Kerusakan jalur bahan bakar pada mobil Max Verstappen sehingga dia gagal finis di Australia dipicu oleh ”porpoising” pada RB18. Masalah itu dipastikan teratasi sebelum balapan di Imola untuk kembali menantang Ferrari.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AFP/WILLIAM WEST
Marshall menyemprotkan pemadam api ringan ke mobil Red Bull RB18 disaksikan pebalap Red Bull, Max Verstappen (kanan), saat mobil Verstappen terpaksa keluar lintasan karena kerusakan jalur bahan bakar pada Grand Prix Formula 1 Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, 10 April 2022.
VIENNA, SENIN — Max Verstappen dipastikan akan kembali menantang Charles Leclerc dalam balapan Formula 1 seri keempat di Sirkuit Imola, akhir pekan ini. Red Bull sudah menemukan dan mengatasi penyebab kerusakan jalur bahan bakar RB18 di Australia yang terkait dengan porpoising, atau kondisi mobil yang memantul-mantul saat melaju dengan kecepatan tinggi di lintasan lurus.
Namun, masalah keandalan RB18 yang menyebabkan Verstappen dua kali gagal finis di Bahrain dan Austria belum sepenuhnya diatasi. Masalah keandalan itu membuat Verstappen kini terpaut 46 poin dari pebalap Ferrari, Charles Leclerc, yang memuncaki klasemen dengan 71 poin.
Selisih poin yang sangat lebar hanya dalam tiga balapan itu karena Verstappen dua kali gagal finis di Bahrain dan Australia. Dia baru sekali meraih poin saat finis terdepan di Arab Saudi. Perolehan 25 poin itu menempatkan juara bertahan F1 itu di posisi keenam klasemen.
Verstappen pun mengaku tidak mau memikirkan persaingan juara karena sudah tertinggal sangat jauh dari Leclerc. Pebalap asal Belanda itu juga menegaskan, masalah keandalan hingga menyebabkan mobil mogok tidak bisa diterima.
AFP/WILLIAM WEST
Pebalap Red Bull, Max Verstappen, menggaruk kepalanya setelah terpaksa gagal finis pada Grand Prix Formula 1 Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, 10 April 2022.
Dia pun berharap Red Bull Powerstrain yang masih dibantu oleh Honda dalam masa transisi ini bisa segera mengatasi masalah keandalan mesin pada RB18 itu. Mobil baru Red Bull itu sangat cepat dan stabil hingga mampu menyaingi Scuderia Ferrari F1-75, tetapi rawan rusak.
Masalah keandalan itu diakui oleh Penasihat Red Bull Racing Helmut Marko dalam wawancara dengan televisi Austria, ORF. ”Keandalan. Itu pukulan besar dan kami sekarang tertinggal jauh di belakang Leclerc. Tetapi, kami bergerak dengan cepat,” kata Marko dikutip RacingNews365, Senin (18/4/2022).
”Dari sisi mesin, Anda bisa melihat masalah yang kami alami di Bahrain sepenuhnya berbeda dengan, sebagai contoh, yang terjadi di Australia. Juga masalah-masalah yang kami alami dalam tes (pra musim), selalu masalah yang berbeda-beda,” ucap Marko.
Musim ini, dua masalah utama yang dialami oleh Red Bull saat balapan adalah kehilangan tekanan bahan bakar saat di Bahrain serta kerusakan jalur bahan bakar di Australia. Kerusakan dalam seri pembuka 2022 di Bahrain menyebabkan Verstappen dan rekan setimnya, Sergio Perez, gagal finis.
AFP/WILLIAM WEST
Pebalap Red Bull, Max Verstappen, memeriksa mobilnya yang mengeluarkan asap saat berlaga pada Grand Prix Formula 1 Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, 10 April 2022.
Mereka kembali melesat di Jeddah, Arab Saudi, tetapi kemudian Verstappen gagal finis di Australia, sedangkan Perez finis di posisi kedua.
Masalah di Albert Park, Melbourne itu, menurut Marko, sudah diketahui penyebabkan dan kini dalam proses perbaikan. Kendala diyakini akan selesai sebelum balapan seri Emilia Romagna bergulir, 22-24 April.
Keandalan. Itu pukulan besar dan kami sekarang tertinggal jauh di belakang Leclerc. Namun, kami bergerak dengan cepat.
”Menurut Honda, kami bisa berharap itu bisa diperbaiki, mungkin, pada balapan berikutnya. Semuanya dalam kondisi baik (terkait mesin), tidak ada masalah sama sekali,” ujar Marko.
”Kegagalan finis Verstappen disebabkan oleh jalur bahan bakar tekanan tinggi pecah. Hal itu kemungkinan karena mobil memantul-mantul di lintasan lurus (porpoising). Isu ini telah disimulasikan dalam alat pengujian, tetapi kekuatan yang misterius ikut bermain,” ujar Marko.
AFP/WILLIAM WEST
Pebalap Red Bull, Max Verstappen, memeriksa mobilnya setelah disemprot pemadam api ringan pada Grand Prix Formula 1 Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, 10 April 2022.
Terkait dengan porpoising yang ikut menyebabkan kerusakan jalur bahan bakar, Red Bull belum sepenuhnya menemukan solusi jitu. RB18 masih memantul-mantul dalam kondisi tertentu meskipun sudah tidak separah saat tes pramusim. Saat ini, tim yang paling sukses mengurangi porpoising adalah Ferrari.
”Kami bisa mengendalikan itu, tetapi masih ada sedikit pergerakan. Kami berasumsi itulah yang menjadi penyebab utama kerusakan pada jalur bahan bakar,” ujar Marko.
Evolusi RB18
Masalah porpoising itu belum akan diatasi oleh Red Bull menggunakan paket perbaikan besar pada akhir pekan ini. Mereka akan menunggu pada seri berikutnya yang tidak memiliki balapan sprint sehingga ada cukup waktu untuk menguji paket perbaikan dalam sesi latihan.
Balapan di Imola kurang ideal untuk mengobservasi paket perbaikan karena hanya ada satu sesi latihan pada Jumat dan langsung kualifikasi. Latihan kedua pada Sabtu juga tidak akan maksimal karena tim sudah harus fokus pada balapan sprint yang menyediakan maksimal delapan poin untuk diraih.
AP/ASANKA BRENDON RATNAYAKE
Pebalap Red Bull, Max Verstappen, memeriksa mobilnya yang mengeluarkan asap saat berlaga pada Grand Prix Formula 1 Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, 10 April 2022.
”Saya tidak akan mengatakan sebuah paket (perbaikan) besar. Semua ini bagian dari evolusi, tetapi, tentu saja, dengan ada balapan sprint, hanya ada sedikit waktu untuk mengevaluasi hal-hal tersebut. Hanya ada satu sesi (latihan) dan kemudian menjalani kualifikasi, jadi perlu sangat yakin dengan apa yang dipasang pada mobil,” ucap Kepala Tim Red Bull Racing, Christian Horner.
Meskipun kini Red Bull tertinggal dari Ferrari, Horner optimistis timnya bisa kembali bangkit dan bersaing dalam perburuan gelar juara. Dia menegaskan, data yang dipanen dari tiga balapan awal musim ini memberi pemahaman yang jelas terkait arah pengembangan yang harus dilakukan.
Mobil-mobil F1 musim 2022 memang masih terus dikembangkan sesuai dengan regulasi baru. Pengembangan mobil akan dibekukan mulai 1 September hingga akhir musim 2025.
”Ini semua bagian dari evolusi dan pengembangan mobil-mobil. Jadi, seiring kami mengetahui lebih banyak tentang ban dan bagaimana performa mobil, itu memberi arah pengembangan. Dalam beberapa balapan awal, kami telah mendapat sejumlah arah yang bagus terkait jalur pengembangan untuk sisa musim ini,” ucap Horner.
