Rumor Suzuki berniat meninggalkan MotoGP di akhir 2022 menimbulkan dilema bagi para pebalap, anggota tim, serta Dorna. Jika Suzuki benar hengkang, bursa pebalap akan mendebarkan dan Dorna perlu mencari tim pengganti.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
JEREZ, SELASA — Niat Suzuki meninggalkan MotoGP pada akhir musim 2022 ini menimbulkan ketidakpastian bagi para pebalap mereka, Joan Mir dan Alex Rins, serta anggota tim lainnya. Dampak bola salju jika Suzuki benar hengkang juga akan merembet ke para pebalap tim lain yang bisa kehilangan posisi mengingat Mir dan Rins adalah dua pebalap top yang diinginkan banyak tim.
Selain itu, Dorna Sports juga akan dipusingkan untuk mencari tim pengganti agar jumlah pebalap tetap 24 pada musim 2023. Padahal, saat ini belum ada pabrikan potensial, seperti BMW dan Kawasaki, yang menunjukkan minat masuk MotoGP.
Rumor Suzuki berniat meninggalkan MotoGP di akhir musim 2022 beredar di paddock Sirkuit Jerez-Angel Nieto seusai tes tengah musim, Senin (2/5/2022). Tim asal Hamamatsu itu belum memberikan keterangan resmi, tetapi sejumlah personel tim Suzuki Ecstar mengonfirmasi kabar itu kepada sejumlah wartawan media Eropa yang berada di Jerez.
Kabar itu sangat mendadak dan diyakini diputuskan langsung dari petinggi pabrikan di Jepang dengan alasan kondisi ekonomi yang sulit karena pandemi Covid-19 serta perang Rusia-Ukraina.
Suzuki belum memberikan respons resmi terkait dengan rumor kepergian dari MotoGP ini. Mereka sebelumnya meninggalkan MotoGP pada 2011 karena resesi dan dampak tsunami di Jepang. Suzuki pada waktu itu juga menyebutkan ’menghentikan sementara keikutsertaan’ dan menentukan rencana untuk kembali pada musim 2014.
Namun, mereka baru bisa bergabung lagi dengan MotoGP pada 2015 di bawah Manajer Davide Brivio. Suzuki menikmati pencapaian besar dengan meraih gelar juara pada 2020 melalui Joan Mir, yang berselang 20 tahun sejak Kenny Roberts Junior.
Respons resmi pertama dikeluarkan oleh Dorna Sports pada Selasa (3/5/2022), yang menegaskan, Suzuki tidak bisa mengambil keputusan hengkang secara sepihak. Apalagi, Suzuki baru sekitar setahun menandatangani komitmen untuk berada di MotoGP hingga 2026. Dengan sisa empat tahun komitmen, Dorna akan dipusingkan untuk mengatur jumlah peserta balapan mulai musim 2023.
’Menyusul rumor terbaru bahwa Suzuki akan meninggalkan MotoGP pada akhir 2022, Dorna Sports secara resmi telah menghubungi pabrikan untuk mengingatkan mereka, kondisi kontrak mereka untuk balapan di MotoGP tidak memungkinkan mereka mengambil keputusan ini secara sepihak,’ tegas pernyataan Dorna Sports.
Menurut Dorna, jika Suzuki pergi setelah tercapai kesepakatan di antara kedua belah pihak, Dorna akan memutuskan jumlah ideal pembalap dan tim yang berlomba di kelas MotoGP mulai 2023.
”Dorna terus menerima minat yang sangat tinggi, baik dari sejumlah pabrikan resmi maupun tim independen, yang ingin bergabung dengan MotoGP karena olahraga ini terus menjadi contoh global persaingan ketat, inovasi, dan hiburan yang menjangkau ratusan juta penggemar di seluruh dunia. Minat dari pihak-pihak ini telah dikonfirmasi ulang dalam 24 jam terakhir,” tutur Dorna Sports.
Jika Suzuki tetap berniat meninggalkan MotoGP, mereka sudah hampir pasti wajib membayar penalti untuk sisa empat tahun komitmen. Dana itu kemungkinan besar akan dipakai oleh Dorna Sports untuk membiayai tim independen untuk mengisi kekosongan slot.
Dorna Sports secara resmi telah menghubungi pabrikan untuk mengingatkan mereka, kondisi kontrak mereka untuk balapan di MotoGP tidak memungkinkan mereka mengambil keputusan ini secara sepihak.
Menurut Simon Patterson dari The Race, untuk mencari tim pengganti, tidak akan mudah, apalagi dua pabrikan besar, seperti BMW dan Kawasaki, tidak berniat masuk ke MotoGP. Jika ada niatan pun, tidak ada tim pabrikan yang akan langsung mengawali dari nol.
Solusi lain ialah mencari investor baru untuk membeli sumber daya tim Suzuki Ecstar sehingga bisa langsung melanjutkan kompetisi pada 2023. Langkah itu, kata Patterson, terjadi ketika Kawasaki hengkang dari MotoGP pada akhir 2008, dan diyakinkan untuk mendukung tim Hayate Racing pada 2009 dengan motor 2008 dan pebalap Marco Melandri.
Bursa pebalap
Rumor kepergian Suzuki juga membuat resah para pebalap yang habis kontraknya pada akhir musim 2022 ini. Pasalnya, ada dua pebalap Suzuki yang memiliki performa bagus, Joan Mir dan Alex Rins, yang akan berstatus bebas kontrak seiring kepergian Suzuki Ecstar.
Mir dan Rins menjadi aset yang sangat menarik bagi tim-tim pabrikan lain. Mir yang sering dikaitkan diminati oleh Honda berpeluang menjadi rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda. Langkah drastis itu bisa diambil oleh Honda Racing Corporation jika Pol Espargaro tidak menunjukkan perbaikan performa musim ini.
Mir juga berpotensi menjadi incaran KTM mengingat status pebalap mereka, Miguel Oliveira, yang belum ada sinyal positif untuk perpanjangan kontrak. Oliveira bisa berada dalam posisi sulit jika KTM berpaling kepada Mir, juara MotoGP musim 2020.
Sementara Rins yang memiliki gaya membalap yang lebih lembut berpotensi menjadi incaran Yamaha untuk memperkuat tim independen, RNF. Rins berpeluang menggusur Andrea Dovizioso yang kesulitan beradaptasi dengan YZR-M1 yang menggunakan mesin empat silinder segaris setelah bertahun-tahun menjadi penjinak Ducati Desmosedici GP dengan mesin V4 90 derajat. Rins memiliki gaya membalap yang sejalan dengan karakter M1, karena GSX-RR juga menggunakan mesin inline empat silinder.
Namun, peluang Rins bergabung dengan Yamaha juga dengan syarat RNF terus bekerja sama dengan tim pabrikan Iwata itu. Saat ini, RNF hanya terikat kontrak setahun dengan Yamaha dan dikabarkan mendekat ke Aprilia yang belum memiliki tim satelit.
Jika Aprilia meluncurkan tim satelit musim depan, itu akan semakin menghidupkan bursa pebalap, termasuk menyatukan kembali Rins dan Mir dalam satu tim. Syaratnya, Aprilia memiliki anggaran besar untuk gaji kedua pebalap papan atas itu.
Saat ini, formasi pebalap MotoGP untuk 2023 di tim pabrikan yang sudah pasti adalah Marquez di Repsol Honda, Francesco Bagnaia (Ducati), Brad Binder (KTM), dan Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha). Namun, tim pabrikan Yamaha juga dikabarkan optimistis bisa mempertahankan Fabio Quartararo untuk dua musim ke depan. Sementara dua pebalap Aprilia untuk musim depan belum ada kepastian.