Francesco Bagnaia belum pulih dari cedera bahu kiri akibat terjatuh di Portimao, tetapi dia mampu memacu Desmosedici GP untuk meraih pole position MotoGP seri Spanyol. Dia pun mengusik penguasa Jerez, Fabio Quartararo.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, SABTU – Francesco Bagnaia meraih momentum positif di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, hingga mampu meraih pole position serta mencetak rekor putaran tercepat 1 menit 36,170 detik. Pebalap tim pabrikan Ducati itu bakal menjadi tantangan berat bagi Fabio Quartararo untuk mengukuhkan statusnya sebagai Raja Jerez. Balapan MotoGP seri Spanyol ini akan memperbarui rivalitas mereka, seperti musim lalu dalam persaingan ketat meraih gelar juara dunia.
Bagnaia sebenarnya belum dalam kondisi fisik 100 persen bugar setelah kecelakaan dalam sesi kualifikasi di Portimao, akhir pekan lalu. Dia masih merasakan sakit saat motor bergoncang keras. Namun, dalam kondisi balapan normal, dia bisa mengalihkan rasa kurang nyaman pada bahu kirinya dengan memfokuskan pikiran pada balapan. Dia semakin bisa mengesampingkan kondisi fisiknya dengan mendapat setelan motor yang membuat dia mampu melesat cepat.
Momentum positif itu mengantar pebalap berjuluk Pecco itu meraih pole position dengan catatan waktu yang menjadi rekor baru di Jerez, 1 menit 36,170 detik. Pecco mematahkan rekor sebelumnya 1 menit 36,584 detik yang dicetak oleh Maverick Vinales pada 2020.
Performa Pecco di Jerez mengungguli favorit pemenang akhir pekan ini, Fabio Quartararo. Pebalap tim Monster Energy Yamaha berjuluk "El Diablo" itu, akan start kedua, dengan selisih waktu putaran dengan Pecco mencapai 0,453 detik. Posisi start ketiga ditempati oleh Aleix Espargaro (Aprilia), disusul oleh Jack Miller (Ducati), Marc Marquez (Repsol Honda), dan Johann Zarco (Pramac) yang melaju dari Q1.
"Saya sangat senang karena akhir pekan ini saya melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Saya merindukan perasaan seperti ini untuk bisa sangat cepat, kompetitif, dan konstan. FP4 juga cukup bagus, dan hari ini merupakan hari yang sangat bagus kami kami, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang bekerja dengan saya ini pole position yang sangat bagus ini," ungkap Pecco di parc ferme.
Pecco menjadi kandidat kuat memenangi balapan di Jerez selain Quartararo. Potensi itu terlihat dari catatan waktunya yang tercepat di sektor 1, 3, dan 4. Dia bahkan unggul hingga 0,218 detik dari Quartararo di sektor tiga. Selisih waktu itu akan menjadi perhatian Quartararo untuk bisa lebih baik saat balapan. Dalam empat sektor trek, catatan waktu Quartararo di posisi dua, tiga, dua, tiga. Sedangkan Pecco di posisi satu, dua, satu, satu. Ini menjelaskan mengapa Pecco bisa unggul hingga 0,453 detik dari El Diablo saat kualifikasi.
Namun, balapan akan menjadi cerita yang berbeda karena para pebalap akan menggunakan ban depan-belakang kompon keras-medium, berbeda dibandingkan saat kualifikasi, kompon keras-lunak. Dengan ban balapan itu, Quartararo memiliki pace paling konsisten 1 menit 37,8 detik.
Pecco juga memiliki pace yang setara, tetapi dia kurang konsisten, dengan rentang naik turun lebar satu menit 37,5 detik hingga satu menit 38,2 dalam FP4 yang menjadi simulasi balapan. Keunggulan pace Quartararo itu akan menjadi modal kuat untuk bisa meraih kemenangan. Syaratnya, dia bisa melakukan start yang baik untuk bisa langsung di depan, atau minimal tidak kehilangan posisi di tikungan pertama.
Saya merindukan perasaan seperti ini untuk bisa sangat cepat, kompetitif, dan konstan. (Francesco Bagnaia)
Jika dia keluar dari tiga besar, Pecco berpotensi menjauh dan memantapkan ritme pace dengan leluasa. Quartararo juga akan kehilangan banyak waktu, karena para pebalap di dua baris terdepan sangat kompetitif, yaitu Aleix Espargaro, Jack Miller, Marc Marquez, dan Johann Zarco.
"Menurut saya akan sangat penting untuk besok, ini posisi start yang sangat bagus. Dalam kualifikasi dia (Pecco) luar biasa, dia bisa setengah detik lebih cepat dari pebalap lainnya, dia bisa menggabungkan seluruh sektor untuk mencetak waktu putaranyang sangat bagus. Bagi kami pace dalam FP4 sangat bagus dan saya pikir kami bisa melakukan balapan dengan sangat bagus untuk meraih posisi terbaik besok, dan saya merasa sangat percaya diri," ungkap Quartararo.
Kepercayaan diri juga diraih oleh Espargaro yang mampu meraih posisi start ketiga di tengah kesulitan memacu motor dengan ban belakang kompon lunak. Namun, dia optimistis bisa kompetitif dalam balapan karena memiliki pace yang kuat saat simulasi balapan.
"Ya, saya merasa sangat senang karena sejak putaran pertama kemarin saya merasa sangat bagus dengan motor dengan ban medium–saya akan menyebutnya ban balapan–saya merasa bagus, pace bagus. Namun saya tidak bisa mencetak waktu putaran yang bagus dengan ban kompon lunak. Jadi kemarin kami banyak berdiskusi dengan tim untuk mengubah keseimbangan motor, memperbaiki performa motor hanya untuk kualifikasi, karena kami tahu dalam pace balapan kami cepat dan kami membuktikan itu dalam FP4. Itu putaran yang sungguh gila karena saya mengganti ban basah saya. Namun, (saat kualifikasi) sangat sulit untuk bisa di bawah 1 menit 37 detik, dan posisi start ketiga bagus dan saya sangat senang," ungkap Espargaro yang menjadi andalan Aprilia.