"Garuda Muda" meruntuhkan harapan publik usai kalah dari Vietnam di laga pertama SEA Games 2021. Namun, mereka bangkit dan memperlihatkan wajah aslinya dengan tampil impresif pada tiga laga berikutnya
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Gelandang timnas Indonesia Ricky Richardo Kambuaya melewati sejumlah pemain Myanmar dalam laga cabang sepak bola SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Minggu (15/5/2022). Indonesia mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1. Ketiga gol Indonesia dicetak Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Marselino Ferdinan.
Timnas sepak bola Indonesia U-23 sempat mematahkan harapan publik Tanah Air saat kalah telak 0-3 dari Vietnam di laga pembuka SEA Games 2021. Perlahan tetapi pasti, mereka mampu menemukan bentuk permainan terbaik dalam tiga laga terakhir Grup A. Ledakan penampilan usai kalah dari Vietnam memperlihatkan wajah asli "Garuda Muda".
Para pemain timnas bermain dengan tajam dan agresif pada tiga laga berikutnya. Timor Leste, Filipina, dan Myanmar sempat mengira moral pemain Indonesia melemah karena kekalahan itu. Namun, mereka justru dipaksa kebobolan tiga gol atau lebih oleh Witan Sulaeman dan kawan-kawan.
Sebelum SEA Games Vietnam dimulai, asa publik Indonesia telanjur tinggi terhadap "Garuda Muda". Komposisi pemain yang dibawa pelatih Shin Tae-yong sebagian besar pemain yang mengantarkan Indonesia menjadi runner up Piala AFF 2020. Sebelum bertarung di SEA Games, "Garuda Muda" juga menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan, meski hanya dua pekan.
Target besar, merebut medali emas SEA Games pun dibebankan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Shin. Timnas Indonesia terakhir kali menggenggam emas pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Kombinasi harapan dan komposisi pemain yang mumpuni mengiringi perjuangan Indonesia di SEA Games.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ekspresi gelandang timnas Indonesia Witan Sulaeman setelah mencetak gol ke gawang timnas Myanmar dalam laga cabang sepakbola pada SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Minggu (15/5/2022). Indonesia mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1.
Setumpuk asa itu seketika runtuh kala Indonesia dilumat Vietnam 0-3 di laga pertama. Tidak hanya kekalahan, yang lebih mengiris hati para pecinta sepak bola Indonesia adalah permainan yang ditampilkan "Garuda Muda" jauh dari apa yang diharapkan. Apa yang dipertontonkan Fachruddin Aryanto dan rekan-rekannya bukan seperti aksi tim finalis Piala AFF beberapa bulan sebelumnya.
Mendung pun membayangi kiprah "Garuda Muda". Keraguan mulai terselip menyongsong laga berikutnya. Harapan perlahan memudar. Namun, Shin menjawabnya dengan kemenangan telak 4-1 atas Timor Leste. Kemenangan itu perlahan membuka pintu menuju semifinal yang awalnya seperti tertutup.
Dari partai menghadapi Timor Leste ini, kekuatan sesungguhnya dari "Garuda Muda" tersingkap. Kurang panas di laga pertama, pasukan Shin mengamuk di tiga laga tersisa dengan menyapu bersih kemenangan. Setelah membekap Timor Leste, Indonesia berturut-turut menumbangkan Filipina 4-0, dan menundukkan yanmar 3-1.
Kendati hanya membutuhkan hasil imbang kontra Myanmar untuk menyegel tiket semifinal, Indonesia menolak bermain aman. Mereka justru tampil menekan sejak menit-menit awal sehingga dua gol cepat lahir dari Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman ketika laga baru berusia 10 menit.
Striker timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (kiri) dijaga oleh bek timnas Myanmar Soe Moe Kyaw (kanan) dalam laga cabang sepakbola pada SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Minggu (15/5/2022). Indonesia mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1.
"Memang hari ini kami hanya butuh hasil seri lawan Myanmar untuk lolos sebagai peringkat kedua. Namun, saya tegaskan kepada para pemain, pertandingan seperti ini malah akan sulit bagi kami. Saya minta para pemain untuk lebih bekerja keras. Para pemain pun mengikuti instruksi dengan baik dan layak mendapat pujian," kata pelatih yang juga pernah mengarsiteki timnas Korea Selatan di Piala Dunia Rusia 2018 tersebut, Minggu (16/5/2022) malam.
Secara garis besar, Indonesia melaju ke semifinal dengan catatan yang meyakinkan. "Garuda Muda" meraih sembilan poin, satu poin lebih sedikit dibandingkan Vietnam di peringkat pertama Grup A. Kendati hanya keluar sebagai runner up Grup A, Indonesia menjadi tim tersubur dengan torehan 11 gol.
Predikat sebagai tim tersubur di fase grup mengulangi apa yang Shin juga lakukan di Piala AFF 2020. Kala itu, Indonesia juga kerap membuat gawang lawan-lawannya menjadi lumbung gol. Indonesia kemudian keluar sebagai juara Grup B dengan mencetak 13 gol.
Pelatih Myanmar, Velizar Popov, adalah salah satu sosok yang tidak terlena melihat kekalahan Indonesia. Sejak awal, pelatih berpaspor Bulgaria tersebut tidak yakin Indonesia bakal kesulitan lolos dari fase grup.
Saya minta para pemain untuk lebih bekerja keras. Para pemain pun mengikuti instruksi dengan baik dan layak mendapat pujian. (Shin Tae-yong)
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong ketika anak asuhnya melawan timnas Filipina dalam pertandingan cabang sepakbola SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Jumat (13/5/2022).
Ia menganggap, Indonesia belum menunjukkan wajah aslinya saat kalah dari Vietnam. Maka dari itu, Popov enggan memandang sebelah mata Indonesia di laga pamungkas Grup A. "Ini adalah yang sebenarnya. Vietnam dan Indonesia adalah tim bagus di grup ini. Mereka tim berpengalaman. Para pemain kami harus belajar banyak dari mereka," ujar Popov.
Faktor Asnawi
Bek kanan timnas, Asnawi Mangkualam, memegang peran sentral dalam kebangkitan "Garuda Muda" usai kalah dari Vietnam. Pemain klub Korea Selatan, Ansan Greeners, tersebut absen di laga kontra Vietnam karena masih dalam masa pemulihan cedera. Asnawi baru bisa memperkuat timnas setelah Indonesia dikalahkan Vietnam.
Kehadiran Asnawi menjadi senjata andalan bagi timnas. Sejak dia bergabung, permainan timnas perlahan membaik. Dengan bantuan Asnawi pula "Garuda Muda" melibas Timor Leste, Filipina, dan Myanmar untuk membuka pintu semifinal selebar-lebarnya.
Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (kiri) dan Asnawi Mangkualam Bahar (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Myanmar dalam laga lanjutan Grup A Sepak Bola SEA Games 2021 Vietnam di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Minggu (15/5/2022). Indonesia menang atas Myanmar dengan skor 3-1 dan memastikan Indonesia lolos ke semifinal.
Asnawi selalu menjadi pilihan utama Shin di pos bek kanan di tiga laga tersisa Grup A. Perannya tidak tergantikan oleh pemain lain. Saat Asnawi absen menghadapi Vietnam, lini belakang timnas diisi Firza Andika, Rizki Ridho, Fachrudin Aryanto, dan Rio Fahmi tampil kurang solid.
Firza tidak optimal dalam menjalankan tugasnya sebagai pengganti Asnawi. Pos yang dia kawal kerap menjadi sasaran empuk para pemain Vietnam untuk memulai serangan.
Asnawi memang pemain andalan Shin sejak Piala AFF 2020. Dia begitu fasih bermain di posisi bek kanan. Sepanjang pagelaran Piala AFF, Asnawi melakukan tiga blok, 12 intersep, dan 14 sapuan bola. Selain piawai bertahan, Asnawi juga rajin naik membantu serangan. Ia mencatatkan 10 operan kunci dan satu asis selama AFF 2020.
Hanya saja, Asnawi akal absen saat timnas berlaga di babak semifinal SEA Games 2021 karena hukuman akumulasi kartu. Ia mendapat kartu kuning karena dinilai terlalu lama melakukan lemparan ke dalam saat menghadapi Myanmar. Asnawi sebelumnya sudah mendapat kartu kuning ketika melawan Filipina.
Shin pun dipaksa memutar otak untuk bisa menemukan formula yang tepat di semifinal. Tanpa pemain andalannya, "Garuda Muda" bakal kesulitan melalui hambatan untuk mencapai final. Menarik untuk dilihat apakah Indonesia akan mampu melanjutkan langkahnya tanpa kehadiran Asnawi.