Liverpool Menuju Semifinal dengan Catatan
Liverpool berhasil menggenggam tiket semifinal Liga Champions setelah menghancurkan Benfica. Laga tersebut meninggalkan banyak catatan sebelum mereka bertemu Villarreal di semifinal.

Gelandang Benfica Everton (kiri) berusaha melewati hadangan bek Liverpool Ibrahima Konate pada babak perempat final putaran kedua Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB. Liverpool ditahan imbang 3-3 oleh Benfica, tetapi berhak maju ke semifinal karena unggul agregat 6-4.
LIVERPOOL, KAMIS — Keputusan mengistirahatkan beberapa pemain kunci harus ditebus dengan hasil imbang, 3-3, kala Liverpool menjamu Benfica pada pertandingan kedua perempat final Liga Champions Eropa di Stadion Anfield, Liverpool, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB.
Liverpool akhirnya melangkah ke semifinal dengan keunggulan agregat 6-4 atas Benfica setelah meraih kemenangan 3-1 pada pertandingan pertama perempat final di Stadion Da Luz, Lisabon, Rabu (6/4/2022).
Villarreal telah menanti Liverpool pada laga semifinal putaran pertama di Stadion Anfield, Kamis (28/4/2022) pukul 02.00 dini hari WIB.
Juergen Klopp memilih menyimpan para pemain kunci pada laga kedua melawan Benfica. Mohamed Salah, Sadio Mane, Virgil van Dijk, dan Trent Alexander-Arnold tidak diturunkan sebagai starter.
Klopp baru memanggil Salah masuk ke lapangan pada menit ke-57 menggantikan Diogo Jota. Sementara Mane ditarik dari bangku cadangan menit ke-66 menggantikan posisi Luis Diaz. Keunggulan agregat sementara atas Benfica juga mendorong skuad Liverpool untuk bermain lebih rileks.
Baca juga : Jungkir Balik Adrenalin City
Bongkar pasang pemain terpaksa dilakukan Klopp berulang kali untuk memastikan timnya siap bertanding dalam jadwal yang padat. ”The Reds” baru saja menghadapi laga supersengit melawan Manchester City di Liga Inggris dengan hasil sama kuat, 2-2, Minggu (10/4/2022). Selanjutnya, Liverpool akan kembali bertarung melawan City pada semifinal Piala FA, di Stadion Wembley, Sabtu (16/4/2022).

Bek Liverpool Joel Matip (kiri) berjibaku dengan penyerang Benfica Darwin Nunez pada babak perempat final putaran kedua Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB.
Liverpool membuat gol pertama melalui sundulan Ibrahim Konate pada menit ke-21 setelah menerima bola hasil sepak pojok Kostas Tsimikas. Benfica berhasil menyamakan kedudukan melalui Goncalo Ramos 10 menit kemudian. Kedudukan imbang 1-1 hingga babak pertama berakhir. Roberto Firminho membuat Liverpool kian menjauh dengan gol cantik setelah turun minum pada menit ke-55 dan ke-65.
Keunggulan Liverpool 3-1 tak menyurutkan semangat skuad Benfica yang mendapat dukungan langsung para suporternya di Anfield. Roman Yaremchuk dan Darwin Nunez membalas dendam pada menit ke-73 dan menit ke-81 yang mengubah kedudukan menjadi 3-3.
Baca juga : Keluar dari Perangkap Pragmatisme
Kedua gol tersebut tercipta setelah Yaremchuk dan Nunez masuk perangkap offside, tetapi hasil rekaman video (VAR) berkata lain. Apa lacur, kerja keras skuad Benfica tak mampu mencegah Liverpool mencapai babak semifinal Liga Champions.
Klopp merasa kecewa pada hasil pertandingan tersebut. ”Hari ini kami lolos ke semifinal Liga Champions, tapi saya tidak begitu senang. Silakan kemari dan pukul saja saya,” kata Klopp pada akhir pertandingan.

Gelandang Liverpool Jordan Henderson (kiri) berusaha menguasai bola saat dibayangi gelandang Benfica pada babak perempat final putaran kedua Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB.
Menurut manajer asal Jerman itu, Liverpool kebobolan tiga gol karena barisan belakang tidak tampil sebagai satu tim dan mengabaikan hal-hal detail. Mereka juga tidak berkonsentrasi 100 persen, padahal Klopp telah mengubah formasi pemain hingga tujuh kali.
Tidak kompak
Benteng pertahanan Liverpool yang kali ini diperkuat Ibrahim Konate dan Joel Matip di tengah, dan Joe Gomez serta Kostas Tsimikas di sisi kiri dan kanan, masih terlalu mudah ditembus skuad Benfica. Adapun Virgil van Dijk yang menjadi andalan di lini belakang tidak dimainkan.
Klopp dapat memaklumi ketika para pemain belakang itu tidak kompak karena mereka belum pernah dipasangkan sebelumnya. Di samping itu, daya juang Benfica selama 90 menit layak diacungi jempol. Sang manajer tidak mau menimpakan kesalahan kepada para bek.
Lihat juga : Ditahan Imbang Benfica, Liverpool Melaju ke Semifinal
Hasil seperti ini bukan yang kami harapkan. Namun, hasil tidak penting karena jika kami memainkan permainan terbaik pada malam ini, hal itu juga belum tentu membuat kami mencapai final.
”Hasil seperti ini bukan yang kami harapkan. Namun, hasil tidak penting karena kalau kami memainkan permainan terbaik pada malam ini, hal itu juga belum tentu membuat kami mencapai final. Kami lolos dan itu lebih penting, dan saya sungguh senang,” lanjutnya.
Kapten Liverpool Jordan Henderson mengomentari laga tersebut sebagai laga yang nyaman bagi timnya. ”Sebenarnya kami ingin hasil yang lebih baik. Kami menjalani pertandingan dengan baik. Namun, kami tetap kecewa karena kebobolan beberapa gol,” ucapnya kepada BT Sport setelah pertandingan.

Penyerang Liverpool Roberto Firmino merayakan gol keduanya ke gawang Benfica pada babak perempat final putaran kedua Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB. Pemain Brasil itu mencetak gol di Anfield pada Liga Champions untuk pertama kalinya sejak Maret 2020 saat melawan Atletico Madrid.
Henderson mengungkapkan, Benfica merupakan lawan yang tangguh. Ketika Liverpool memimpin 3-1, Benfica masih mampu menyamakan kedudukan. ”Banyak hal yang harus kami perbaiki. Tapi secara keseluruhan kami menyadari menghadapi lawan yang sulit. Ketika kami unggul 3-1, kami tidak boleh berpikir laga telah selesai, kami harus terus bermain habis-habisan,” ujarnya.
Kekalahan Benfica justru disambut tepuk tangan para fans yang datang ke Anfield. Tepuk tangan meriah terus terdengar lama setelah wasit meniup peluit panjang. Manajer Benfica Nelson Verissimo mengutarakan, para fans Benfica layak bangga pada hasil tersebut.
Baca juga : Dunia Paralel “El Real”
”Kami masuk dalam grup yang sulit, lalu kami bertemu Ajax dan Liverpool. Ketika kami maju ke babak selanjutnya, lawan yang dihadapi kian berat, tapi kami mendapat pengalaman penting,” ujar Verissimo.
Lawan berat
Klopp kembali harus memikirkan cara untuk menghadapi Villarreal di semifinal. Tim yang dijuluki “Kapal Selam Kuning” itu di bawah pelatih Unay Emery mampu menghancurkan Juventus dan Bayern Muenchen. Bahkan Klopp menyebut Emery sebagai ”Raja Trofi”. Emery membawa Sevilla tiga kali juara Liga Europa, sekali membawa Villarreal juara Liga Europa musim lalu, dan sukses membesut Paris Saint-Germain hingga empat kali meraih gelar domestik.

Penyearng Liverpool Divock Origi (kiri) dan bek Benfica Jan Vertonghen berpelukan seusai laga pada babak perempat final putaran kedua Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB. Meski berahir imbang, Liverpool melaju ke semifinal berkat unggul agregat 6-4.
”Berat, berat, berat, berat. Villarreal mungkin klub dengan manajer yang paling sukses meraih trofi sepak bola. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka tim yang sangat kuat,” kata Klopp mengomentari Villarreal seperti dilansir laman Liverpool.
Klopp menjelaskan, Villarreal menunjukkan permainan yang sama sekali berbeda ketika bertemu Bayern Muenchen dalam dua laga perempat final. Villarreal bertahan sangat bagus ketika mereka melawat ke Bayern Muenchen. Kelebihan mereka adalah bisa bertahan lebih baik di kandang lawan ketimbang saat bertanding di kandang sendiri.
”(Semifinal) Pasti sulit. Tetapi ini semifinal Liga Champions. Kalau tidak sulit, berarti ada sesuatu yang salah. Beri saya waktu sedikit saja untuk membuat persiapan yang baik,” ucapnya. (AP/AFP/REUTERS)

Tangkapan layar statistik pertandingan perempat final Liga Champions Eropa antara Liverpool dan Benfica.