Kemenangan 3-0 atas AC Milan di semifinal Coppa Italia begitu sarat makna bagi Inter Milan. Mereka hendak mengirim peringatan keras kepada Milan bahwa puncak klasemen liga bisa direbut sewaktu-waktu.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
AFP/MIGUEL MEDINA
Bek Inter Milan, Robin Gosens, fokus menatap bola pada laga kedua semifinal Coppa Italia antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Milan, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB. Gosens mencetak satu gol dan Inter mengalahkan Milan, 3-0.
MILAN, RABU — Inter Milan mengultimatum rival sekota, AC Milan, pada laga semifinal Coppa Italia di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB. Inter, melalui kemenangan telak 3-0 atas Milan, seakan hendak mengatakan bahwa mereka belum menyerah dalam perburuan Scudetto. Lewat hasil itu juga pasukan Simone Inzaghi mengirim sinyal untuk sekuat tenaga menggeser ”I Rossoneri” dari puncak klasemen.
Inzaghi amat berharap hasil bagus yang dipetik para pemainnya di Piala Italia dapat merembet ke persaingan merebut gelar Liga Italia. Inter saat ini tertinggal dua poin dari Milan di puncak klasemen. Dari 32 laga, Inter telah mengumpulkan 69 poin.
Adapun Milan telah memainkan 33 laga, atau satu laga lebih banyak dari Inter. Artinya, Inter dengan simpanan satu laga sangat mungkin menyalip Milan hingga akhir musim. Semangat untuk melewati Milan itulah yang diperoleh Inter melalui kemenangan telak mereka atas Milan di semifinal Coppa Italia.
”Kami berharap dapat menjaga momentum ini. Kami telah bekerja untuk ini sejak 8 Juli. Kami tahu perjalanan yang kami lalui, memenangi Supercoppa pada Januari, final Coppa Italia pada Mei, dan juga ingin mengakhiri musim Serie A dengan cara terbaik,” kata Inzaghi dikutip dari Football Italia.
AFP/MIGUEL MEDINA
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi memberikan semangat para pemainnya pada laga kedua semifinal Coppa Italia antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Milan, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB. Inter lolos ke final dengan keunggulan agregat 3-0 atas Milan.
Kemenangan atas Milan di semifinal Coppa Italia sangat besar artinya bagi skuad Inter. Kedua tim sudah bertemu tiga kali di musim ini. Dalam tiga pertemuan itu, Inter belum pernah menang atas Milan. Pada pertemuan perdana di Serie A, Inter ditahan imbang 1-1. Pada pertemuan kedua, Inter justru takluk 1-2.
Pertemuan ketiga terjadi di laga pertama semifinal Coppa Italia. Kala itu, kedua tim bermain imbang, 0-0.
Belum pernah menang atas rival sekota musim ini memengaruhi mental dan kepercayaan diri pemain Inter. Terlebih, mereka tertinggal dari Milan di klasemen liga. Lewat kemenangan meyakinkan di semifinal Coppa, para pemain Inter yakin bahwa Milan bukanlah tim yang mustahil untuk dilewati.
”Kami kehilangan beberapa poin penting di liga, jadi harus memenangi laga tersisa satu per satu. Ini sulit, kami memiliki enam pertandingan tersisa dan harus menghadapi mereka dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan malam ini,” kata penyerang Inter, Lautaro Martinez, yang mencetak dua gol melawan Milan.
AFP/MIGUEL MEDINA
Bek AC Milan, Pierre Kalulu (kiri), melanggar penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, pada laga kedua semifinal Coppa Italia antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Milan, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB. Martinez mencetak dua gol dalam laga yang dimenangi Inter, 3-0 itu.
Motivasi kuat
Motivasi kuat untuk mengalahkan Milan langsung terasa beberapa menit setelah laga dimulai. Inter melancarkan inisiatif serangan sejak awal. Hasilnya, ”I Nerazzuri” unggul cepat di menit ke-4 melalui aksi Martinez yang memaksimalkan umpan Matteo Darmian.
Tertinggal satu gol, Milan berusaha melawan. Upaya mereka melalui Rafael Leao dan Davide Calabria di pertengahan babak pertama belum membuahkan hasil. Fokus menyamakan kedudukan, Milan justru kembali kebobolan jelang akhir babak pertama. Martinez menaklukkan kiper Milan, Mike Maignan, seusai menerima umpan terobosan dari Joaquin Correa.
Kami tahu perjalanan yang kami lalui, memenangi Supercoppa pada Januari, final Coppa Italia pada Mei, dan juga ingin mengakhiri musim Serie A dengan cara terbaik.
Di babak kedua, Milan meningkatkan intensitas serangan. Sejumlah peluang tercipta berkat upaya Franck Kessie dan juga Theo Hernandez. Namun, ketangguhan kiper Inter, Samir Handanovic, sulit ditembus Milan.
Harapan Milan muncul kala Ismael Bennacer mencetak gol lewat tendangan jarak jauh. Namun, gol itu dianulir wasit karena pemain Milan berada dalam posisi offside. Milan langsung kehilangan momentum usai gol Bennacer dianulir.
AFP/MIGUEL MEDINA
Bek sayap Inter Milan, Robin Gosens, mencetak gol ketiga timnya pada laga kedua semifinal Coppa Italia antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Milan, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB.
Inter memanfaatkan kesempatan itu untuk memperbesar keunggulan di menit ke-82 melalui Robin Gosens. Hingga laga usai, skor 3-0 untuk Inter tetap bertahan. Kemenangan atas Milan ini menjadi yang pertama bagi Inzaghi dalam Derbi della Madonnina.
”Saya tidak berpikir performa Inter layak untuk skor 3-0, tetapi mereka mencetak gol di waktu yang tepat. Tertinggal 2-1 secara alami akan menciptakan pertandingan yang berbeda dan memberi kami lebih banyak momentum. Kami tidak kekurangan usaha, intensitas serangan, atau peluang. Tetapi, ini bukan malam kami,” kata Pelatih Milan Stefano Pioli.
Pioli mengaku kecewa lantaran gagal membawa timnya ke final. Namun, ia tidak mau larut dalam kekecewaan karena masih ada target besar yang dibidik, yaitu juara Liga Italia. Menurut Pioli, setelah kegagalan di Coppa Italia, timnya bisa lebih fokus memenangi lima laga tersisa.
”Kami ingin mencapai final, tetapi (kekalahan) ini adalah kesempatan besar bagi tim untuk membuktikan diri mereka dalam tugas lain dan memberikan segalanya ke dalam perlombaan Serie A. Kami memiliki semua yang diperlukan untuk melaju sepenuhnya,” ujarnya.
Inter menjejak final Coppa Italia pertama mereka sejak musim 2010-2011. Mereka kini menanti pemenang laga Juventus dan Fiorentina di final yang dijadwalkan berlangsung pada 11 Mei 2022. (AFP/REUTERS)