Fabio Quartararo memanen optimisme setelah meraih kemenangan pertama musim ini di Portimao. Pencapaian itu mengembalikan keyakinan ”El Diablo” bahwa misi mempertahankan gelar juara dunia MotoGP masih terbuka lebar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, KAMIS — Kepalan tangan Fabio Quartararo yang berulang kali menghantam udara saat finis terdepan di Portimao, Portugal, akhir pekan lalu, menandai kebangkitan sang juara bertahan MotoGP itu. Pebalap tim Yamaha itu tampil brilian dan sangat dominan, hal yang membuat dirinya sendiri terkejut.
Namun, kini dia memiliki tantangan baru untuk mengulang kemenangan di Jerez, akhir pekan ini, untuk mengokohkan posisinya di puncak klasemen pebalap. Meskipun trek Jerez sesuai dengan karakter Yamaha M1, persaingan akan berat karena Suzuki, Honda, dan Ducati juga kuat di sana.
”Kemenangan di Portimao terasa luar biasa. Saya sangat menikmati berkendara di sana dan tentu saja saat perayaan bersama tim setelah itu. Namun, sekarang saatnya untuk kembali serius,” tegas Quartararo, Kamis (28/4/2022).
Quartararo mengawali musim ini dengan tertatih-tatih karena M1 kalah tenaga di trek-trek cepat, seperti Lusail, Termas de Rio Hondo, dan COTA. Sedikit pelipur lara Quartararo adalah finis kedua di Sirkuit Mandalika, Indonesia, yang terasa bak kemenangan. Dia baru mendapatkan angin segar saat MotoGP kembali ke tanah Eropa. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu pun melesat tak terbendung di Portimao dan finis terdepan.
Tambahan 25 poin itu menempatkan pebalap berjuluk ”El Diablo” itu di puncak klasemen pebalap setelah lima seri. Quartararo mengumpulkan total 69 poin, sama dengan pebalap peringkat kedua dari tim Suzuki Ecstar, Alex Rins. Sang rival juga dalam motivasi tinggi karena dia mampu memeras potensi Suzuki GSX-RR untuk finis keempat setelah start dari posisi ke-23 di Portugal.
Rins pun akan akan bertarung mati-matian di Jerez, akhir pekan ini, untuk menggusur Quartararo dari puncak klasemen. ”Saya memiliki poin sama dalam klasemen kejuaraan. Jadi, kami akan kembali berusaha semaksimal mungkin. Saya tidak akan menyerah,” ujar Quartararo.
”Di Portimao, kami beruntung karena trek cocok dengan sepeda motor kami. Jerez adalah sirkuit lainnya yang bisa memainkan kekuatan kami. Jadi, saya akan melakukan yang terbaik. Tahun lalu, saya bisa memenangi balapan di sini dengan mudah jika tidak mengalami masalah dengan arm pump. Saya akan berusaha lagi tahun ini,” tegas pebalap asal Perancis itu di laman tim Monster Energy Yamaha.
Menyambut Jerez
Musim ini, Quartararo mengusung misi mengembalikan kekuasaannya di Jerez. Persaingan akan sangat ketat karena Rins dalam momentum bagus. Demikian juga Marc Marquez, pebalap tim Repsol Honda yang tiga kali menang di Jerez pada 2014, 2018, dan 2019. Performa Marquez terus membaik seiring pulihnya kondisi fisiknya dan membaiknya rasa pengendalian sepeda motor barunya.
Jerez juga menjadi sirkuit yang spesial bagi Marquez. Dia pun ingin mendapatkan momentum positif di sirkuit yang pernah dia kuasai pada 2018 dan 2019 itu.
Rins memiliki catatan bagus di Jerez dalam konteks pace. Pada 2019, dia dia tampil brilian dengan naik dari posisi keenam hingga finis di posisi kedua. Namun, pada musim 2020, dia mengalami cedera yang membuat performanya turun dalam dua balapan di Jerez. Sementara pada 2021, masalah sepeda motor yang sulit untuk meraih posisi start baris depan membuat dirinya finis di posisi ke-20.
Sebaliknya, Quartararo selalu tampil brilian sejak 2019 meskipun pada musim itu dia gagal finis akibat masalah transmisi M1. Padahal, dia sedang memburu Marquez yang memimpin balapan. Pada 2020, dalam musim pertamanya bersama tim pabrikan Yamaha, Quartararo dua kali menang di Jerez dalam seri Spanyol dan Andalusia.
Dominasi El Diablo juga menguat pada 2021 saat dia memimpin jauh balapan, tetapi dia hanya bisa finis ke-13 karena cedera arm pump di tengah balapan. Balapan musim lalu pun dikuasai oleh pebalap pabrikan Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, yang finis pertama dan kedua.
”Saya mampu membalikan akhir pekan saya saat balapan di Portugal, sesuatu yang sangat penting bagi saya. Saya memiliki kualifikasi yang sangat buruk akibat hujan dan kurang kepercayaan diri. Namun, saya yakin pada kemampuan untuk mencetak hasil bagus dan saya bisa melakukan itu. Saya sekarang dekat dengan para pebalap papan atas. Jadi, saya perlu terus fokus pada pekerjaan saya dan meraih posisi finis yang bagus lainnya akhir pekan ini di Jerez,” ujar Rins di laman Suzuki-Racing.
Jerez juga menjadi sirkuit yang spesial bagi Marquez. Dia pun ingin mendapatkan momentum positif di sirkuit yang pernah dia kuasai pada 2018 dan 2019 itu. Marquez merasa dia selalu bisa tampil kuat di Jerez. Bahkan, saat terjatuh pada 2020 dan mengalami cedera humerus, ia bisa menunjukkan performa yang brilian. Sebelum mengalami kecelakaan highside, dia mempertontonkan kelasnya dengan mencapai posisi ketiga setelah sempat terlempar hingga posisi ke-14.
”Bagi kami, akhir pekan ini penting untuk terus memperbaiki diri dan semakin mendekatkan diri ke depan. Portimao adalah akhir pekan yang rumit bagi kami. Jadi, saya harap semua hal di Jerez akan mudah dan kami bisa bekerja dengan baik di sepanjang akhir pekan untuk bertarung pada Minggu,” ungkap Marquez di laman Honda Racing Corporation.
Juara dunia delapan kali di semua kelas itu masih memburu podium pertamanya musim ini. Hingga seri kelima, pencapaian terbaiknya adalah finis kelima di Lusail, kemudian keenam di Austin dan Portimao. Marquez kini di posisi ke-11 klasemen dengan koleksi 31 poin. Masalah terbesar para pebalap Honda ada pada feeling pengendalian RC213V yang berubah drastis seiring perpindahan sirkuit.