Kiprah Lalu Muhammad Zohri Tersendat di Hari Pertama
Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan tersendat pada hari pertama berlomba di SEA Games Vietnam 2021, di nomor lari estafet. Ia berniat menebus itu di nomor andalannya, 100 meter putra.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
HANOI, KOMPAS — Sprinter Lalu Muhammad Zohri belum berhasil membawa Indonesia merebut medali emas dari tangan Vietnam di nomor lari 4 meter x 100 meter di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Senin (16/5/2022) malam. Cedera dan persiapan yang kurang matang menghambat ambisi Zohri untuk berprestasi. Selain lari estafet, nomor lainnya juga gagal mendulang emas.
Zohri tersenyum kecut sembari menggelengkan kepalanya setelah menyelesaikan lomba. Matanya kemudian berpaling menatap layar besar di stadion. Sprinter kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat, tersebut memegangi lutut dengan kedua tangannya, lalu menarik napas panjang dan menunduk. Ia kecewa Indonesia belum mampu merebut medali emas di nomor lari estafet.
Memang belum rezeki. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukung dan mendoakan. Terima kasih banyak. Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia.
”Memang belum rezeki. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukung dan mendoakan. Terima kasih banyak. Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia,” kata Zohri beberapa saat setelah berlomba.
Nomor lari estafet menjadi yang pertama diikuti oleh Zohri dalam SEA Games Vietnam 2021. Setelah ini, ia akan kembali berlomba di nomor 100 meter putra individu. Tidak pelak hasil tersebut membuat kiprah awal Zohri di SEA Games sedikit tersendat. Kendati begitu, Zohri bertekad menebus kegagalan hari ini dengan tampil sebaik mungkin di nomor 100 meter putra pada Rabu (18/5/2022).
Tim estafet putra Indonesia memulai lomba di garis enam. Sudirman Hadi didaulat menjadi pelari pertama. Selama menunggu perlombaan dimulai, Hadi berkali-kali duduk kemudian bangkit dan berjalan bolak-balik di sekitar garis start. Saat duduk, dia memejamkan matanya, kemudian mengambil napas pelan.
Zohri dipasang sebagai pelari terakhir atau keempat. Meski sudah berusaha berlari kencang, Zohri masih kalah cepat dibandingkan sprinter Thailand yang memenangi lomba. Tim atletik ”Negeri Gajah Putih” itu merebut medali emas dengan catatan waktu 38,58 detik. Perak diraih Malaysia dengan catatan waktu 39,090 detik, sementara perunggu menjadi milik Singapura dengan waktu 39,440 detik. Adapun Indonesia finis keempat dengan catatan waktu 39,650 detik.
Hasil ini membuat Thailand mempertahankan raihan di SEA Games 2019 Filipina, tetapi dengan catatan waktu yang lebih cepat. Saat itu, pelari estafet Thailand meraih emas dengan mencatatkan waktu 39,27 detik.
Menurut Zohri, penampilan kurang maksimal dirinya di tim estafet putra Indonesia disebabkan waktu berlatih yang kurang. Zohri mengakui belum sempat berlatih lama di tim estafet karena masih dalam masa pemulihan dari cedera.
”Saat itu, program saya beda. Itu pun sebulan enggak pernah turun ke lapangan. Sehari-hari hanya fokus terapi terus. Rasanya cuma dua kali saya latihan estafet,” ujarnya.
Pelatih kepala tim atletik Indonesia, Agustinus Ngamel, menyampaikan, Zohri diposisikan sebagai pelari terakhir dengan pertimbangan hasil tes. Sebelum terjun di SEA Games, tim pelatih mengadakan tes untuk menentukan para pelari di nomor estafet. ”Ya, ini meleset dari target,” katanya.
Kendati belum berhasil meraih target medali di estafet, tim atletik Indonesia meraih pencapaian di nomor 800 meter putri melalui Agustina Manik Mardika yang meraih perak dengan catatan waktu 2 menit 9,99 detik.
Pelari tuan rumah Anh Khuat Phuong finis tercepat di nomor 800 meter putri dengan waktu 2 menit 8,74 detik. Medali perunggu direbut pelari Malaysia, Savinder Kaur Jogindr Singh, dengan catatan waktu 2 menit 10,24 detik.
Selain itu, cabang atletik menambah perolehan medali Indonesia dari Emilia Nova yang mendapat medali perak di nomor 100 meter lari gawang putri dengan catatan waktu 13,69 detik. Emas direbut pelari tuan rumah Nguyen Bui Thi dengan waktu 13,50 detik, sementara perunggu diraih pelari Filipina, Jelly Dianne Paragile Casalme (13,72 detik).
Atjong Tio Purwanto merebut perunggu di nomor lari halang rintang 3.000 meter putra dengan waktu 9 menit 10,99 detik. Medali emas menjadi milik pelari Vietnam, Long Le Tien, dengan torehan waktu 9 menit 2,84 detik. Adapun perunggu juga direbut pelari tuan rumah, Luat Do Quoc (9 menit 6,44 detik).
Maria Natalia Londa mendapatkan perunggu di nomor lompat jauh putri dengan lompatan sejauh 6,18 meter. Atlet Vietnam, Ngoc Ha Vu Thi, dengan lompatan terjauh, yaitu 6,39 meter, memboyong medali emas. Medali perak direbut Thu Thao Bui Thi, juga dari Vietnam, dengan lompatan sejauh 6,38 meter.