Singapura Terbuka Pemanasan Terakhir Sebelum SEA Games
Sejumlah atlet pelatnas atletik akan berpartisipasi di Singapura Terbuka 2022. Ajang itu jadi pemanasan terakhir sebelum SEA Games 2021. Mereka diharapkan bisa mengasah mental agar meraih prestasi terbaik di SEA Games.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Pelari Wahyu Setiawan berusaha memberikan tongkat estafet kepada rekannya, Eko Rimbawan, saat menjalani latihan estafet 4 x 100 meter di pelatnas atletik Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Tim estafet 4 x 100 meter akan berlaga di Singapura Terbuka 2022 pada 16-17 April. Kejuaraan itu menjadi pemanasan terakhir sebelum tampil di SEA Games 2021 Vietnam pada 12-23 Mei mendatang.
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah atlet pemusatan latihan nasional atau pelatnas atletik akan berpartisipasi dalam kejuaraan Singapura Terbuka 2022, 16-17 April mendatang. Ajang itu menjadi pemanasan terakhir mereka sebelum tampil di SEA Games Vietnam 2021 pada 12-23 Mei mendatang.
Agustinus Ngamel, Manajer Pelatnas Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), saat ditemui di sela-sela latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (8/4/2022), mengatakan, pihaknya kemungkinan hanya mengirim atlet dari nomor lari jarak pendek dan lari gawang ke kejuaraan tersebut. Pertimbangannya, mereka tidak memerlukan masa pemulihan terlalu lama.
Ajang itu cuma terpaut kurang dari sebulan sebelum SEA Games Vietnam. Kalau kami kirim atlet-atlet dari nomor lain, seperti lari jarak menengah atau lari jarak jauh, itu sangat riskan. Mereka butuh masa pemulihan cukup lama dari satu perlombaan ke perlombaan lain. Takutnya, kalau dikirim ke Singapura Terbuka, mereka belum pulih total untuk tampil di SEA Games,” ujar Agus.
Sebelumnya, Sekretaris Umum PB PASI Tigor M Tanjung menyampaikan, ada 23 atlet yang mengikuti pelatnas. Mereka terdiri dari 12 atlet lari jarak pendek, seorang pelari jarak menengah, dua pelari jarak jauh, seorang atlet jalan cepat, dua pelari gawang, seorang pelari halang rintang, dua pelompat jauh, seorang pelempar lembing, dan seorang penolak peluru.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Pelari gawang 100 meter putri Emilia Nova melakukan pemanasan sebelum menjalani latihan di pelatnas atletik Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Emilia akan berlaga di Singapura Terbuka 2022 pada 16-17 April, Kejuaraan itu menjadi pemanasan terakhir sebelum tampil di SEA Games 2021 Vietnam pada 12-23 Mei 2022.
Sebagian dari mereka menjalani pelatnas secara berkesinambungan, sedangkan sebagian lainnya baru bergabung kembali awal tahun ini setelah sempat dicoret dari pelatnas, seperti sprinter asal Kalimantan Tengah, Eko Rimbawan; sprinter Sumatera Selatan, Sri Mayasari; dan sprinter Bengkulu, Hasruni. Mereka direkrut lagi ke pelatnas karena prestasinya di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Mengasah mental
Menurut Agus, Singapura Terbuka penting untuk mengasah mental bertanding para atlet sebelum SEA Games 2021, apalagi mayoritas atlet belum mengenyam pengalaman internasional selama pandemi Covid-19 atau sejak awal 2020. Hal itu akibat banyaknya kejuaraan yang ditunda ataupun dibatalkan sama sekali selama pandemi.
”Di Singapura Terbuka, kami berharap atlet yang ikut bisa menambah pengalaman dan mengasah mentalnya. Semakin sering ikut kejuaraan, terutama level internasional, atlet bakal terbiasa dengan suasana persaingan ketat dan terbiasa pula untuk mengeluarkan kemampuan terbaik,” ujarnya.
Hanya sedikit atlet, seperti sprinter asal Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Zohri, yang aktif ikut ajang internasional sejak 2021. Dia sempat berpartisipasi dalam uji coba Olimpiade Tokyo 2021 bertajuk Ready Steady Tokyo pada 9 Mei 2021, Olimpiade Tokyo (31 Juli), dan Kejuaraan Dunia Dalam Ruangan 2022 di Belgrade, Serbia (19 Maret).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ekspresi sprinter Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Zohri, seusai masuk finis dalam final lari 200 meter putra cabang atletik PON Papua 2021 di Stadion Atletik Kompleks Olahraga Mimika, Timika, Papua, Senin (11/10/2021). Zohri meraih medali emas.
Selain Zohri, tim estafet 4 x 100 meter putri yang beranggotakan Tyas Murtiningsih, Jeany Nuraini, Erna Nuryanti, Alvin Tehupeiory, dan Emilia Nova juga sempat mengikuti Yoshioka Takayoshi Memorial Meet 2021 di Izumo, Jepang (10 April). Kemudian, pelompat jauh Sapwaturrahman berpartisipasi dalam uji coba Olimpiade Tokyo.
Sebagian besar atlet lain cuma mengikuti PON 2021 sepanjang tiga tahun terakhir. ”Anak-anak kurang sekali jam terbangnya selama pandemi Covid-19. Selain Zohri, tim estafet 4 x 100 meter putri, dan Sapwan, anak-anak hanya ikut PON Papua. Padahal, sebelum Asian Games 2018 (Jakarta-Palembang) dan SEA Games 2019 (Filipina), mereka beberapa kali ikut perlombaan internasional,” kata Agus.
Dinanti atlet
Singapura Terbuka disambut hangat para atlet. Mereka memang sudah lama menanti untuk tampil di ajang internasional. Eko, misalnya. Sprinter yang meraih perak 200 meter dan perunggu 100 meter PON 2021 itu terakhir kali berlomba di level internasional saat berpartisipasi dalam SEA Games 2019. Pelari anggota tim estafet 4 x 100 meter ”Merah Putih” yang merebut perak Asian Games 2018 itu sangat merindukan atmosfer persaingan dengan pelari dari negara-negara lain.
Bagi Emilia, Singapura Terbuka berguna untuk mengevaluasi kondisi fisik dan hasil latihan. Apalagi, pelari berusia 26 tahun itu belum benar-benar bugar sehingga tidak bisa berlatih dengan optimal.
”Di Singapura Terbuka, saya mungkin cuma tampil di estafet 4 x 100 meter. Nomor ini menuntut kesempurnaan teknik lari dan perpindahan tongkat estafet. Sedikit saja ada kesalahan, itu berdampak kepada hasil keseluruhan tim. Sejauh ini kami cukup baik di latihan. Tapi, itu tidak cukup. Kami butuh mengevaluasi hasil latihan dalam lomba sesungguhnya. Pastinya berbeda antara hasil latihan dan lomba. Saya pribadi tiga tahun tidak mengikuti kejuaraan internasional. Rasanya pasti canggung, tetapi saya berusaha memanfaatkan pengalaman saya yang dulu-dulu,” ungkapnya.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Pelari gawang 100 meter putri Emilia Nova menjalani latihan di pelatnas atletik Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Emilia akan berlaga di Singapura Terbuka 2022 pada 16-17 April. Kejuaraan itu menjadi pemanasan terakhir sebelum tampil di SEA Games 2021 Vietnam pada 12-23 Mei.
Pelari gawang 100 meter putri Emilia Nova kemungkinan dikirim ke Singapura Terbuka. Peraih perak Asian Games 2018 itu amat antusias. Terakhir kali dia berkompetisi di nomor spesialisnya dalam level internasional adalah saat membawa pulang medali emas dari SEA Games Filipina 2019.
Bagi Emilia, Singapura Terbuka berguna untuk mengevaluasi kondisi fisik dan hasil latihan. Apalagi, pelari berusia 26 tahun itu belum benar-benar bugar sehingga tidak bisa berlatih dengan optimal. Dia sempat menjalani operasi tulang punggung bawah pada Juni 2021. Enam bulan kemudian atau pada Desember lalu, ia merasakan sakit di tumit kanan akibat teknik mendarat yang condong menggunakan otot kaki bagian dalam.
Emilia pernah mengalami cedera tumit kiri sebelum SEA Games 2019, tetapi bisa teratasi dan pulih. Kini, giliran tumit kanan yang cedera sebelum SEA Games 2021. Dia mengaku cedera kali ini tidak separah sebelumnya. Hanya, ada sedikit trauma yang menghantuinya.
”Untuk mengatasi trauma itu, saya perlu menguji tubuh saya dalam lomba sesungguhnya. Kalau ikut Singapura Terbuka, saya bisa tahu persis bagaimana batasan fisik saya sekarang. Sehabis itu, pelatih bisa menganalisis apakah fisik dan program latihan saya sudah tepat atau belum. Kalau masih ada yang kurang, kami masih memiliki waktu sekitar tiga pekan untuk memperbaiki kekurangan yang ada sebelum tampil di SEA Games,” tutur Emilia yang ingin mempertahankan emas SEA Games.