Barcelona U-18 sukses memenangi trofi International Youth Championship 2021 di Jakarta. Pada laga puncak, mereka memecundangi Atletico Madrid U-18 lewat permainan indah bak seniman tari yang menghibur.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Barcelona U-18 tampil sempurna pada laga puncak International Youth Championship 2021 di Stadion Internasional Jakarta, Selasa (19/4/2022) malam. Para pemain ”Blaugrana” muda bak seorang penari yang meliuk-liuk indah, mempertontonkan sepak bola menghibur untuk membungkam Atletico U-18 dengan skor 1-0. Pertandingan final IYC juga diisi dengan acara peluncuran Stadion Internasional Jakarta (JIS) oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berkat penampilan bak penari tersebut, Barca tanpa kesulitan mengatasi perlawanan Atletico yang berniat membalas dendam atas kekalahan mereka pada pertemuan pertama saat babak penyisihan. Kala itu, Atletico takluk 0-2.
Dominasi Barca kembali terlihat pada laga ini. Permainan kolektif Barca tidak kuasa dibendung Atletico. Mereka menampilkan gaya bermain yang mencerminkan identitas sebagai klub yang menekankan pada penguasaan bola.
Sejak awal laga, Barca tampil tanpa cela. Skuad besutan pelatih Iban Javier Cuadrado Alonso bahkan sudah memimpin lebih dulu saat pertandingan baru berjalan dua menit. Penyerang Xavier Moreno Hernandez mencetak gol setelah lepas dari kawalan para pemain belakang Atletico.
Meski telah unggul, ”Blaugrana” muda tidak mengendurkan serangan. Mereka kerap mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Atletico yang dikawal Ivan Garcia Lucena. Hernandez menjadi pemain yang paling merepotkan bek Atletico melalui pergerakannya menyisir sisi kanan pertahanan lawan.
Formasi 5-4-1 yang diterapkan Atletico untuk meredam agresivitas pemain sayap Barca tidak berhasil. Adapun Atletico kesulitan keluar dari tekanan. Penyerang Atletico, Ninte Nater Carungal, terisolasi seorang diri di depan.
Carungal kesulitan mendapatkan suplai bola dari lini kedua. Dengan begitu, praktis tidak ada peluang berbahaya yang diciptakan Atletico sepanjang babak pertama. Hingga babak pertama usai, keunggulan 1-0 Barca tetap bertahan.
Atletico mulai dapat keluar dari tekanan pada babak kedua. Dimotori sang kapten, Adrian Gallego Diaz, Atletico mampu merepotkan lini pertahanan Barca. Sejumlah peluang mampu mereka ciptakan, termasuk sepakan Hugo Martin Gonzalez pada menit ke-55 yang masih terlalu lemah.
Mayoritas penonton yang hadir memberikan dukungan kepada para pemain Atletico untuk membakar semangat mereka. Dukungan dari penonton cukup efektif mendongkrak mental para pemain Atletico.
Di pengujung babak kedua, pasukan muda ”Los Rojiblancos” melancarkan serangan yang bertubi-tubi ke jantung pertahanan Barca. Namun, tidak ada dari sekian banyak upaya itu yang membuahkan hasil. Hingga laga usai, Barca berhasil mempertahankan keunggulan. Trofi International Youth Championship pun jatuh ke tangan mereka.
Dominasi Atletico dan Barca atas Indonesia All Stars dan Bali United memperlihatkan ketimpangan kualitas pembinaan sepak bola Spanyol dan Indonesia. Jurang perbedaan itu terpampang nyata dari pemahaman taktik, teknik, dan fisik.
Perbedaan kelas antara tim muda Barca dan Atletico diakui oleh Pelatih Bali United U-18 I Made Pasek Wijaya. Bali United berkesempatan menjajal kekuatan Barca dan Atletico pada babak penyisihan. Dalam dua kesempatan itu, dua kali pula Bali United menelan kekalahan. Pertama, skuad ”Serdadu Tridatu” muda takluk 0-5 dari Atletico. Saat bersua Barca, mereka menyerah 0-4.
Sebagaimana tim-tim Eropa, mereka menampilkan permainan yang sangat atraktif. Pergerakan bolanya amat cair. Saat memenangi perebutan bola, pemain kami kerap kebingungan mau mengarahkan bola ke mana.
”Sebagaimana tim-tim Eropa, mereka menampilkan permainan yang sangat atraktif. Pergerakan bolanya amat cair. Saat memenangi perebutan bola, pemain kami kerap kebingungan mau mengarahkan bola ke mana,” kata Pasek.
Bali United harus puas menduduki peringkat keempat atau terakhir dalam turnamen ini. Di pertandingan perebutan tempat ketiga, Bali United takluk 1-2 dari Indonesia All Stars.
Gol Indonesia All Stars dicetak Salmani pada menit ke-11 dan Brylian Negietha Dwiki melalui sepakan penalti di pengujung laga. Adapun gol balasan Bali United dilesakkan I Nyoman Adi Wirya Tama pada menit ke-62.
International Youth Championship (IYC) kembali digelar setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Pada edisi sebelumnya, yaitu tahun 2019, empat klub Eropa, Real Madrid U-18, Inter Milan U-18, dan Arsenal U-18, ambil bagian. Semua laga digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Saat itu, Real Madrid U-18 keluar sebagai juara seusai menumbangkan Inter dengan skor 3-1.