Pecatur WIM Dewi AA Citra mendapat hadiah ganda saat berulang tahun di Vietnam. Dewi merebut medali emas dan mendapat norma Woman Grand Master ketiga.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·3 menit baca
HALONG CITY, SENIN - Pecatur putri Indonesia Woman International Master (WIM) Dewi Ardhiani Anastasia Citra mendapat kado ganda pada ulang tahunnya ke-28, Minggu (15/5/2022) di Gedung Quang Ninh Exhibition Center, Halong City, Vietnam. Citra merebut medali emas pertama bagi Indonesia dari cabang catur SEA Games Vietnam 2021. Citra juga mendapat norma Woman Grand Master atau WGM ketiga sebagai hasil pencapaian itu.
Dengan norma WGM ketiga itu, Citra akan segera mendapat gelar WGM. Dengan demikian, Indonesia akan memiliki tiga pecatur putri bergelar WGM, selain WGM Irene Kharisma Sukandar dan WGM Medina Aulia. Sebelumnya, Citra juga pernah mengumpulkan poin rating 2.300 yang menjadi satu dari syarat meraih gelar WGM.
“Saya sangat gembira dapat mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Kegembiraan semakin lengkap karena saya juga mendapatkan norma WGM ketiga yang sudah lama saya inginkan,” kata Citra.
Kepala tim pelatih Indonesia Kristianus Liem, ketika dihubungi dari Jakarta Senin (16/5/2022) mengatakan, pada nomor catur klasik putri, Citra dan Irene berjuang keras sejak babak pertama untuk meraih kemenangan. Meskipun menghadapi beberapa pecatur kuat bergelar WGM dari Vietnam dan Filipina, Citra dan Irene terus bermain taktis dan penuh perhitungan untuk mengalahkan lawan, atau setidaknya memaksa permainan menjadi remis jika sudah terdesak dan sulit bangkit.
Sampai babak keempat dari sembilan babak, Irene masih memimpin klasemen dan Citra di posisi kedua sampai keenam, bersama lima pecatur lain yang memiliki nilai yang sama. Namun, kondisi berbalik pada babak ketujuh dan kedelapan.
Citra balik memimpin di posisi pertama setelah mengumpulkan 6,5 poin. Dua poin yang menentukan loncatan Citra didapat setelah mengalahkan WGM Gong Qianyun (Singapura) dan WIM Jan Jodilyn Fronda (Filipina) pada babak ketujuh dan kedelapan.
Irene berada di posisi kedua sampai keempat dengan 6 poin. Pecatur putri paling senior di timnas Indonesia itu mengumpulkan 1,5 pon pada babak yang sama setelah menang atas WCM Araya Prommuang (Thailand) dan remis dengan WGM Hoang Thi Bao Tram (Vietnam).
Pada babak kesembilan, Citra yang hanya memerlukan hasil remis untuk merebut medali emas memilih bermain taktis dan bertahan dengan kuat saat menghadapi WGM Janelle Mae Frayna dari Filipina, yang sudah tidak memiliki peluang meraih medali. Citra memaksakan hasil remis pada langkah ke-30 dan berhasil merebut medali emas.
Saya sangat gembira dapat mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. (Dewi AA Citra)
Irene menyempurnakan kemenangan dominasi Indonesia dengan merebut medali perak. Pada babak kesembilan, Irene menaklukkan WIM Azhar Puteri Munajjah Az-Zajraa dari Malaysia.
“Kami bersyukur dapat mempersembahkan medali emas dan perak bagi Indonesia mengingat lawan yang kami hadapi cukup tangguh. Semoga kami masih dapat menambah medali emas lagi bagi Indonesia,” kata Irene.
Pada nomor catur klasik putra, International Master (IM) Mohamad Ervan merebut medali perak. Ervan sempat memimpin klasemen sampai babak kelima. Namun, langkah Ervan tertahan oleh beberapa lawan yang memaksakan hasil remis.
Pada babak ketujuh dan kedelapan, Ervan hanya berhasil meraih 1,5 poin karena bermain remis dengan IM Daniel Quizon (Filipina) dan menang atas IM Nay Oo Kyaw Tun (Myanmar). Hasil itu membuatnya turun ke posisi ketiga.
Pada babak kesembilan, Ervan menang atas GM Minh Tran Tuan dari Vietnam dan berhasil naik ke posisi kedua. Medali emas diraih pecatur tuan rumah GM Son Nguyen Ngoc Truong yang mengalahkan IM Lik Zang Lye dari Malaysia.
“Hasil yang diraih saat ini patut disyukuri. Masih ada delapan nomor lagi, diantaranya adalah catur cepat dan catur kilat. Semoga Indonesia masih dapat menambah medali emas lagi,” kata Kristianus Liem.