Meski berjulukan ”Raja Lapangan Tanah Liat”, Rafael Nadal menyatakan akan sulit tampil sempurna dalam turnamen tenis ATP Masters 1000 Madrid. Dia tak berekspektasi tinggi karena baru pulih dari retak tulang rusuk.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MADRID, SELASA — Sekitar 1,5 bulan setelah kalah di final turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells, Rafael Nadal akan mengawali penampilan di lapangan tanah liat pada babak kedua turnamen Madrid Masters. Meski selalu menjadi favorit dalam persaingan di jenis lapangan ini, petenis Spanyol itu tak menetapkan ekspektasi tinggi kali ini.
Setelah mendapat bye pada babak pertama, Nadal akan tampil di Caja Magica, Madrid, Spanyol, Rabu, melawan Alexander Bublik atau Miomir Kecmanovic yang menjalani babak pertama pada Selasa (3/5/2022) malam WIB.
Pertemuan yang dinanti penggemar tenis bisa terjadi di perempat final karena undian membuka peluang Nadal bertemu dengan bintang muda Spanyol, Carlos Alcaraz. Pemenang laga tersebut akan bersaing dengan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, pada semifinal.
Skenario Nadal melawan Alcaraz, lalu Nadal ataupun Alcaraz bertemu Djokovic bisa terjadi jika mereka bisa memenangi setidaknya dua pertandingan awal. Djokovic mengawali penampilan melawan Gael Monfils, sementara Alcaraz melawan Nikoloz Basilashvili pada Selasa malam dan Rabu dini hari.
Undian yang menghasilkan laga tersebut bisa menjadi gambaran persaingan untuk Grand Slam Perancis Terbuka di Roland Garros, Paris, 22 Mei-5 Juni. Nadal adalah 13 kali juara Perancis Terbuka, sementara Djokovic merupakan juara bertahan, dan Alcaraz adalah petenis 18 tahun peringkat kesembilan dunia yang bisa menjadi penghalang besar bagi Nadal dan Djokovic.
Namun, Nadal tak berpikir hingga sejauh itu. Meski dinilai sebagai petenis paling kompetitif oleh petenis lain, kini Nadal berusaha bersabar untuk bisa kembali ke performa terbaik. Retak tulang rusuk akibat tekanan, yang dialami saat bermain di Indian Wells, menjadi penghalangnya.
Sejak dikalahkan Taylor Fritz pada final Indian Wells Masters, 20 Maret, Nadal tak bertanding. Dia melewatkan Miami Masters serta dua turnamen di lapangan tanah liat yang biasa diikutinya, yaitu Monte Carlos Masters dan ATP 500 Barcelona.
”Pekan ini akan sulit bagi saya. Meski kondisi saya membaik, permainan saya masih naik-turun. Itu adalah realitas. Saya harus bersabar menerima bahwa permainan saya masih jauh dari sempurna,” kata Nadal.
”Semua yang pernah mengalami retak tulang rusuk pasti tahu, betapa cedera itu membuat gerakan terbatas. Saya sulit melakukan banyak hal karena sangat sakit, termasuk untuk tidur,” lanjutnya.
Cedera tersebut dialami Nadal setelah dia tampil baik sejak awal 2022. Sebelum dikalahkan Fritz, Nadal mencatat 21 kemenangan beruntun yang membawanya juara turnamen ATP 250 Melbourne, Grand Slam Australia Terbuka, dan ATP 500 Acapulco.
Semua yang pernah mengalami retak tulang rusuk pasti tahu, betapa cedera itu membuat gerakan terbatas. Saya sulit melakukan banyak hal karena sangat sakit, termasuk untuk tidur.
Setelah kalah di Indian Wells, Nadal mengaku bahwa dia terlalu memaksakan diri untuk meraih hasil sempurna meski rasa sakit telah dirasakan sebelum bertemu Fritz. Cedera yang muncul pada pertengahan musim pun menjadi tantangan untuk proses pemulihan karena jadwal turnamen yang padat. Apalagi itu terjadi menjelang musim kompetisi di lapangan tanah liat yang merupakan zona nyaman petenis berusia 35 tahun tersebut.
Belum temukan ritme
Seperti Nadal, Djokovic pun mengalami kendala. Dia menilai belum menemukan ritme permainan terbaik karena tak banyak bertanding sejak awal tahun.
Djokovic baru bertanding delapan kali dalam tiga turnamen dengan lima kali menang dan tiga kali kalah. Terakhir, dia kalah dari Andrey Rublev 2-6, 7-6 (7/4), 0-6 pada final ATP 250 Belgrade, 24 April. Petenis Rusia tersebut melaju ke babak ketiga setelah kehilangan set pertama ketika berhadapan dengan Jack Draper. Rublev menang 2-6, 6-4, 7-5.
”Saya masih berusaha kembali ke performa terbaik. Saya bertanding tidak dengan level yang diinginkan, tetapi dalam perjalanan menuju ke sana. Saya harus bersabar,” katanya.
Petenis Serbia itu tak banyak bertanding karena terkendala peraturan vaksin Covid-19 yang menjadi syarat untuk masuk sejumlah negara penyelenggara turnamen, sedangkan Djokovic memilih tidak menerima vaksin tersebut. Akibat sikapnya itu, dia tak bisa bertanding di Australia Terbuka, Indian Wells, dan Miami Masters.
Pada tunggal putri, persiapan Simona Halep untuk menuju Perancis Terbuka masih berjalan baik. Dia akan berhadapan dengan petenis Tunisia, Ons Jabeur, pada perempat final, Rabu, setelah mengalahkan Cori Gauff, 6-4, 6-4, pada babak ketiga. Adapun Jabeur menang atas Belinda Bencic, 6-2, 3-6, 6-2.
Halep, juara Perancis Terbuka 2018 dan WTA 1000 Madrid 2016 dan 2017, tak termasuk petenis unggulan pada tahun ini. Mantan petenis nomor satu dunia itu hanya berada pada peringkat dunia ke-21. Sejak pertengahan 2021, dia terkendala cedera betis kiri yang membuatnya tak tampil maksimal.
Sebelum tampil di Madrid, petenis Romania berusia 30 tahun itu mengumumkan bekerja sama dengan Patrick Mourataglou, yang pernah melatih Serena Williams. (REUTERS)