Kendati minim uji coba internasional, tim panahan Indonesia bertekad mewujudkan target meraih empat medali emas di SEA Games Vietnam 2021. Harapan berprestasi di Vietnam terjaga dengan melihat performa pemanah di Turki.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
Tim nasional panahan Indonesia tergolong minim melakukan uji coba internasional sebelum SEA Games 2021 Vietnam dimulai. Satu-satunya kesempatan menjajal persaingan tingkat dunia mereka rasakan di Piala Dunia Panahan 2022 Stage 1 di Antalya, Turki, pada 18-24 April. Kesempatan tipis menjajal persaingan tingkat dunia itu akan dimanfaatkan secara maksimal untuk melampaui prestasi yang mereka raih di SEA Games 2019 Filipina.
Sebanyak 10 pemanah disiapkan untuk mengikuti SEA Games 2021 Vietnam. Di kelas recurve, Indonesia mengirimkan empat atlet putra dan dua atlet putri. Adapun untuk compound terdiri dari tiga atlet putra dan satu atlet putri. Sebagaimana edisi-edisi SEA Games sebelumnya, Indonesia akan memanfaatkan keunggulan di kelas recurve untuk mendulang medali.
Enam pemanah recurve Indonesia terdiri dari lima nama lama, yaitu Riau Ega Agatha Salsabila, Alviyanto Bagas Prastyadi, Arif Dwi Pangestu, Rezza Octavia, dan Lisnawanto Putra Aditya. Kelima pemanah itu, kecuali Lisnawanto, sebelumnya sudah sempat bergabung di pemusatan latihan nasional (pelatnas) jelang Olimpiade Tokyo 2020. Ega, Bagas, Arief, dan Rezza juga pernah mencicipi Piala Dunia Panahan 2021 Stage 3 di Paris, Perancis, yang menjadi ajang kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Pada pelatnas yang dipersiapkan untuk SEA Games, Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) memanggil satu nama baru, yaitu Pande Putu Gina Putri Arista yang meraih medali perak nomor recurve beregu putri saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Sebelum bertanding di SEA Games, kesepuluh pemanah itu diberangkatkan ke Antalya untuk merasakan kerasnya persaingan di Piala Dunia Panahan. Selain Antalya, tim panahan Indonesia juga sejatinya mendapat undangan untuk bertanding di Piala Asia Panahan Stage 1 di Bangkok, Thailand, pada 14-19 Maret 2022.
Namun, menimbang waktu pelaksanaan turnamen yang sangat berdekatan dengan dimulainya pelatnas SEA Games pada Februari 2022, pengurus PB Perpani memilih hanya mengikutsertakan para pemanah untuk mengikuti Piala Dunia Panahan di Antalya.
Manajer tim panahan Indonesia, Ari Wiranto, mengatakan, Piala Dunia Panahan menjadi ajang bagi para pemanah untuk melakukan pemanasan jelang SEA Games. Piala Dunia Panahan dinilai mampu memberikan pengalaman dan menambah jam terbang para pemanah Indonesia. Apalagi lawan-lawan yang mereka hadapi tidak hanya sebatas negara Asia sebagaimana peserta Piala Asia di Bangkok. Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang bertanding di Turki.
Kendati demikian, Ari mengakui mengikuti satu turnamen internasional saja tidak akan cukup untuk mengasah kemampuan dan mental bertanding pemanah Indonesia. Ke depan, Perpani, katanya, menargetkan para pemanah bisa mengikuti tiga hingga empat kejuaraan internasional dalam satu tahun. Saat ini, dengan keterbatasan anggaran, para pemanah hanya mengikuti minimal dua kejuaraan dalam setahun.
”Atlet kita kemampuannya cukup bagus. Tapi pengalaman bertandingnya perlu diperbanyak. Nanti di 2023 akan kami tingkatkan jadi tiga atau empat kali pertandingan internasional setahun. Sudah termasuk World Cup dan World Championship,” ujar Ari, ditemui di lokasi pelatnas panahan di Senayan, Jakarta,
Dari 10 pemanah yang tampil di Antalya, Rezza menunjukkan perkembangan yang pesat. Ia berhasil melaju hingga perempat final. Dalam babak kualifikasi, Rezza juga masuk 15 besar pemanah terbaik dengan raihan 641 poin. Langkah Rezza di perempat final terhenti di tangan pemanah Inggris, Bryony Pitman, dengan skor 2-6. Di babak sebelumnya, Rezza menumbangkan pemanah Slowakia, Spanyol, dan Italia.
Kendati hanya menjalani satu turnamen internasional sebelum berlaga di SEA Games, Ari berharap para pemanah Indonesia bisa melampaui capaian di SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu, Indonesia mengoleksi dua keping emas dari nomor recurve beregu putra dan individu putra. Kemudian, dua perak masing-masing dari recurve beregu campuran dan compound beregu putri.
Lalu empat medali perunggu masing-masing dua perunggu dari kelas recurve nomor individu putra dan beregu putri, kemudian dua perunggu dari kelas compound nomor individu putra dan beregu campuran. Di SEA Games edisi tahun ini, tim panahan Indonesia ditargetkan dapat meraih setidaknya empat medali emas, dua dari recurve dan dua dari compound.
Untuk merealisasikan target itu, para pemanah tidak bisa lama-lama berlibur seusai kembali dari Antalya. Mereka langsung melahap porsi latihan dari pelatih tim panahan Nurfitriyana Saiman. Untuk mengasah feeling pemanah, tim pelatih memberikan latihan menembak anak panah mencapai 500 hingga 1.000 anak panah per hari.
Minggu ini sedang banyak latihan menembak. Sepekan jelang SEA Games baru latihan simulasi pertandingan.
”Minggu ini sedang banyak latihan menembak. Sepekan jelang SEA Games baru latihan simulasi pertandingan,” ujar Riau Ega.
Ega menjadikan SEA Games kali ini sebagai pijakan untuk menghadapi dua event besar ke depan, yaitu Asian Games 2022 di Hangzhou dan kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Dengan begitu, bagi Ega, SEA Games selain sebagai tempat meraih prestasi, juga menjadi ajang untuk menambah jam terbang internasional, terutama bagi pemanah-pemanah muda di pelatnas.
Apalagi kekuatan pesaing Indonesia di SEA Games kali ini tidak bisa dianggap remeh. Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam diprediksi akan menjadi lawan tangguh bagi Indonesia.
Sementara itu, Nurfitriyana juga menilai pelatnas kali ini cukup pendek untuk menghadapi SEA Games. Namun, ia optimistis para pemanah Indonesia mampu berprestasi dengan mengacu pada penampilan mereka di Antalya. Dirinya telah mengatur program latihan agar puncak performa para pemanah bisa tercapai saat SEA Games.
Nurfitriyana juga mengingatkan para pemanah untuk menjaga fokus dan konsentrasi selama pertandingan nanti. Sebab, arena memanah di Hanoi berdekatan dengan arena pertandingan menembak. Nurfitriyana meminta para pemanah bersiap dan tidak kaget dengan dentuman suara tembakan yang mungkin akan terdengar di tengah-tengah pertandingan memanah.
”Kita enggak bisa main-main di Asia Tenggara. Prestasi Asia Tenggara sudah merata dibandingkan dulu. Untungnya kami masih sempat bertanding di Turki. Ternyata tidak terlalu banyak pembenahan dari yang saya lihat selama ikut Piala Dunia di sana. Hanya perlu dijaga saja,” katanya.