Pelatih Carlo Ancelotti sukses menebus rasa penasaran untuk menjuarai liga bersama Real Madrid. Padahal, dia tidak pernah yakin akan mendapatkan kesempatan kedua kembali ke Bernabeu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MADRID, SABTU — Pelatih kawakan Carlo Ancelotti kembali ke Real Madrid pada awal musim ini tanpa banyak ekspektasi. Namun, dia justru sukses mengantar ”El Real” juara Liga Spanyol untuk ke-35 kali. Selain menebus sesuatu yang gagal diraih pada periode pertama 2013–2015, Ancelotti juga menobatkan diri sebagai pelatih tersukses di lima liga terbesar Eropa.
Real memastikan raihan gelar juara liga musim 2021-2022 setelah mengandaskan Espanyol 4-0 di depan publik sendiri, Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Sabtu (30/4/2022) malam WIB. Kemenangan telak ini dipersembahkan oleh Rodrygo yang mencetak sepasang gol, serta tambahan gol dari Marco Asensio dan Karim Benzema.
Tim asuhan Ancelotti, yang hanya butuh satu poin untuk juara, kokoh di puncak klasemen dengan 81 poin dari 35 pertandingan. Mereka sudah tidak mungkin dikejar peringkat ke-2 Sevilla (64 poin/34 laga) dan peringkat ke-3 Barcelona (63 poin/33 laga).
Pesta juara yang ditandai penyerahan trofi oleh Presiden Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) Luis Rubiales pada kapten Marcelo pun langsung digelar di Bernabeu. Perayaan berlangsung meriah dengan sambutan dari sekitar 60.000 penonton. Para pemain dan pelatih yang mengenakan kaus bertuliskan ”Campeones 35” atau juara ke-35 menampakkan senyum terlebar mereka.
”Ini adalah pertama kali saya memenangi gelar di Bernabeu. Atmosfer ini terasa istimewa,” ucap Ancelotti.
Ancelotti, yang sudah berusia 62 tahun, tidak luput jadi korban kebahagiaan Benzema dan rekan-rekan. Sang pelatih diangkat ramai-ramai oleh para pemain, kemudian dilempar ke udara berkali-kali. Dia tampak bahagia. Kata Ancelotti, dia menikmati momen itu karena tidak takut melayang di udara.
”Perayaan adalah hal yang baik secara mental. Kami harus merayakannya,” ujar Ancelotti yang belum banyak memikirkan laga kedua semifinal Liga Champions Eropa melawan Manchester City, tengah pekan ini. ”Saya ingin berterima kasih kepada semua orang. Presiden tim (Florentino Perez) membawa saya masuk ketika saya tidak mengharapkannya,” tambahnya.
Kedatangan pelatih asal Italia itu untuk kedua kali ke Bernabeu terbilang mengejutkan. Ancelotti, yang sempat memimpin Real pada 2013-2015, bukan kandidat terkuat menggantikan Zinedine Zidane. Dia kurang sukses dalam perjalanan terakhir bersama Everton.
Namun, Perez tertarik merekrutnya kembali karena tahu rekam jejak sang pelatih. Ancelotti adalah pelatih yang mengantar El Real ke status ”La Decima” atau raihan 10 gelar Liga Champions. Dia membawa Real juara Eropa setelah paceklik selama 11 musim. ”Dia punya nilai dan karakter kuat yang penting dimiliki seorang pelatih,” kata Perez.
Ancelotti sendiri tertarik dengan tawaran kembali karena sudah menganggap Bernabeu seperti rumah. Dia mengatakan, pemain Real berbeda dengan klub lain yang pernah dilatihnya. Para pemain El Real punya nilai tambah karena mencintai dan mengagumi tim sepenuh hati.
Dia pun sukses menebus kegagalannya juara liga pada periode pertama bersama Real. Tidak hanya itu, pelatih berambut putih ini juga sukses menjadi yang pertama meraih trofi di lima liga terbesar Eropa, yaitu Spanyol bersama Real, Italia (AC Milan), Inggris (Chelsea), Perancis (Paris Saint-Germain), dan Jerman (Bayern Muenchen).
Ini adalah pertama kali saya memenangi gelar di Bernabeu. Atmosfer ini terasa istimewa.
Benzema dan rekan-rekan pun kembali meraih juara lagi setelah terakhir pada 2019-2020. Mereka sukses mengembalikan takhta ”Raja Spanyol” yang musim lalu direbut oleh rival sekota, Atletico Madrid.
Modal berharga
Pesta juara Real terasa semakin sempurna karena mereka tampil dengan mayoritas pemain cadangan. Ancelotti mencadangkan pemain utama, seperti Benzema, Toni Kroos, dan Vinicius Jr. Mereka digantikan oleh Mariano, Eduardo Camavinga, dan Asensio.
Meskipun merotasi skuad, para pemain tuan rumah tetap mampu mendominasi permainan. Mereka sadar bisa langsung merayakan juara di kandang jika menang. Real pun menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol dari Rodrygo.
Setelah gol dari Asensio, kemenangan tuan rumah ditutup oleh Benzema yang dimasukkan pada 30 menit terakhir. Sosok paling berpengaruh di Real pada musim ini tersebut mencetak gol ke-26 sekaligus mengokohkan posisi di puncak daftar ”El Pichichi” atau pencetak gol terbanyak.
Luka Modric, gelandang veteran Real, berkata, menjuarai liga di kandang adalah sesuatu yang spesial. Namun, tugas mereka musim ini belum berakhir. ”Kami berharap bisa mengulangi kesuksesan seperti ini pada Rabu (waktu setempat) nanti,” ucapnya kepada RealMadridTV.
Ancelotti merotasi tim untuk berhadapan dengan Manchester City di laga kedua semifinal Liga Champions, Kamis dini hari WIB. Mereka sementara tertinggal agregat 3-4 setelah bertandang ke markas City, Stadion Etihad, pada tengah pekan lalu. (AP/AFP/REUTERS)