Meski Dirugikan, Indonesia Tidak Gentar Kejar Kemenangan
Timnas U-23 Indonesia akan membuka petualangan di SEA Games 2021 dengan menghadapi Vietnam, Jumat malam. Pelatih Shin Tae-yong berambisi mengejar kemenangan pertama atas ”Pasukan Bintang Emas”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
VIET TRI, KAMIS — Kondisi kurang ideal dialami skuad tim nasional Indonesia U-23 jelang laga perdana Grup A SEA Games 2021 lawan tuan rumah Vietnam, Jumat (6/5/2022) pukul 19.00 WIB, di Stadion Viet Tri, kota Viet Tri, Provinsi Phu Tho. Panitia cabang sepak bola pesta olahraga Asia Tenggara itu memberikan Indonesia fasilitas latihan yang buruk.
Namun, hal itu tidak mengurangi ambisi Pelatih Indonesia Shin Tae-yong untuk membuka petualangan di SEA Games 2021 dengan meraih poin penuh. Shin amat berambisi bisa membawa ”Garuda Muda” menumbangkan Vietnam karena dirinya belum pernah mengalahkan kompatriotnya asal Korea Selatan, Park Hang-seo, yang menangani ”Pasukan Bintang Emas” dalam dua pertemuan sebelumnya.
Pertarungan gengsi kedua pelatih itu amat besar. Stasiun televisi Korsel sampai menayangkan duel Indonesia versus Vietnam pada babak penyisihan Piala AFF 2020, Desember lalu. Dalam laga itu, Shin membantu Indonesia menahan imbang Vietnam, 0-0. Adapun pada pertemuan pertama, Shin merasakan kekalahan besar, 0-4, dari Vietnam pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Juni 2021.
”Saya sudah dua kali menghadapi Vietnam dan memahami mereka adalah tim yang bagus. Namun, kami punya bekal untuk menang karena terus menampilkan performa yang meningkat serta kehadiran pemain berkualitas yang berkarier di luar negeri,” kata Shin dalam konferensi pers jelang laga, Kamis (5/5).
Melawan Vietnam, Shin bisa menampilkan tiga pemain yang bermain di luar Indonesia sejak menit awal. Mereka adalah Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman yang membela FK Senica di Liga Slowakia, serta Saddil Ramdani yang telah dua musim bermain di Liga Super Malaysia bersama Sabah FC.
Hanya saja, pada laga pembuka itu dua pemain lain yang berkarier di luar negeri belum bisa diturunkan, yakni Elkan Baggott yang bermain untuk Ipswich Town di Liga Satu Inggris, dan Asnawi Mangkualam yang berkarier di Liga Korsel 2 bersama Ansan Greeners. Kedua pemain itu belum tiba di Vietnam pada sesi latihan terakhir, Kamis.
Dalam latihan terakhir itu, Shin melatih khusus pemainnya untuk memaksimalkan bola-bola mati. Sesi latihan itu telah diterapkan Shin pada dua latihan terakhir di Jakarta, akhir pekan lalu.
Shin diprediksi menerapkan permainan bertahan seperti ketika duel di penyisihan Piala AFF lalu. Saat menahan imbang Vietnam itu, Shin menurunkan formasi 5-3-2 yang berbeda dengan formasi andalannya, 4-3-3.
Dengan formasi itu, Shin akan mengandalkan pemain-pemain cepat Garuda Muda, seperti Egy, Witan, dan Saddil, untuk menghukum pertahanan Vietnam dengan serangan balik. Peran gelandang bertahan, seperti Rahmat Irianto dan Marc Klok, akan menjadi krusial untuk melindungi lini pertahanan Indonesia.
Protes
Shin pun sempat melontarkan protes kepada media terkait fasilitas latihan yang diberikan panitia SEA Games Vietnam kepada timnya. Indonesia menjalani latihan di Lapangan Bai Bang, Viet Tri.
Meskipun lapangan itu telah dipugar untuk memenuhi standar Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), nyatanya kualitas rumput Bai Bang masih terlalu tinggi dan permukaan lapangan tidak rata. Adapun Vietnam berlatih di Stadion Viet Tri yang menjadi lokasi 10 pertandingan Grup A.
”Rumput lapangan latihan tidak bagus dan tidak cocok bagi sepak bola modern,” ucap Shin.
Hal serupa dikeluhkan Saddil. ”Lapangan masih terlalu banyak pasir dan lubang yang membahayakan pemain,” kata mantan pemain Persela Lamongan itu.
Saya sudah dua kali menghadapi Vietnam dan memahami mereka adalah tim yang bagus. Tetapi, kami punya bekal untuk menang karena terus menampilkan performa yang meningkat serta kehadiran pemain berkualitas yang berkarier di luar negeri.
Tim Indonesia juga sempat berlatih untuk pemulihan kondisi fisik, Selasa (3/5) malam, di taman sekitar hotel. Taman itu tidak steril bagi tim Garuda Muda alias Egy dan kawan-kawan berlatih bersamaan pula dengan aktivitas olahraga warga setempat.
Tiket habis
Publik Vietnam amat antusias menyambut pertandingan menghadapi Indonesia. Hampir 20.000 tiket yang disediakan panitia pelaksana pertandingan telah terjual, 3 Mei lalu.
Ribuan pendukung Vietnam rela antre mengular di halaman Stadion Viet Tri untuk mendukung langsung Pasukan Bintang Emas. Media Vietnam, Hanoi Times, melaporkan, masyarakat Vietnam menganggap laga kontra Indonesia sebagai pertandingan yang wajib disaksikan.
Park menegaskan, ambisinya di SEA Games 2021 adalah mempertahankan emas yang mereka raih di Filipina 2019. Vietnam meraih emas sepak bola perdana di ajang SEA Games seusai melibas Indonesia, 3-0, di partai puncak.
Menurut dia, Indonesia adalah tim yang jauh berbeda dibandingkan dengan tiga tahun lalu. Ia menuturkan, timnya telah menyiapkan berbagai skenario untuk mengatasi taktik yang akan diterapkan Indonesia.
”Indonesia memiliki pelatih baru, tim lebih berpengalaman yang telah berkompetisi di Piala AFF, dan ada pula pemain yang bermain di luar negeri. Namun, perubahan itu juga menghadirkan tekanan besar yang harus dihadapi Indonesia di SEA Games ini,” kata Park dilansir VN Express.
Park mengaku tidak tahu taktik apa yang akan digunakan Indonesia, tetapi Vietnam selalu menyiapkan banyak rencana untuk mengatasi berbagai situasi dan strategi lawan. ”Saya akan berjuang dengan kemampuan terbaik saya untuk menumbangkan Indonesia.”
Sebelum laga Vietnam kontra Indonesia, cabang sepak bola SEA Games Vietnam 2021 akan dibuka oleh pertandingan Filipina melawan Timor-Leste yang akan berlangsung di Stadion Viet Tri, pukul 16.00 WIB.