Hamilton: ”Setiap Akhir Pekan adalah Penyelamatan”
Lewis Hamilton kembali mengalami akhir pekan mengecewakan setelah tersingkir di kualifikasi kedua dalam balapan F1 seri Emilia Romagna di Sirkuit Imola. Dia kini berjuang memperbaiki posisi dalam balapan sprint.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
IMOLA, JUMAT — Lewis Hamilton menuju Imola dengan harapan besar performa mobil Mercedes W13 bisa lebih baik setelah kerja keras tim selama jeda dua pekan. Namun, juara dunia tujuh kali F1 justru memetik kekecewaan setelah tersingkir di kualifikasi kedua di Sirkuit Imola, Italia, pada Grand Prix Formula 1 seri Emilia Romagna. Rekan setimnya, George Russell, juga gagal melaju ke Q3 sehingga menjadi akhir pekan buruk bagi tim Panah Perak setelah gagal meloloskan kedua pebalapnya ke perebutan pole position setelah Jepang 2012.
Hamilton sudah berada di ujung tanduk sejak sesi kualifikasi pertama (Q1), di mana dia berada di posisi ke-18, zona eliminasi. Namun, dia bisa menyelamatkan diri dengan berada di posisi ke-15, tempat terakhir untuk lolos ke Q2, melalui time attack terakhirnya. Hamilton selamat dengan selisih waktu hanya 0,004 detik dari pebalap Alpha Tauri, Yuki Tsunoda, di zona eleminasi, posisi ke-16.
”Seberapa jauh kita tertinggal? Ini gila!” ujar Hamilton melalui radio tim.
Catatan waktu Hamilton terpaut hingga 1,674 detik dari pebalap Ferrari, Charles Leclerc, yang memuncaki Q1. Ini selisih waktu yang sangat jauh, dan menegaskan masalah besar W13 yang sama sekali belum terselesaikan, yaitu porpoising (mobil memantul-mantul saat dalam kecepatan tinggi).
Kondisi trek yang basah akibat guyuran hujan semakin mempersulit Hamilton dan Russell untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Trek menjadi berisiko karena ban-ban sulit mencapai temperatur kerja sehingga mudah tergelincir di trek yang licin. Dalam kondisi seperti itu, daya cengkeram ban menjadi minim karena downforce yang dihasilkan oleh ground effect tidak maksimal dalam kecepatan mobil yang lebih rendah dibandingkan dengan saat trek kering.
Hamilton yang selamat hanya dengan selisih empat perseribu detik itu, akhirnya tersingkir di Q2, demikian juga Russell. Mereka masing-masing berada di posisi ke-13 dan ke-11 setelah peluang memperbaiki waktu terpangkas oleh bendera merah. Ini menjadi momen kedua Hamilton yang gagal masuk ke sesi Q3 musim ini setelah seri Arab Saudi, di mana dia tersingkir di Q1.
”Ini bukan sesi yang bagus, pada dasarnya ini mengecewakan,” ucap Hamilton kepada Sky Sports F1 di mixed zone.
(Kami) datang ke sini membawa optimisme serta mengetahui bahwa semua orang bekerja sangat keras di pabrik, tetapi hasilnya tidak bagus. Ini mengecewakan. Saya pikir kami sebagai tim di bawah performa hari ini. Ada hal-hal yang seharusnya sudah kami selesaikan, tetapi tidak kami lakukan.
”(Kami) datang ke sini membawa optimisme serta mengetahui bahwa semua orang bekerja sangat keras di pabrik, tetapi hasilnya tidak bagus. Ini mengecewakan. Saya pikir kami sebagai tim di bawah performa hari ini. Ada hal-hal yang seharusnya sudah kami selesaikan, tetapi tidak kami lakukan,” ucap Hamilton.
”Apa pun itu, kami akan bekerja sekeras mungkin untuk memperbaiki posisi dalam balapan sprint. Ini akan menjadi balapan yang sulit, tetapi semoga besok (Sabtu) menjadi lebih baik dalam hal cuaca, dan siapa tahu, mungkin kami akan bisa menjadi lebih baik,” ujar pebalap asal Inggris itu.
Kualifikasi pada Jumat ini merupakan penentuan pole position serta posisi start untuk balapan sprint pada Sabtu mulai pukul 21.30 WIB. Peluang Hamilton memperbaiki posisi terbuka dengan balapan 21 putaran itu, yang hasilnya untuk menentukan posisi start balapan utama pada Minggu (24/4) mulai pukul 20.00 WIB menempuh 63 putaran.
”Kami akan terus bekerja keras. Setiap akhir pekan adalah penyelamatan,” ucap Hamilton menjawab pertanyaan apakah balapan sprint bisa menjadi penyelamat untuk balapan utama.
Terkait dengan percakapan dia dengan Kepala Tim Mercedes Toto Wolff di garasi setelah Q2, yang tertangkap kamera televisi, Hamilton enggang mengungkapkan isinya. ”Itu masalah internal. Jadi, saya tidak akan mengungkap itu,” kata pebalap berusia 37 tahun itu.
Kegagalan para pebalap Mercedes lolos ke Q3 juga disebabkan oleh banyaknya pebalap yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan bendera merah. Kondisi itu membuat para pebalap kesulitan mendapatkan temperatur kerja ban saat kualifikasi dilanjutkan. Russell yang memiliki potensi melaju ke Q3 menilai, bendera merah itu batu sandungan selain performa mobil.
”Ini sedikit disayangkan dengan bagaimana bendera merah dikeluarkan hari ini. Namun, jika ada akhir pekan yang tidak seperti yang kami inginkan, akhir pekan sprint yang untuk melakukan itu. Ini tidak ideal, tetapi kami memiliki peluang untuk memperbaiki posisi besok,” ucap Russell di mixed zone.
Namun, pebalap muda Inggris itu mengakui bahwa peluang untuk memperbaiki posisi akan sangat sulit diperoleh. Imola trek yang sempit dan sulit untuk mendahului, apalagi dalam balapan sprint yang pendek dan tidak diwajibkan melakukan pit stop. Dalam balapan sprint pertama musim 2022 ini, pole position diraih oleh pebalap Red Bull, Max Verstappen, diikuti oleh Leclerc kedua, serta pebalap McLaren Lando Norris ketiga.
”Ini akan sedikit sulit untuk menjalani balapan besok. Biasanya dalam balapan sprint seperti ini, tidak banyak yang terjadi. Ini akan menarik dengan mobil-mobil baru ini apakah kami bisa membuntuti lebih dekat,” ujar pebalap berusia 24 tahun itu.
”Namun, saya tidak berpikir akan ada cukup putaran dengan degradasi ban yang cukup bagi kami untuk mengambil keuntungan di mana kami biasanya kuat dibandingkan dengan lawan-lawan kami saat ini, di mana akhir pekan ini bukan dua tim teratas. Jadi, kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan. Kami juga masih memiliki Minggu. Kami hanya bisa berusaha menjadi lebih baik,” ucap Russell yang kini di posisi kedua klasemen sementara Formula 1.