Charles Leclerc tak terbendung oleh rival-rivalnya dan memenangi balapan Formula 1 seri Australia dengan keunggulan hingga 20 detik. Leclerc bak menari dengan Scuderia Ferrari F1-75 yang anggun dalam balutan kecepatan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MERLBOURNE, MINGGU – Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, menjadi milik Charles Leclerc yang berada di level lain dibandingkan lawan-lawannya saat memacu Ferrari F1-75 menuju podium tertinggi, Minggu (10/4/2022). Kemenangan kedua bagi Leclerc ini terasa lebih bermakna karena pertama kalinya F1-75 sangat dominan, bahkan unggul hingga 20,5 detik dari pesaing terdekatnya, Red Bull RB18.
Supremasi Leclerc dan Ferrari ini kontras dengan rival utamanya, Max Verstappen, yang gagal finis karena masalah pada RB18 di lap ke-40. "Mobil terasa luar biasa hari ini, kerja yang bagus kawan," teriak Leclerc melalui radio tim setelah finis terdepan di Albert Park.
"Ini kemenangan pertama di mana kami mengendalikan selisih waktu. Jujur, mobil luar biasa hari ini. Tentu saja saya melakukan pekerjaan dengan baik di sepanjang akhir pekan ini, tetapi itu tidak mungkin tanpa mobil. Dalam pace balapan, kami luar biasa kuat. Ban-ban terasa sangat baik. Sejak putaran pertama hingga terakhir kami mengelola ban dengan sangat baik. Saya sangat gembira," ungkap pebalap asal Monako itu kemudian.
Leclerc mampu membuat Verstappen semakin tertinggal di belakang dengan kemampuannya memeras potensi F1-75 di tikungan-tikungan kecepatan menengah dan lambat. Namun, mobil itu juga menunjukan peningkatan di trek lurus yang sebelumnya kalah dibandingkan RB18 yang dipacu Verstappen dan Sergio Perez.
Performa mobil baru Ferrari itu di trek lurus serta akselerasi terlihat jelas saat start setelah safety car keluar menyusul kecelakaan Sebastian Vettel. F1-75 jelas memiliki akselerasi yang setara dengan RB18, sehingga Verstappen gagal mendahului meskipun sudah sempat berjejeran dengan mobil Leclerc.
Setelah itu, Vestappen semakin tertinggal hingga akhirnya keluar balapan di lap 40 karena kerusakan pada mobilnya yang diduga akibat kebocoran hidrolik. "Kami sudah tertinggal sangat jauh di belakang. Saya tidak ingin memikirkan persaingan juara. Saya hanya ingin menyelesaikan balapan. Ini mengecewakan dan tidak bisa diterima. Hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi, jika Anda ingin bertarung meraih gelar juara," tegas Verstappen.
Nestapa Verstappen
Verstappen memang tidak bisa membendung dominasi Leclerc di Australia. Ferrari berada di level lain, dia pun hanya fokus menjaga posisi kedua. Akan tetapi, masalah keandalan mobil mengacaukan misinya. Bagi Leclerc, melawan Verstappen tetap tidak mudah, seperti saat start setelah safety car keluar karena kecelakaan Vettel.
"Ini sangat sulit, khususnya start setelah safety car. Saya mengalami understeer yang besar memasuki tikungan terakhir. Sulit untuk mempertahankan posisi pertama, tetapi kemudian kami bisa melakukan itu. Setelah tikungan pertama, kedua, ketiga, saya bisa mendapatkan kembali daya cengkeram dan kemudian pace kembali. Luar biasa bisa menang di sini," ungkap Leclerc yang juga mencetak waktu putaran tercepat.
Kemenangan di Australia ini menguatkan status Ferrari dan Leclerc untuk menjuarai F1 musim ini. Mobil F1-75 yang dibangun dengan pengerahan sumber daya ekstra menunjukan hasil yang memuaskan. Dalam tiga balapan pembuka musim 2022 ini, kedua pebalap Ferrari, Leclerc dan Carlos Sainz Junior, telah meraih lima podium. Mereka finis pertama dan kedua di Bahrain, kemudian kedua dan ketiga di Arab Saudi, sedangkan di Australia Sainz gagal finis.
Sainz mengalami akhir pekan yang buruk setelah hanya bisa meraih posisi start kesembilan saat kualifikasi. Dia kemudian keluar balapan begitu memasuki putaran kedua. Dia kehilangan kendali mobil saat memasuki chicane tikungan 9 menuju 10 sehingga mobilnya keluar ke rumput dan akhirnya berhenti di area kerikil. Mobil tidak bisa keluar lagi dan Sainz berhenti balapan. Masalah ini salah satunya dipicu oleh pemilihan ban kompon keras untuk mengawali balapan.
Kemenangan di Australia ini menguatkan status Ferrari dan Leclerc untuk menjuarai F1 musim ini. Mobil F1-75 yang dibangun dengan pengerahan sumber daya ekstra menunjukan hasil yang memuaskan.
Meskipun mengawali musim dengan brilian dan menunjukan mobil Ferrari sangat andal serta adaptif dengan beragam sirkuit, Leclerc menilai, persaingan juara masih panjang. "Kami baru berada dalam balapan ketiga, jadi sulit untuk memikirkan siapa juaranya. Akan tetapi, kami memiliki mobil yang sangat kuat, mobil yang sangat andal. Jadi, saya berharap ini terus seperti ini. Jika terjadi, kami akan memiliki kesempatan untuk meraih juara (dunia)," ungkap Leclerc.
Leclerc kini memuncaki klasemen pebalap dengan 71 poin, unggul 34 poin atas peringkat kedua, George Russell (Mercedes), serta 38 poin di atas Sainz yang menghuni posisi ketiga. Sedangkan selisih poin dengan Verstappen, yang kini di posisi keenam, mencapai 46 poin.
"Itu membuat saya tersenyum setelah dua tahun terakhir di mana itu sulit bagi tim dan saya. Jadi, sangat bagus bisa kembali ke posisi ini," pungkas Leclerc mengenai persaingan saat ini.
Podium kedua di Australia diraih oleh Perez yang kini di posisi keempat klasemen dengan 30 poin. Posisi podium ketiga ditempati Russell, pebalap yang meraih podium untuk pertama kali pada musim ini.
"Kami dua kali mendapat sedikit keberuntungan hari ini dan kami memanfaatkan itu. Ada banyak kerja keras yang kami lakukan untuk bisa kembali (ke podium). Kami tidak akan pernah menyerah. Kami sempat jauh tertinggal di belakang dan kemudian kami di sini, di podium. Jika siapa saja bisa, Mercedes juga bisa," tegas Russell.