Stadion Santiago Bernabeu kembali menyajikan magis bagi Real Madrid di Liga Champions. Seusai menumbangkan Manchester City, ”Los Blancos” akan menantang Liverpool di partai puncak ke-17 demi mengejar trofi ke-14.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MADRID, KAMIS — Setelah merayakan gelar juara La Liga Spanyol, akhir pekan lalu, Stadion Santiago Bernabeu kembali bergemuruh untuk menyambut keberhasilan Real Madrid menumbangkan Manchester City, 3-1, pada laga kedua semifinal Liga Champions Eropa, Kamis (5/5/2022) dini hari WIB. Hasil itu membawa Real unggul agregat 6-5 atas City, dan akan menjalani partai puncak Liga Champions ke-17 melawan Liverpool, 29 Mei, di Paris.
Dalam tiga laga fase gugur Liga Champions musim ini, Real selalu menjalani duel penentu atau laga kedua di kandang sendiri. Keuntungan itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh ”Los Blancos” untuk menciptakan momen keajaiban guna menyingkirkan Paris Saint-Germain, Chelsea, dan City.
Seperti PSG, City tampil di Bernabeu dengan membawa bekal kemenangan margin satu gol pada laga pertama, 4-3. Riyad Mahrez, penyerang sayap ”The Citizens” bahkan sempat membawa City unggul lebih dulu pada menit ke-73 sekaligus memperbesar keunggulan agregat menjadi 5-3.
Tanpa disangka-sangka, Real bisa mencetak dua gol pada menit 90 dan 90+1 melalui aksi Rodrygo Goes, penyerang sayap pengganti. Kedudukan skor 2-1 di akhir babak kedua membawa laga berlanjut ke masa perpanjangan waktu. Dan, Karim Benzema mencetak gol melalui titik putih pada menit ke-95 untuk menyegel tiket final bagi Los Blancos.
”Dengan seragam (Real) ini, kami belajar untuk selalu bertarung hingga akhir. Kami nyaris tersingkir, tetapi gol pertama saya membuat kami kembali percaya untuk lolos,” ujar Rodrygo seusai laga.
Dua gol yang disarangkan Rodrygo ke gawang City menjaga momentum ketajamannya dalam pekan ini. Pemain asal Brasil itu juga mencetak dua gol ketika Real melibas Espanyol, 4-0, Sabtu (3/4), yang menjadi laga penentu juara La Liga ke-35 bagi Los Blancos.
Pada babak 16 besar, PSG sempat mencetak gol lebih dulu untuk unggul 1-0 dan memiliki keuntungan karena menang sementara secara agregat dengan skor 2-0 saat turun minum. Hanya saja, trigol Karim Benzema di babak kedua membuyarkan kemenangan yang sudah di depan mata bagi PSG.
Tak hanya PSG dan City, Chelsea yang berpredikat sebagai juara bertahan Liga Champions juga merasakan magis Real di pentas antarjuara Eropa itu. Sempat unggul 3-0 dan mencatat skor agregat 4-3, Real memaksa Chelsea memainkan masa perpanjangan waktu berkat sumbangan gol Rodrygo pada akhir babak kedua.
Setelah masa perpanjangan waktu dimainkan, Benzema menjadi penyelamat Los Blancos yang membutuhkan gol kemenangan. Alhasil, dalam enam laga kandang-tandang pada fase gugur Liga Champions musim ini, Benzema hanya tidak mencetak gol ketika Real bertamu ke markas PSG.
Dengan seragam (Real) ini, kami belajar untuk selalu bertarung hingga akhir. Kami nyaris tersingkir, tetapi gol pertama saya membuat kami kembali percaya untuk lolos.
Secara total, Benzema telah mencetak 10 gol di fase gugur Liga Champions 2021-2022. Jumlah itu membuatnya sejajar dengan mantan rekan duetnya, Cristiano Ronaldo, yang menghasilkan 10 gol di babak gugur kala membawa Los Blancos menjadi juara pada musim 2016-2017.
Pelatih Real Carlo Ancelotti bangga dengan perjuangan anak asuhannya yang bisa menghadirkan keajaban pada laga kedua di kandang. Tidak hanya melawan City, tetapi juga tampil apik kala menyingkirkan PSG dan Chelsea.
”Apa yang kami lakukan malam ini terjadi pula saat melawan Chelsea dan juga PSG. Jika Anda menanyakan apa resep kami bisa melakukan itu? Sejarah klub ini telah menolong kami untuk tetap bermain baik ketika segalanya terasa tidak berpihak kepada kami,” kata Ancelotti, yang akan menjadi juru taktik pertama tampil di lima final Liga Champions.
Ancelotti mengatakan, tidak tebersit sedikit pun pikiran bahwa Real akan disingkirkan City di semifinal musim ini. Meskipun City mencetak gol lebih dulu dan sempat unggul dua gol secara agregat, pelatih asal Italia itu yakin skuad Real bisa mencetak gol untuk merenggut momentum pertandingan.
”Saya tidak memikirkan kami akan kalah. City memang menghadirkan momen yang membuat kami kesulitan, tetapi kami berhasil mencetak gol di peluang terakhir. Capaian itu membuat kami tetap percaya untuk memaksa laga ke perpanjangan waktu,” ucapnya.
Tidak bisa ditebak
Kekalahan dari Real membuat City harus mengubur kembali impian meraih trofi perdana Liga Champions. Menurut Manajer City Pep Guardiola, timnya bermain lebih baik dari Real, terutama di babak kedua, tetapi hasil akhir sepak bola sulit untuk diprediksi.
”Kami tidak banyak menderita pada laga ini. Meski begitu, kami tidak bermain dalam performa terbaik. Kami harus menerima hasil ini dan pulang untuk mengejar target di sisa musim ini,” ucap Guardiola kepada BT Sport.
Pada laga di Bernabeu, City mengoleksi 10 tembakan tepat sasaran, sedangkan Real hanya menghasilkan lima peluang mengarah ke gawang City. Hanya saja, serangan City terhadang oleh penampilan gemilang kiper Real, Thibaut Courtois, yang menciptakan delapan penyelamatan.
Selain itu, City juga terlihat tampil lebih baik dari catatan penguasaan bola yang mencapai 55 persen. Pemain The Citizens juga mengkreasikan 13 operan kunci berbanding 10 operan kunci yang dihasilkan Real.
Joleon Lescott, mantan bek City, menuturkan, The Citizens hanya tidak memiliki keberuntungan untuk melaju ke final. Hal itu dipertegas dengan dua peluang Jack Grealish ketika laga telah memasuki 10 menit akhir yang gagal berbuah gol.
Dua peluang itu masing-masing digagalkan oleh Ferland Mendy di garis gawang, kemudian Courtois melakukan penyelamatan dengan kakinya sehingga bola keluar lapangan.
”Anda harus memiliki keberuntungan di kompetisi ini. Kami telah menyaksikan City menderita bukan karena bermain buruk, melainkan diakibatkan nasib baik tidak berpihak kepada mereka,” kata Lescott. (AFP)