Vietnam menepis segala keraguan tentang penyelenggaraan SEA Games 2021. Mereka menyambut pesta pembukaan dengan kesiapan dan keramahan.
Oleh
KELVIN HIANUSA, I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
HANOI, KOMPAS — Setelah ditunda akibat pandemi Covid-19 dan diragukan karena persiapan terbatas, SEA Games 2021 akan dibuka di Stadion My Dinh, Kota Hanoi, Kamis (12/5/2022) malam. Tuan rumah berusaha menunjukkan wajah ramah dan serius demi kesuksesan pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini.
Vietnam mematahkan semua praduga awal terkait isu miring yang menerpa. Seluruh pertandingan yang dimulai sebelum pembukaan berlangsung relatif lancar tanpa kendala. Termasuk di cabang rowing dan pencak silat, saat atlet Indonesia sukses menyumbangkan emas.
Emas pertama Indonesia di Vietnam 2021 disumbangkan atlet rowing Kakan Kusmana dan Ardi Isadidi pada nomor lightweight double sculls putra di Thuy Nguyen Hai Pong Aquatics Center, Hai Phong. Hasil ini disusul emas kedua dari Sulfianto dan Memo di nomor double sculls putra. Dari arena dayung, Rabu, Indonesia mendulang dua emas dan dua perak.
Emas ketiga Indonesia disumbangkan pesilat seni ganda putri Indonesia, Riska Hermawan dan Ririn Rinasih. Berlaga di Bac Tu Liem Gymnasium, Hanoi, mereka mengalahkan pesilat tuan rumah yang biasanya mendapat keuntungan dalam penilaian.
Tampil lebih dulu, Riska/Ririn mendapatkan nilai nyaris sempurna, 9,955. Adapun pasangan Vietnam, Nguyen Thi Thu Ha/Ngunyen Thi Huyen, meraih nilai 9,925.
Dengan tambahan satu emas dan dua perak dari pencak silat, serta satu perunggu dari cabang kickboxing, untuk sementara atlet Indonesia mengoleksi tiga emas, empat perak, dan satu perunggu. Posisi teratas dikuasai Vietnam dengan 10 emas, 7 perak, dan 9 perunggu, disusul Malaysia dengan 8 emas, 2 perak, dan 6 perunggu.
Percantik stadion
Kesiapan Vietnam menghadapi pembukaan SEA Games tampak di Stadion My Dinh, Rabu sore. Panitia penyelenggara sibuk mempercantik stadion. Ratusan orang, mulai dari penari hingga penata dekorasi panggung, mengalir memasuki stadion. Mereka tidak memedulikan sengatan sinar matahari, datang dengan senyum lebar untuk acara gladi resik.
Rumput lapangan Stadion My Dinh yang akan jadi panggung acara diselimuti lantai kayu berwarna putih. Panggung itu menghadap ke tribune utama yang akan diisi pejabat dan tamu undangan. Di salah satu sisi lapangan, sistem tata suara terpasang sempurna
Sepanjang sore itu, suara musik bersahut-sahutan. Teriakan para pemimpin koreografi tari saat memberikan aba-aba terdengar hingga keluar stadion. Pesta olahraga se-Asia Tenggara ini sudah siap untuk digelar.
”Pemerintah kami telah menghabiskan banyak upaya menyelenggarakan SEA Games. (Pesta) ini untuk negara kami dan Asia Tenggara. Kami sebagai warga lokal sangat senang dengan keramaian seperti ini,” kata Nguyen Bich Ngoc (25), salah seorang warga Hanoi di sekitar stadion.
Vietnam akan mengusung konsep penggabungan teknologi modern dan seni tradisional di acara pembukaan. Untuk menunjang pertunjukan itu, sejumlah alat musik tradisional sudah tiba di dalam stadion.
Kami sangat senang ada SEA Games ini karena dengan ini negara kami bisa dilihat orang lain. Kesempatan ini tidak datang setiap waktu.
Salah satu alat musik tradisional berbentuk gendang dengan tinggi sekitar satu meter dan berdiameter 80 sentimeter. Ada 10 gendang yang ditumpuk di dalam tenda di dekat pintu masuk stadion.
Selain seni tradisional, upacara pembukaan juga akan menyuguhkan teknologi, seperti mapping, augmented reality (AR), dan extended reality. Simbol ke-40 cabang olahraga yang dipertandingkan, digambarkan dalam seni lukis Dong Ho, salah satu gaya seni lukis tradisional rakyat Vietnam. Atraksi itu ditampilkan melalui gambar grafis dengan teknologi mutakhir.
Wajah Vietnam
Direktur Departemen Kebudayaan dan Olahraga Hanoi Do Dinh Hong mengatakan, upacara pembukaan SEA Games ingin menunjukkan wajah Vietnam yang ramah, indah, dan bersahabat. Melalui SEA Games, Vietnam ingin mengajak negara Asia Tenggara untuk bersama-sama berjuang memulihkan diri dari pandemi Covid-19 dan tumbuh lebih kuat.
Menurut Hong, setelah parade dan upacara pengibaran bendera Vietnam, ASEAN, dan SEA Games, sebelas atlet berprestasi Vietnam akan membawa obor dan menyalakan kaldron.
Pertunjukan akan dibagi menjadi tiga babak. Babak pertama bertema ”Vietnam Ramah”, menampilkan identitas budaya Vietnam. Babak kedua menitikberatkan pada konsep ”Asia Tenggara Kuat”. Pertunjukan di bab ini kental akan pesan bahwa negara-negara Asia Tenggara yang bersatu dan terhubung akan membawa kawasan tersebut ke posisi yang kuat di dunia internasional. Adapun babak terakhir mengangkat tema ”Asia Tenggara yang Bersinar”, yang mencerminkan kekuatan dan solidaritas serta persahabatan negara Asia Tenggara.
Pertunjukan ditutup dengan penampilan ansambel yang menyanyikan lagu resmi SEA Games ”Let's Shine”, dengan didukung 110 penari dan 250 atlet. Dalam upacara pembukaan ini, 11 negara peserta SEA Games hanya diperkenankan membawa 31 atlet dalam acara defile. Jumlah ini melambangkan penyelenggaraan SEA Games yang ke-31.
Sebagaimana yang disampaikan Hong, warga Vietnam menyambut SEA Games ini dengan suka cita. Setelah terkungkung pandemi, untuk pertama kalinya Vietnam menerima ”tamu” dalam jumlah besar dari negara luar. Jumlah atlet yang berpartisipasi di SEA Games kali ini diperkirakan lebih dari 5.000 atlet. Jumlah itu belum termasuk ofisial dan tenaga pendukung masing-masing kontingen.
”Kami sangat senang ada SEA Games ini karena dengan ini negara kami bisa dilihat orang lain. Kesempatan ini tidak datang setiap waktu. Ini adalah satu-satunya kesempatan yang baik sekali,” kata Tran Huu Nam (20), pedagang minuman yang berjualan di Stadion My Dinh.
Pemerintah Vietnam memang gencar mempromosikan keelokan alam negeri mereka kepada para pelancong, termasuk kontingen dan jurnalis asing peliput SEA Games. Dalam satu kesempatan, mereka membagikan brosur berisi informasi destinasi pariwisata unggulan di Vietnam. Di beberapa sudut jalan di Hanoi, akan dengan mudah menemukan papan iklan raksasa yang mempromosikan pariwisata Vietnam.
SEA Games akan segera dibuka. Di tengah perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu pula Pemerintah Vietnam dan warganya bahu-membahu menunjukkan keramahan. Hal itu agar semakin banyak warga asing yang mengetahui ketangguhan mereka dalam melewati pandemi, termasuk bangkit memulihkan perekonomian melalui sektor pariwisata.