Gengsi duel Arsenal dan Manchester United kembali di akhir musim ini. Kedua tim mengejar kemenangan pada laga di Stadion Emirates, Sabtu ini, demi menjaga peluang menyegel tiket Liga Champions.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, JUMAT — Duel antara Arsenal dan Manchester United akhirnya kembali memiliki makna penting bagi nasib kedua tim untuk posisi di klasemen akhir. Hanya saja, dua rival legendaris itu tidak akan bertarung guna gelar juara Liga Inggris musim ini, seperti yang terjadi di akhir dekade 1990-an dan awal 2000-an.
Mereka justru akan saling mengejar kemenangan pada duel edisi ke-186 di Stadion Emirates, Sabtu (23/4/2022) pukul 18.30 WIB, demi memenuhi ambisi lolos ke Liga Champions musim depan.
Sejak transformasi kompetisi Inggris menjadi Liga Primer mulai musim 1992-1993, Arsenal bersaing langsung dengan MU untuk merebut posisi puncak dalam lima musim, yaitu 1997-1998, 1998-1999, 1999-2000, 2000-2001, dan 2002-203.
Dalam musim-musim itu, Arsenal dan MU silih berganti mengisi posisi pertama dan kedua di klasemen akhir. Arsenal menjadi juara pada musim 1997-1998, sedangkan MU memenangi duel juara atas ”Si Meriam” pada empat edisi lainnya.
Tak ayal, rivalitas kedua tim yang didasari persaingan dua manajer, yaitu Arsene Wenger di Arsenal dan Sir Alex Ferguson yang menangani ”Setan Merah”, menjadi bumbu terbaik dalam pemasaran Liga Inggris di kolong langit. Membicarakan pertarungan taktik kedua manajer itu di atas lapangan hijau selalu menarik.
Selama menjadi manajer Arsenal pada periode 1996 hingga 2018, Wenger paling banyak menghadapi MU yang diasuh Ferguson. Dua sosok manajer legendaris itu menjalani 49 pertandingan di seluruh kompetisi.
Dalam jumlah pertemuan itu, Wenger hanya unggul 16 kali, sedangkan Ferguson bersama MU meraih hasil positif 23 kali. Adapun 10 laga lain berakhir imbang.
Setelah Ferguson pensiun pada akhir musim 2012-2013, rivalitas MU dan Arsenal pun ikut memudar. Seiring kedua tim sudah tidak lagi menjadi kekuatan dominan di Liga Inggris, pertemuan kedua tim tidak memengaruhi langsung nasib dan peringkat di papan klasemen.
Gengsi pertemuan kedua tim kembali hadir di musim ini. Jelang duel kedua tim, Arsenal berada di peringkat kelima dengan koleksi 57 poin. ”Si Meriam” hanya kalah produktivitas gol dari Tottenham Hotspur yang berada di posisi keempat yang menjadi batas akhir zona Liga Champions.
Arsenal menghadapi MU pada momen yang tepat. Sebab, mereka baru saja melibas Chelsea 4-2 pada laga tunda pekan ke-25 yang berlangsung di Stadion Stamford Bridge, Kamis (21/4/2022) dini hari lalu.
Raihan tiga poin atas Chelsea memutus tiga kekalahan berturut-turut yang dialami anak asuh Mikel Arteta. Berkat kemenangan itu, Arsenal kembali dijagokan untuk mengoleksi satu tiket terakhir Liga Champions edisi 2022-2023.
Data Opta menunjukkan probabilitas Arsenal untuk mengakhiri musim ini di peringkat keempat meningkat setelah membawa pulang tiga poin dari Stamford Bridge. Sebelum laga kontra Chelsea, peluang Arsenal lolos ke Liga Champions musim depan hanya 36,6 persen.
Namun, peluang itu berlipat ganda menjadi 66,4 persen seusai kemenangan penting dalam derbi London tersebut. Andai bisa memenuhi peluang itu, Arsenal akan kembali berada di posisi empat besar setelah musim 2015-2016.
Untuk bisa menjaga peluang mengakhiri musim di peringkat empat, Arteta menekankan, anak asuhnya harus mampu mempertahankan tren positif setelah mengalahkan Chelsea. Menurut dia, MU adalah salah satu pesaing untuk memperebutkan posisi empat bersama Spurs dan West Ham United.
”Oleh karena itu, penting bagi kami untuk melupakan kemenangan atas Chelsea dan fokus sepenuhnya untuk bisa mengalahkan MU. Dengan masa persiapan yang singkat, saya berharap kami bisa menjaga spirit untuk kembali meraih hasil positif,” ujar Arteta dilansir Sky Sports, Jumat (22/4/2022).
Di tengah keterbatasan persiapan serta kelelahan fisik dan mental yang dialami skuadnya setelah derbi London, Arteta berharap adanya dukungan penuh dari fans. ”Kami tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan laga (melawan MU). Jadi, kami sangat membutuhkan kehadiran pendukung kami untuk membuat Emirates membara,” katanya.
Eddie Nketiah, penyerang muda Arsenal, menganggap kemenangan atas Chelsea menjadi modal berharga untuk menghadapi laga penting kontra MU. Ia pun berambisi melanjutkan produktivitasnya seusai menyumbang brace atau dua gol di Stamford Bridge.
”Saya senang bisa mencetak gol dan membantu tim menang. Saya pikir kami akan tampil dengan kepercayaan diri lebih baik ketika menghadapi MU,” ucap Nketiah, putra asli London.
Adapun Setan Merah, yang berada satu peringkat di bawah Arsenal atau tepatnya di tangga keenam klasemen, memburu momen kebangkitan di Emirates. Untuk menjaga asa tampil di Liga Champions musim depan, MU wajib membawa pulang tiga poin.
Berbeda dengan Spurs dan Arsenal yang baru menjalani 32 laga, MU telah bermain 33 kali dan baru mengumpulkan 54 poin atau berjarak tiga poin dari duo London itu. Apabila kalah, Setan Merah tidak hanya harus mengubur mimpi menembus empat besar, tetapi juga bisa keluar dari zona Eropa.
Dalam beberapa pekan terakhir, saya katakan peringkat empat adalah target realistis yang tersisa untuk kami. Kami harus berusaha keras untuk meraih target itu. (Ralf Rangnick)
Seri atau kalah di Emirates akan membuat MU berpotensi keluar dari enam besar yang merupakan zona Eropa. Pasalnya, apabila West Ham United bisa mengalahkan Chelsea, Minggu (24/4/2022), MU akan tergusur ke peringkat ketujuh.
Setelah dilibas 0-4 oleh Liverpool, Rabu (20/4/2022) lalu, Manajer interim MU Ralf Rangnick mematok kemenangan sebagai hal yang wajib diraih anak asuhnnya ketika bertandang ke markas Arsenal. Menurut dia, mengalahkan sesama pesaing peringkat empat akan memperbesar peluang Setan Merah memenuhi target musim ini untuk merebut tiket Liga Champions.
”Dalam beberapa pekan terakhir, saya katakan peringkat empat adalah target realistis yang tersisa untuk kami. Kami harus berusaha keras untuk meraih target itu,” ucap Rangnick.
Jelang menuju London, Rangnick mendapat angin segar karena dua pemain intinya, Cristiano Ronaldo dan Raphael Varane, yang absen pada laga tandang ke Stadion Anfield telah ikut berlatih, Jumat kemarin. Rangnick berpotensi menurunkan keduanya sejak menit pertama di Emirates. (AFP)