Leicester dan West Ham Wakili Tekad Dominasi Tim Inggris
West Ham United dan Leicester City menjadi penjaga asa Inggris untuk mendominasi di Liga Europa dan Liga Konferensi Eropa musim ini. Dua klub itu bertekad mencetak sejarah baru di level kontinental.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/IAN KINGTON
Dengan dibayangi oleh pemain West Ham United Kurt Zouma (kiri), pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-Min (kanan), melepas tendangan untuk mencetak gol pada laga Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, 20 Maret 2022.
LONDON, RABU – Tim-tim Liga Inggris berpeluang menghadirkan sejarah baru di kancah Eropa pada musim 2021-2022. Mereka berpotensi menyapu bersih trofi tiga kompetisi antarklub yang diselenggarakan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA). Ambisi dominasi itu akan menjadi bekal West Ham United dan Leicester City kala tampil di semifinal Liga Europa dan Liga Konferensi Eropa, Jumat (29/4/2022) pukul 02.00 WIB.
Seiring masih terbukanya peluang final sesama tim Inggris di Liga Champions Eropa antara Manchester City dan Liverpool, West Ham dan Leicester bertekad untuk menyempurnakan capaian bersejarah Inggris di Eropa pada musim ini.
Namun, untuk mewujudkan Liga Inggris sebagai kompetisi pertama di millenium baru yang mengukuhkan dominasi di tiga kompetisi Eropa dalam satu musim, West Ham dan Leicester akan menemui tantangan terjal di babak empat besar. West Ham akan menjamu Eintracht Frankfurt, sedangkan Leicester akan menghadapi AS Roma untuk memerebutkan satu tiket di final perdana Liga Konferensi Eropa.
Pada laga pertama, West Ham didapuk sebagai tuan rumah. Mereka akan lebih dulu menghadapi Frankfurt di Stadion Olimpiade London, sebelum giliran bertandang ke Jerman, pekan depan.
ADRIAN DENNIS
Gelandang West Ham United, Pablo Fornals (kiri), dan bek Norwich City, Max Aarons, sama-sama berusaha menyundul bola dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion London, London, Inggris, Kamis (13/1/2022) dini hari WIB.
“The Hammers”, julukan West Ham, tengah berada dalam kepercayaan diri tinggi jelang menjalani laga semifinal pertama di Liga Europa. Hal itu didasari performa gemilang Declan Rice dan kawan-kawan ketika mengalahkan wakil Perancis, Olympique Lyon, di babak perempat final.
Pendukung West Ham menganggap kemenangan 3-0 pada leg kedua di markas Lyon, Stadion Groupama, 15 April lalu, adalah salah satu malam terbaik di kancah kompetisi Eropa. Hasil laga itu dianggap setara dengan dua laga final ketika West Ham merasakan trofi juara Piala Winners 1964-1965 dan Piala Intertoto di musim 1999-2000.
“Adalah periode monumental bagi West Ham untuk kembali berada di semifinal kompetisi Eropa. Langkah kami sangat luar biasa bagi seluruh pihak yang berkaitan dengan klub ini,” kata Manajer West Ham Unitd David Moyes dalam konferensi pers jelang laga dilansir UEFA, Rabu (27/4).
Menjadi juara Liga Europa musim ini akan bermakna ganda bagi The Hammers. Mereka akan meraih trofi Liga Europa perdana yang merupakan kompetisi kelas kedua di Eropa. Trofi itu sekaligus bisa menjadi tiket otomatis mereka untuk pertama kali tampil di fase grup Liga Champions pada edisi musim depan.
Performa konsisten West Ham di Liga Europa musim ini membuat West Ham menjadi dua calon juara teratas versi FiveThirtyEight, laman prediksi olahraga berbasis data. Probabilitas West Ham menembus final adalah 54 persen berbandingan Frankfurt yang berada di angka 46 persen.
TANGKAPAN LAYAR WHOSCORED
Prediksi susunan pemain West Ham United versus Eintracht Frankfurt pada laga pertemuan pertama semifinal Liga Europa di Inggris, Jumat (29/4/2022) dini hari WIB.
FiveThirtyEight memprediksi peluang West Ham menjadi juara sebesar 22 persen. Angka itu hanya kalah dari RB Leipzig yang memiliki probabilitas untuk meraih trofi Liga Europa sebesar 49 persen.
Angin dukungan yang condong ke West Ham amat beralasan. Selain performa West Ham yang lebih konsisten, Frankfurt juga paceklik kemenangan di enam laga terakhir Liga Jerman. Meski begitu, Moyes enggan meremehkan Frankfurt.
Kemampuan Frankfurt menciptakan malam magis di Stadion Camp Nou untuk menumbangkan Barcelona, 3-2, di laga kedua perempat final menjadi sandaran pernyataan Moyes itu. Atas dasar itu, Moyes rela tidak menurunkan empat pemain andalannya dalam 11 daftar pemain inti kala timnya tumbang 0-1 dari Chelsea di Stamford Bridge, akhir pekan lalu.
Saya yakin stadion akan menghadirkan atmosfer meriah untuk membuat Roma tidak nyaman, sehingga kami sudah tidak sabar untuk bermain di salah satu pertandingan penting di hadapan pendukung kami. (James Maddison)
Rice, Michail Antonio, Manuel Lanzini, dan Jarrod Bowen memulai laga dari bangku cadangan. Hal itu menunjukkan Moyes menganggap laga melawan Frankfurt jauh lebih berharga dibandingkan duel derbi London itu.
“Saya berharap kami bisa terus melanjutkan petualangan di kompetisi (Liga Europa) ini hingga partai terakhir. Tetapi, Frankfurt tentu akan menghadirkan dua laga semifinal yang tidak mudah,” ucap Moyes.
ADRIAN DENNIS
Manajer West Ham United David Moyes memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Norwich City dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion London, London, Inggris, Kamis (13/1/2022) dini hari WIB.
Bertemu dengan Frankfurt di semifinal kompetisi Eropa bukan hal asing bagi The Hammers. West Ham pernah menumbangkan Frankfurt, 4-3, secara agregat di semifinal Piala Winners edisi 1975-1976.
“Sengatan” King Power
Sementara Leicester juga berharap tuah sengatan pendukung di Stadion King Power ketika kedatangan Roma. Dukungan dari suporter akan membantu James Maddison dan kawan-kawan untuk menunjukan penampilan terbaik demi menembus partai puncak kompetisi Eropa pertama dalam sejarah 138 tahun klub itu berdiri.
“Saya yakin stadion akan menghadirkan atmosfer meriah untuk membuat Roma tidak nyaman, sehingga kami sudah tidak sabar untuk bermain di salah satu pertandingan penting di hadapan pendukung kami. Saya berharap kami bisa menjalani laga pertama yang solid karena kami tahu betapa pentingnya duel di kandang,” tutur Maddison dilansir laman klub itu.
Maddison mengungkapkan, dukungan dari fans menjadi salah satu faktor penting Leicester bisa menumbangkan PSV Eindhoven 2-1 pada laga kedua, 14 April lalu, di Stadion Philips. Roma bukan tim Italia pertama yang dihadapi Leicester di musim ini. Sebelumnya, “Si Rubah” telah menjalani dua laga kontra Napoli di babak penyisihan Liga Europa musim ini dengan hasil imbang 2-2 dan tumbang 2-3.
AFP/DAMIEN MEYER
Ekspresi bek Leicester City, Wesley Fofana, seusai membobol gawang Rennes pada laga pertemuan kedua babak 16 besar Liga Konferensi Eropadi Stadion Roazhon Park, Perancis, 17 Maret 2022.
Apabila Leicester bisa menembus final yang diikuti pula oleh wakil Inggris lainnya di Liga Champions dan Liga Europa, maka Liga Inggris akan menjadi kompetisi pertama yang mengirimkan wakil di tiga final kompetisi Eropa dalam satu musim di abad ini. Catatan itu belum pernah terjadi sejak UEFA hanya memiliki dua kompetisi antarklub setelah Piala Winners dihentikan pada musim 1998-1999.
Pada abad ke-20, hanya tim Italia yang pernah menyapu bersih tiga trofi di Eropa dalam satu musim. Capaian itu tercipta pada musim 1989-1990 ketika AC Milan juara Liga Champions; Juventus menang atas tim Italia lain, Fiorentina, di final Piala UEFA; serta Sampdoria merengkuh Piala Winners. (REUTERS)