Valentin Vanesa Lonteng. Kendati tidak meraih medali, dia menunjukkan perkembangan yang cukup menjanjikan.
Valen, sapaan akrab Valentin, finis di posisi keempat pada nomor 100 meter individu putri dalam perlombaan yang berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (18/5/2022) sore. Valen mencatatkan waktu 11,67 detik. Meski tidak mampu meraih medali, catatan waktu Valen hanya kalah tipis 0,01 detik dari sprinter peringkat ketiga asal Thailand, Supanich Poolkerd, yang finis dengan 11,66 detik.
Peringkat kedua diraih sprinter Singapura, Veronica Shanti Pereira yang mencatatkan waktu 11,62 detik. Adapun medali emas direbut sprinter Filipina, Kayla Richardson, dengan 11,60 detik.
Dengan usia yang masih 17 tahun, dan mengikuti SEA Games pertamanya, catatan waktu Valen tidak bisa dianggap sebelah mata. Apalagi dia dikepung oleh Poolkerd, Pereira, dan Richardson yang berpredikat Olimpian.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Sprinter putri Indonesia Valentin Vanessa Lonteng (tengah) ketika memasuki finis di laga final nomor lari 100 meter putri cabang atletik pada SEA Games Vietnam 2021 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (18/5/2022). Valentin Vanessa Lonteng hanya menempati peringkat keempat dalam final ini. Pada final putri ini, medali emas diraih sprinter Filipina Kayla Anise Richards, medali perak diraih sprinter Singapura Veronica Pereira, dan medali perunggu diraih sprinter Thailand Supanich Poolkerd.
Di ajang debutnya ini, Valen setidaknya mampu meladeni sprinter-sprinter yang jauh lebih senior dan memiliki jam terbang lebih banyak. Artinya, Valen adalah mutiara masa depan dunia atletik Indonesia. Dia perlu diberi kesempatan dan menambah pengalaman mengikuti kejuaraan internasional.
Pengalaman Valen yang masih rendah di ajang internasional tergambar dari gestur sebelum berlari dan pernyataannya. Saat bersiap memulai start, Valen mencoba mengusir rasa gugup dengan bergerak ke sana ke mari. Di saat para pesaingnya berdiri tenang, Valen berkali-kali meloncat untuk menghilangkan ketegangan.
"Lumayan takut juga (berlomba di SEA Games). Cuma berhati-hati saja. Ini, kan, multievent pertama saya," kata Valen seusai berlomba.
Valen memancang target mampu berlari dengan waktu 11,5 detik di SEA Games. Dia sebelumnya telah memecahkan rekor nasional (rekornas) remaja atas nama Nurul Imaniar (11,97 detik) saat berlomba di Singapura Terbuka, 17 April. Saat itu Valen bisa meraih emas dengan waktu 11,77 detik.
Sprinter putri Indonesia Valentin Vanessa Lonteng seusai laga final nomor lari 100 meter putri cabang atletik pada SEA Games Vietnam 2021 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (18/5/2022). Valentin Vanessa Lonteng hanya menempati peringkat keempat dalam final ini. Pada final putri ini, medali emas diraih sprinter Filipina Kayla Anise Richards, medali perak diraih sprinter Singapura Veronica Pereira, dan medali perunggu diraih sprinter Thailand Supanich Poolkerd.
Saat kualifikasi SEA Games, Valen mengaku menyimpan tenaganya untuk berlomba di final. Maka dari itu, catatan waktunya melambat menjadi 11,85. Walau mengurangi tenaga, Valen menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi. Ia mengungguli Poolkard yang mencetak waktu finis 11,86 detik dan Pereira dengan 11,98 detik.
"Selain menyimpan tenaga, dari tadi kaki kiri saya agak sakit pas masuk di heat," ucapnya.
Rasa sakit di kaki kiri itu juga menyebabkan Valen gagal meraih podium. Dia mampu melesat cepat saat meninggalkan garis start. Valen sempat berlari di posisi terdepan. Namun, di pertengahan lintasan, Richards mampu menyusulnya hingga akhir.
"Saya tidak secara khusus menargetkan emas. Hanya ingin meraih medali," katanya.
Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri mengacungi jempol lawan-lawannya seusai laga final nomor lari 100 meter putra cabang atletik pada SEA Games Vietnam 2021 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (18/5/2022). Lalu Muhammad Zohri hanya menempati peringkat keempat dalam final ini. Medali emas dan perak diraih sprinter Thailand Boonson Puripol dan Dapbang Soraoat, sedangkan medali perunggu diraih sprinter Singapura Louis Marc Brian.
Performa Zohri
Di saat kemilau bintang muda seperti Valen mulai cemerlang, pelari kawakan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, kembali gagal bersinar. Zohri yang berlomba di nomor andalannya, 100 meter individu, menempati posisi keempat dengan catatan waktu 10,58 detik.
Zohri berada di bawah sprinter Thailand Puripol Boonson yang meraih emas dengan 10,43 detik dan Soraoat Dapbang yang mencatatkan waktu 10,55 detik. Catatan waktu Zohri juga masih kalah dengan sprinter Singapura, Marc Brian Loius, yang meraih perunggu dengan 10,56 detik.
Zohri merasa tidak puas dengan catatan waktunya tersebut. Sebelumnya, dia sempat memperkuat tim estafet Indonesia, tapi gagal meraih podium setelah hanya finis di peringkat keempat. Usai kegagalan di tim estafet, Zohri berniat menebusnya di nomor lari andalannya.
"Kalau catatan waktu ini sih jelek," katanya dengan nada kecewa.
Menurut Zohri, cedera harmstring yang dia derita sudah tidak terasa sakit lagi. Namun, trauma cedera tersebut masih membayanginya. Trauma itu, katanya, mengganggu performanya.
Kalau catatan waktu ini sih jelek. (Lalu Muhammad Zohri)
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri saat beraksi pada laga final nomor lari 100 meter putra cabang atletik pada SEA Games Vietnam 2021 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (18/5/2022). Lalu Muhammad Zohri hanya menempati peringkat keempat dalam final ini. Medali emas dan perak diraih sprinter Thailand Boonson Puripol dan Dapbang Soraoat. Sedangkan, medali perunggu diraih sprinter Singapura Louis Marc Brian.
Trauma cedera dikhawatirkan bakal semakin mengganggu performa Zohri lebih lanjut. Bila benar, Zohri akan berada pada pengujung kariernya. Bukan tidak mungkin SEA Games Vietnam 2021 akan menjadi ajang multicabang terakhir Zohri.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan, prestasi atletik Indonesia tertinggal di SEA Games kali ini karena kurang bisa menyiasati pandemi. Menurut Tigor, negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Thailand, Filipina, dan Vietnam mampu meningkatkan performa atletnya kendati dikepung pandemi.
"Negara-negara lain kelihatannya lebih mampu dari kita menyiasati keterbatasan-keterbatasan di dalam pandemi ini. Memang banyak yang harus diperbaiki," katanya singkat.