Gelar Liga Perancis yang diraih Paris Saint-Germain pada musim ini tidak disambut sukacita oleh sebagian pendukungnya. Trofi kompetisi domestik itu tidak bisa menghapus kekecewaan suporter terhadap performa PSG.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/ALAIN JOCARD
Penyerang Paris Saint-Germain, Lionel Messi (kanan), dan rekan-rekannya merayakan gol ke gawang RC Lens pada laga Liga Perancis di Stadion Parc des Princes, Paris, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB. Meskipun laga itu berakhir imbang, 1-1, PSG menyegel gelar juara Liga Perancis musim 2021-2022.
PARIS, MINGGU — Paris Saint-Germain memang bisa meraih gelar Liga Perancis musim 2021-2022, tetapi trofi liga itu terasa hambar. Capaian itu masih jauh dari ekspektasi manajemen dan pendukung ”Les Parisiens” yang mengharapkan tim asuhan Mauricio Pochettino itu merajai Perancis sekaligus Eropa.
Gelar juara liga pada musim ini membuat PSG menyejajarkan diri dengan Saint-Etienne sebagai tim tersukses di Perancis dengan 10 trofi liga. Dalam satu dekade terakhir, PSG menguasai singgasana Liga Perancis sebanyak delapan kali. Hanya pada musim 2016-2017 dan 2020-2021 gelar juara tidak datang ke kota Paris. Pada dua edisi itu, trofi juara masing-masing diraih AS Monaco pada 2016-2017 dan Lille pada musim lalu.
Raihan trofi liga ke-10 yang diraih PSG musim ini tidak sebanding dengan pengeluaran besar klub untuk mengumpulkan pemain-pemain terbaik di dunia. Kedatangan Lionel Messi, Gianluigi Donnarumma, Sergio Ramos, Georginio Wijnaldum, dan Achraf Hakimi bisa membantu PSG mendapatkan kembali takhta Liga Perancis setelah pada musim 2020-2021 gelar juara direbut Lille. Akan tetapi, mereka gagal membantu Les Parisiens mengangkat trofi di dua kompetisi lain, yakni Piala Liga Perancis dan Liga Champions Eropa.
Untuk mendatangkan lima pemain itu, PSG mengeluarkan 66,5 juta euro atau sekitar Rp 1,04 triliun. Dana itu untuk menebus Hakimi dari Inter Milan, sedangkan empat pemain lain didatangkan dengan status bebas transfer.
AFP/BERTRAND GUAY
Penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, menendang bola saat pemanasan menjelang laga versus RC Lens pada laga Liga Perancis di Stadion Parc des Princes, Paris, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB. Meskipun laga itu berakhir imbang, 1-1, PSG menyegel gelar juara Liga Perancis musim 2021-2022.
Hanya saja, kedatangan empat pemain itu membuat manajemen Les Parisiens, yang dipimpin Direktur Olahraga PSG Leonardo de Araujo, menjadikan PSG sebagai tim dengan pengeluaran gaji terbesar di musim ini. PSG membayar pemain dengan dana akumulasi sekitar 414 juta euro (Rp 6,48 triliun) per tahun.
Dua pesepak bola dengan gaji tertinggi di dunia saat ini mengenakan seragam PSG, yaitu Lionel Messi yang menerima 52 juta pound sterling (Rp 966 miliar) per musim dan Neymar Jr Rp 31,3 juta pound (Rp 582 miliar) per musim. Total gaji PSG musim ini mengalami kenaikan sebesar 12 persen atau sekitar Rp 43 juta euro (673,15 miliar) dibandingkan pengeluaran gaji pada kompetisi edisi 2020-2021.
Pemandangan yang tidak bisa saya percaya ketika menyaksikan tribune ditinggalkan sebelum laga berakhir. Mereka (pendukung ultras) hanya membuang energi mereka untuk mengejek saya karena saya masih berkomitmen penuh untuk menjalani tiga tahun kontrak saya.
Tak ayal, kegagalan para bintang itu menjadikan PSG tim terbaik di Eropa membuat pendukung kecewa. Mereka menunjukkan kekecewaan itu di Stadion Parc des Princes ketika PSG bermain imbang, 1-1, kontra RC Lens, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB. Hasil imbang itu cukup untuk memastikan gelar juara liga bagi PSG. Dengan menyisakan empat laga, PSG unggul 16 poin atas Marseille yang berada di peringkat kedua.
AFP/JULIEN DE ROSA
Para pendukung Paris Saint-Germain meninggalkan Stadion Parc des Princes sekitar 15 menit sebelum berakhirnya laga klub itu versus RC Lens, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB. Meskipun laga itu berakhir imbang, 1-1, PSG menyegel gelar juara Liga Perancis musim 2021-2022.
Namun, puluhan ribu pendukung ultras PSG, yang memadati tribune Boulogne dan Virage Auteuil di Parc des Princes, telah meninggalkan stadion sejak menit ke-75. Oleh karena itu, kepastian gelar juara liga itu terasa hambar karena tribune stadion telah kosong sekitar 10 menit setelah laga berakhir.
Akibatnya, pemain PSG pun tidak sempat melakukan lap of honour untuk mengucapkan terima kasih kepada suporter. Pemain Les Parisiens hanya melakukan selebrasi sederhana di ruang ganti.
”Kami telah sepakat untuk meninggalkan stadion di menit ke-75 ketika tim kesayangan kami telah unggul. Kami hanya akan merayakan gelar juara ini di akhir musim pada laga terakhir musim ini (melawan Metz),” demikian pernyataan bersama kelompok ultras PSG, Collectif Ultras Paris, yang terdiri dari kelompok Virage Auteuil dan Ferveur Parisienne, dilansir L’Equipe, Minggu.
Lebih lanjut, aksi bersama kelompok ultras itu merupakan puncak dari kekecewaan mereka terhadap gugurnya PSG di babak 16 besar Liga Champions dari Real Madrid. Selain itu, PSG juga tersingkir di fase yang sama pada ajang Piala Liga Perancis karena kalah adu penalti dari Nice. Selama ini, dua kelompok ultras itu adalah suporter yang selalu hadir di mana pun PSG tampil. Mereka memadati jalan-jalan kota Lisabon, Portugal, untuk mendukung PSG kala menjalani babak fase gugur Liga Champions musim 2019-2020.
AFP/JULIEN DE ROSA
Para pendukung Paris Saint-Germain merayakan keberhasilan klub kesayangan mereka meraih gelar juara Liga Perancis musim 2021-2022 seusai menahan imbang RC Lens, 1-1, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB.
Padahal, di musim itu, semua laga fase gugur Liga Champions dipusatkan di Lisabon dan penonton dilarang hadir seiring tingginya penyebaran Covid-19. Namun, dua kelompok ultras itu menyalakan flare dan menyanyikan yel-yel dukungan dari luar Stadion Da Luz yang menjadi lokasi laga semifinal dan final Liga Champions 2019-2020. Sayangnya, saat itu mimpi PSG meraih takhta Eropa pertama digagalkan Bayern Muenchen.
”Saya tidak mengerti tindakan para pendukung itu. Di sepak bola, kadang Anda menang, kadang kalah. Tetapi, yang mereka harus tahu, kami selalu bermain dengan segenap hati kami untuk tim ini,” ujar gelandang PSG, Marco Verratti, yang mencetak rekor sebagai pemain paling banyak meraih gelar Liga Perancis dengan delapan trofi.
Meninggalkan stadion
Tak hanya meninggalkan stadion lebih dini, kelompok ultras juga memberi siulan kepada dua pemain termahal PSG, Messi dan Neymar, setiap menguasai bola. Gol yang dicetak Messi melalui sepakan jarak jauh di menit ke-68 hanya disambut tepuk tangan tanpa yel-yel yang mengelu-elukan megabintang asal Argentina itu.
”Pemandangan yang tidak bisa saya percaya ketika menyaksikan tribune ditinggalkan sebelum laga berakhir. Mereka (pendukung ultras) hanya membuang energi mereka untuk mengejek saya karena saya masih berkomitmen penuh untuk menjalani tiga tahun kontrak saya,” kata Neymar kepada ESPN.
AP/MICHEL EULER
Ekspresi Pelatih Paris Saint-Germain Mauricio Pochettino saat memimpin timnya menghadapi RC Lens di Stadion Parc des Princes, Paris, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB. PSG lantas menjadi juara liga itu.
Menurut Regis Dupont, kolumnis L’Equipe, permainan PSG pada musim ini sangat biasa, tidak sesuai kualitas skuad yang ada. ”Banyak hal yang perlu dibenahi PSG di musim depan, mulai dari sisi permainan hingga manajemen pemain, demi bisa meraih hasil lebih baik, terutama di Eropa,” kata Dupont.
Evaluasi menyeluruh
Leonardo mengungkapkan, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait performa semua elemen klub, seperti pelatih, pemain, dan petinggi klub. Sejak memulai dominasi di Perancis di bawah naungan Investasi Olahraga Qatar (QSI) pada musim 2012-2013, musim 2021-2022 adalah periode terburuk bagi Les Parisiens.
Musim ini adalah pertama kalinya PSG mengakhiri musim hanya dengan satu gelar setelah kompetisi edisi 2012-2013. Pada sembilan musim silam, PSG meraih satu gelar liga, lalu tersingkir di babak perempat final Piala Liga Perancis dan Liga Champions Eropa.
”Kami melakukan aktivitas transfer yang luar biasa di awal musim. Akan tetapi, mengelola dan mengubah klub untuk meraih hasil yang seimbang dengan kualitas pemain bukan perkara mudah. Kami akan melakukan evaluasi untuk menentukan apa yang ingin kami tuju dan strategi untuk membangun tim di musim baru,” kata Leonardo.
Ia menambahkan, masa depan Pelatih PSG Mauricio Pochettino dan pemain bintang, Kylian Mbappe, masih belum ada kepastian. Evaluasi yang dilakukan manajemen, kata Leonardo, juga akan membahas nasib kedua sosok penting Les Parisiens itu. (REUTERS)