Maverick Vinales belum sepenuhnya menyatu dengan motor Aprlia RS-GP, tetapi dia terus membaik dan semakin cepat. Mantan pebalap Yamaha itu pun merasa ini hanya masalah waktu dirinya bisa meraih kemenangan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AUSTIN, JUMAT — maverick Vinales semakin memahami karakter Aprilia RS-GP, tetapi belum merasakan motor itu menjadi bagian dari dirinya. Mantan pebalap Yamaha itu pun merasa masih memiliki banyak pekerjaan untuk bisa mengeksploitasi potensi motor barunya itu untuk bisa meraih kemenangan. Vinales merasa podium akan tiba pada saatnya karena dirinya kini bisa semakin cepat dan RS-GP memiliki potensi besar.
Tahun ini menjadi musim penuh Vinales sebagai pebalap Aprilia. Dia masih dalam proses adaptasi dengan motor, setelah empat setengah tahun memacu Yamaha M1. Vinales berpisah dengan Yamaha pada paruh musim 2021, dan kemudian bergabung dengan Aprilia. Dia mulai menguji RS-GP di Misano pada Agustus 2021 dan kemudian menjalani debut MotoGP bersama tim asal Noale, Italia, itu dalam seri Aragon. Dia menjalani lima balapan pada akhir musim 2021 yang menjadi proses persiapan untuk musim 2022.
Musim 2021 sangat berat bagi pebalap asal Spanyol itu, selain masalah di dalam tim Yamaha, dia juga kehilangan keponakannya, Dean Berta Vinales, yang meninggal saat balapan di kelas Supersport 300. Vinales mengalami tekanan psikologis yang besar, tetapi dia perlahan mampu mengatasi itu untuk bangkit.
”Tahun lalu penuh tekanan bagi saya, pada banyak hal, tidak hanya motor, juga dalam kehidupan pribadi saya. Jadi, saya berusaha lebih rileks, berusaha memahami tubuh saya, memberi banyak waktu pada tubuh saya untuk pulih. Saya menjadi lebih selektif pada semua hal. Oleh karena itu, saya jadi kurang memperhatikan beberapa hal dan lebih perhatian pada yang lainnya. Saya mulai kurang memikirkan masalah dan saya mulai lebih memperhatikan hubungan dengan orang lain. Saya sangat memperhatikan diri saya, tetap baik di dalam, tetap sehat, tetap bagus,” ucap Vinales dalam wawancara dengan MotoGP, Jumat (15/4/2022).
Vinales menemukan gairah baru untuk memenuhi mimpi besarnya menjadi juara dunia bersama Aprilia. Bergabung dengan tim pabrikan baru menjadi tantangan besar karena dia harus beradaptasi dengan semua hal, mulai dari motor, tim mekanik, budaya kerja, hingga rekan setim yang baru. Supaya bisa cepat menemukan klik, perencanaan menjadi kunci utama.
”Anda harus memiliki rutinitas, rencana, terutama dengan Frabrizio (Maganzi, pelatih fisik Aprilia) kami memiliki perencanaan yang bagus. Jadi, kami selalu mengikuti perencanaan yang sama. Itu memberi saya ketenangan dan itu juga sangat penting dalam kaitan dengan motor,” ujar Vinales.
Vinales mengatakan, dirinya merasa sangat bagus dengan semua orang di tim. ”Saya sangat percaya diri, kami membahas semua hal untuk mengonfirmasi motor yang berbeda, pabrikan yang berbeda, juga karakter yang berbeda di antara pabrikan. Saya pikir sisi positifnya adalah ketika saya menaiki motor, saya memiliki sesuatu yang jelas, mana yang lebih baik dan mana yang lebih jelek,” ucap rekan setim Aleix Espargaro itu.
”Jadi, pada dasarnya, saat saya mengendarai motor di Misano (tes pertama dengan Aprilia), mereka sangat fokus pada bagian yang terburuk serta membuat itu lebih baik. Itu berjalan dengan sangat baik,” ujar pebalap berusia 27 tahun itu.
Meskipun sudah menjalani adaptasi sejak akhir musim lalu, Vinales merasa belum sepenuhnya memahami karakter RS-GP. Dia masih memerlukan waktu untuk menjadikan Aprilia RS-GP sebagai bagian dari dirinya.
”Setiap kali saya menaiki motor, semuanya masih terasa baru. Jadi, saya belum merasa motor seperti bagian dari saya. Saya masih memiliki sangat banyak pekerjaan untuk mencocokkan. Saya belum selaras (dengan motor) saat ini. Saya belum sempurna dengan motor, tetapi saya cepat. Jadi, saya ingin melihat diri saya ketika selaras dengan motor,” ucap Vinales diiringi senyum.
Menurut Vinales, mesin sepenuhnya berbeda, juga cara pengembangan motor dengan gaya membalap yang berbeda. ”Kami beradaptasi kembali dengan semua hal, dengan sangat cepat, karena hanya dalam dua balapan kami membaik lebih dari satu detik pada ritme (pace) dan saya pikir kemajuannya terus meningkat,” ucap Vinales.
Proses adaptasi itu berjalan seiring dengan pengembangan motor yang bisa berjalan dengan sangat cepat karena tim Vinales dan Espargaro sejalan. Mereka memiliki hubungan yang baik dan saling mendukung untuk menjadikan Aprilia sejajar dengan tim-tim pabrikan lainnya. Kemenangan Espargaro di Argentina menjadi titik terang bahwa RS-GP memiliki potensi besar untuk meraih podium di setiap balapan.
”(MotoGP seri) Argentina sangat bagus bagi tim. Saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan, yaitu disatukan oleh motor. Dalam balap motor, Anda harus sedikit egois karena Anda ingin menjadi pemenang, tetapi itu pertama kali bagi saya ketika rekan setim saya mengalahkan saya. Saya merasa baik-baik saja, saya senang untuk tim. Itu pekan yang istimewa. Itu tidak mengubah apa pun, tetapi saya senang secara kolektif. Jika itu terjadi sebaliknya, bagian tim lainnya juga akan senang. Ini sesuatu di mana grup bisa melakukan banyak hal karena saat dua grup berjalan bersama, pengembangan menjadi sangat cepat,” ucap Vinales.
Menurut Vinales, dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Espargaro. ”Saya pikir ini memberi rasa berbeda karena tidak sama ketika Anda di dalam tim dan kedua pebalap sedikit kurang akur. Kami memiliki hubungan yang baik. Kami sangat dekat, dan tim rileks, bagi saya ini cara terbaik,” kata Vinales.
Proses adaptasi yang dijalani Vinales terus mendekati akhir karena dia kini mulai bisa memacu motor dengan lebih cepat. Bahkan, pada seri Argentina, dia bisa start dari posisi kelima dan finis di urutan ketujuh.
Saya melihat diri saya menang bersama Aprilia. Saya tidak tahu perlu berapa lama, tetapi saya selalu melihat diri saya menang. (Maverick Vinales)
”Ini sebuah proses, ini proses pembelajaran, saya bertahun-tahun dengan motor yang sangat berbeda. Begitu dengan motor yang baru, saya memberi waktu pada diri saya waktu untuk bekerja dengan sangat baik tanpa melihat hasil, tanpa harapan apa pun, tanpa tekanan, karena pada akhirnya hasil akan tiba dan saya yakin itu karena kami memiliki level, kecepatan, dan hanya masalah waktu,” kata Vinales.
”Saya melihat diri saya menang bersama Aprilia. Saya tidak tahu perlu berapa lama, tetapi saya selalu melihat diri saya menang,” ujar Vinales.