Juara Bertahan Monte Carlo Masters Ditantang Finalis Baru
Stefanos Tsitsipas tinggal membutuhkan satu kemenangan buat mempertahankan gelar juara Monte Carlo Masters. Petenis yang bisa menjadi penghalangnya adalah finalis baru dalam ATP Masters 1000, Alejandro Davidovich Fokina.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MONTE CARLO, Minggu - Gelar juara turnamen ATP Masters 1000 pembuka di lapangan tanah liat tahun ini akan diperebutkan juara bertahan dengan finalis baru. Stefanos Tsitsipas, juara Monte Carlo Masters 2021, ditantang Alejandro Davidovich Fokina yang baru kali ini akan merasakan laga final turnamen Masters 1000.
Pertemuan di Lapangan Rainier III, Monte Carlo Country Club, Minggu (17/4/2022), akan terjadi setelah Tsitsipas menghentikan unggulan kedua, Alexander Zverev, 6-4, 6-2 pada semifinal, Sabtu. Satu orang lagi yang akan berada di antara Tsitsipas dan dua gelar juara beruntun Monte Carlo Masters adalah petenis peringkat ke-46 dunia, Davidovich Fokina. Dalam semifinal antara dua petenis non-unggulan, Davidovich Fokina mengalahkan Grigor Dimitrov 6-4, 6-7 (2), 6-3.
Satu kerja keras lagi saya butuhkan. Alejandro berada dalam ritme terbaiknya. Saya juga pernah berhadapan dengan dia dan dia lawan yang sangat bagus. Saya harus sangat siap untuk berhadapan dengan dia.
”Satu kerja keras lagi saya butuhkan. Alejandro berada dalam ritme terbaiknya. Saya juga pernah berhadapan dengan dia dan dia lawan yang sangat bagus. Saya harus sangat siap untuk berhadapan dengan dia,” komentar Tsitsipas dalam laman resmi ATP.
Turnamen di Monte Carlo, yang digelar pada 10-17 April 2022, adalah turnamen tanah liat pertama berlevel ATP Masters 1000. Ini menjadi bagian dari turnamen pemanasan Grand Slam Perancis Terbuka, 27 Mei-5 Juni 2022. Turnamen berlevel serupa menjelang Grand Slam di Roland Garros itu adalah Madrid dan Roma Masters.
Setelah lebih sering tersingkir pada babak pertama Masters 1000, sejak debut di Madrid 2018, Davidovich Fokina mulai merasakan persaingan perempat final di Monte Carlo 2021. Petenis yang menghentikannya tak lain adalah Tsitsipas dalam pertandingan satu set (7-5) setelah Davidovich Fokina mundur karena cedera.
Pertemuan kedua mereka terjadi pada babak pertama ATP 500 Rotterdam, Februari. Tsitsipas menang lagi, tetapi dalam laga lebih ketat, 7-5, 6-7 (1), 6-4.
Di Monte Carlo tahun ini, Davidovich Fokina bisa melangkah lebih jauh, di antaranya dengan mengalahkan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dan juara Indian Wells Masters, Taylor Fritz. ”Kemampuannya berkembang. Itu yang harus saya ingat saat bertemu di final. Jadi, saya harus mengerahkan semua kemampuan,” lanjut Tsitsipas.
Davidovich Fokina adalah finalis non-unggulan Monte Carlo Masters setelah Dusan Lajovic pada 2019. Kemenangan atas Dimitrov menjadi yang pertama bagi petenis nomor tujuh Spanyol itu dalam empat pertemuan.
”Tentu saja saya senang bisa lolos ke final. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya memimpikan bisa ke final turnamen seperti ini sejak anak-anak. Saya akan berusaha sebaik mungkin dan menikmatinya,” tuturnya.
Kemenangan atas Dimitrov diperoleh setelah dia kehilangan kesempatan memenangi pertandingan dalam dua set, saat unggul 5-3. Pada set penentuan, petenis berusia 22 tahun itu memperbaiki penampilan dengan pukulan yang selalu mengarah ke dekat baseline, terutama ke arah backhand Dimitrov.
Sementara Tsitsipas seperti tak terlihat kelelahan setelah sehari sebelumnya bermain ketat melawan Diego Schwartzman dalam laga penuh drama. Melawan petenis Argentina yang terkenal ulet itu, Tsitsipas kehilangan peluang menang straight sets setelah unggul 5-2 pada set kedua. Dia pun hampir kalah saat Schwartzman memimpin 4-0 pada set ketiga, sebelum keadaan berbalik hingga Tsitsipas menang 6-2, 6-7 (3), 6-4.
”Entahlah, mungkin permainan panjang saat melawan Diego memberi saya ritme permainan pada hari ini. Saya bisa bermain dengan baik dan saya senang dengan level permainan saya hari ini,” kata petenis Yunani peringkat kelima dunia itu.
Indonesia tanpa kemenangan
Dari persaingan Grup I Zona Asia/Oseania kejuaraan beregu putri, Piala Billie Jean King (dulu Piala Fed), Indonesia akhirnya berada di posisi terakhir klasemen tanpa kemenangan. Bersaing dengan lima negara pada kejuaraan di Antalya, Turki, 12-16 April 2022, Aldila Sutjiadi dan kawan-kawan selalu kalah.
Kekalahan terakhir dialami dari Selandia Baru, 1-2, pada Sabtu tengah malam waktu Indonesia. Dua kekalahan dialami Beatrice Gumulya dari Vivian Yang 5-7, 2-6 pada partai pertama dan duet Aldila/Jessy Rompies pada partai terakhir. Mereka kalah dari Paige Hourigan/Erin Routliffe 3-6, 6-4, 6-7 (3). Sementara Aldila menyumbangkan kemenangan pada partai kedua setelah mengalahkan Katerine Westburry 6-1, 6-1.
Sebelum berhadapan dengan Selandia Baru, Indonesia kalah dari Jepang, China, India, dan Korea Selatan. Berada pada posisi dua terbawah, bersama Selandia Baru, Indonesia pun mengalami degradasi ke Grup II.
Adapun dua tim teratas, yaitu Jepang dan China, mendapat kesempatan tampil pada babak playoff, November. Ini adalah babak yang memberikan peluang pada peserta untuk mengikut putaran kualifikasi yang bisa meloloskan tim ke putaran final. (AFP)