Perenang Pelatnas Menyesap Energi dari Bali
Perenang pelatnas, antara lain Gagarin Nathaniel Yus dan Joe Aditya, bersinar pada hari pertama ”time trial” jelang SEA Games. Mereka membawa energi yang didapat selama persiapan di Bali.
JAKARTA, KOMPAS — Sepulang persiapan dua pekan di Bali, mayoritas perenang nasional langsung menampilkan performa terbaik dalam time trial (tes catatan waktu) terakhir sebelum berangkat ke SEA Games Vietnam 2021. Mereka membawa modal percaya diri dan peningkatan teknik yang dihasilkan dari program tim pelatih selama di ”Pulau Dewata”.
Pemusatan latihan nasional renang menggelar time trial di Stadion Akuatik GBK, Jakarta, pada 21–23 April 2022. Agenda yang akan berlangsung selama tiga hari ini diikuti 16 perenang pelatnas dan puluhan atlet klub. Tujuannya untuk menguji performa perenang sebelum ke Vietnam.
Baca juga : Efisiensi Menyulitkan Pencapaian Target
Ini program baru dari pelatih asing Mike Piper. Jadi, ada time trial sebelum SEA Games. Kami mengharapkan atlet mencapai puncak performanya saat ini, nanti tinggal dijaga. Ini biasanya diterapkan tim renang Amerika Serikat.
”Ini program baru dari pelatih asing Mike Piper. Jadi, ada time trial sebelum SEA Games. Kami mengharapkan atlet mencapai puncak performanya saat ini, nanti tinggal dijaga. Ini biasanya diterapkan tim renang Amerika Serikat,” ucap pelatih kepala pelatnas renang, Albert C Sutanto.
Pada hari pertama, Kamis (21/4/2022), mayoritas perenang mencapai waktu terbaik. Perenang jarak pendek andalan Gagarin Nathaniel Yus (26) mencatatkan waktu 27,90 detik dalam nomor 50 meter gaya dada. Dia hanya terpaut 0,08 detik dari rekor nasional milik Indra Gunawan yang sudah bertahan 13 tahun.
Gagarin mendapat sambutan tepuk tangan dan sorakan dari Albert dan Piper serta perenang lain setelah naik dari kolam. Adapun waktu terbaiknya selama ini adalah 28,35 detik. Catatan itu sudah dilampaui saat kualifikasi (28,14 detik), Kamis pagi.
Dengan capaian waktu itu, Gagarin sudah melampaui peraih emas di SEA Games Filipina 2019, yaitu Lionel Khoo asal Singapura (28,15 detik). Kata Albert, belum ada pesaing di Asia Tenggara yang menyentuh 27 detik. Asa meraih emas di Vietnam pun menguat.
Baca juga : Ketika Senam Harus Mengalah pada Vovinam
Perenang nasional, menurut Albert, semakin berkembang setelah dari Bali. Mereka menjalani peningkatan kemampuan teknis dan mengikuti kompetisi kolam pendek (25 meter). ”Kami mencoba memacu kemampuan anak-anak dengan lomba di sana dan itu bisa meningkatkan kepercayaan diri,” ujarnya.
Kata Gagarin, latihan di kolam pendek meningkatkan teknik mereka dalam pembalikan dan menyelam. Kedua elemen itu sangat penting untuk perenang jarak pendek seperti dirinya. Ditanya tentang puncak performa, dia berkata masih bisa lebih baik di Vietnam.
”Masih ada yang bisa dikulik dikit. Saya merasa ini belum puncak. Kalau perenang, peningkatan 0,01 detik itu sangat penting. Jadi, saya akan memanfaatkan sisa waktu untuk semakin baik. Tetapi, saya lumayan puas hari ini,” ucap peraih perunggu nomor 50 meter gaya dada di Filipina tersebut.
Perenang muda Joe Aditya Kurniawan (21) juga tampil impresif dalam nomor 100 meter gaya bebas. Atlet debutan SEA Games ini finis dengan catatan 50,94 detik. Dia meninggalkan perenang veteran Glenn Victor (33) yang finis ketiga (53,43 detik). Joe pertama kali menembus catatan waktu 50 detik.
Baca juga : Sinyal Positif dari Sri Mayasari
”Penampilan ini tidak lepas dari persiapan yang sudah solid banget. Setelah PON Papua 2021, kami hanya libur seminggu. Setelah itu langsung lanjut pelatnas sampai sekarang. Dan, terakhir latihan di Bali juga sangat berpengaruh untuk saya,” ujar Joe yang meraih 2 emas, 6 perak, dan 1 perunggu di Papua.
Di Bali, Joe sempat mendapat bimbingan dari perenang Olimpian asal Australia, Michael George Klim. Perenang era 2000-an itu merupakan teman dari Piper. Dia memberi banyak masukan tentang mentalitas berlomba dan teknik estafet.
Joe merupakan suksesor dari mantan perenang andalan Indonesia, Triady Fauzi Sidiq. Triady memutuskan keluar dari pelatnas setelah PON Papua. Joe akan menggantikan sang senior di nomor jarak pendek gaya bebas dan kupu-kupu.
Baca juga : Indonesia Rampingkan Kontingen
Tim renang Indonesia menargetkan 6–7 emas di Vietnam. Mereka mengincar emas dari beberapa nomor unggulan, antara lain 50 meter dan 200 meter gaya punggung putra serta 400 meter gaya ganti putra dan putri.
Sebelumnya, Indonesia hanya membawa pulang satu emas dari Filipina. Emas semata wayang itu diraih oleh I Gede Siman Sudartawa di nomor 50 meter gaya punggung. Adapun Siman belum turun pada time trial hari pertama.