Adu Kecerdikan Leclerc dan Verstappen di Albert Park
Perubahan pada trek Albert Park yang membuat sirkuit menjadi lebih cepat kurang sesuai bagi mobil Ferrari, tetapi menguntungkan Red Bull. Namun, peluang tetap terbuka dengan adanya empat zona DRS dan dua titik deteksi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
DOKUMENTASI FORMULA 1
Perubahan dilakukan pada trek Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, dengan melebarkan sejumlah tikungan serta menghilangkan chicane Tikungan 9 dan 10. Modifikasi ini membuat trek menjadi lebih cepat dan membuka peluang lebih banyak manuver mendahului, terutama dengan empat zona DRS, saat balapan Formula 1 berlangsung, Minggu (10/4/2022) pukul 12.00-14.00 WIB.
MELBOURNE, KAMIS — Persaingan antara Charles Leclerc dan Max Verstappen akan kembali menjadi daya tarik Grand Prix Formula 1 Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, akhir pekan ini. Perubahan pada sejumlah tikungan yang menjadikan trek lebih mengalir dalam kecepatan tinggi dinilai lebih sesuai dengan mobil Red Bull RB18 dibandingkan Ferrari F1-75, seperti di Jeddah, Arab Saudi. Namun, persaingan akan tetap ketat, apalagi dengan adanya empat zona DRS.
Balapan F1 di Melbourne untuk pertama kali setelah 2019 menghadirkan tantangan baru bagi para pebalap dengan adanya sejumlah perubahan lintasan. Sirkuit menjadi lebih cepat dengan pelebaran 2,5 meter di Tikungan 1, kemudian 4 meter di Tikungan 3, dan 7,5 meter di Tikungan 6. Chicane di Tikungan 9-10 juga dihilangkan sehingga menjadikan trek jauh lebih mengalir. Pada bagian akhir trek, Tikungan 13 diluruskan dan dilebarkan 3,5 meter, kemudian Tikungan 15 dilebarkan 3,5 meter.
Perubahan trek ini diikuti dengan penambahan zona drag reduction system (DRS) yang musim ini menjadi senjata para pebalap untuk saling mendahului. Keempat zona itu ada di antara Tikungan 14 dan 1, Tikungan 2 dan 3, setelah Tikungan 8 hingga Tikungan 9, serta antara Tikungan 10 dan 11.
Namun, hanya ada dua zona deteksi untuk mengetahui jarak waktu antarmobil saat DRS bisa diaktifkan jika selisih waktu mobil di belakang dengan di depannya dalam rentang satu detik. Dengan hanya dua zona deteksi tersebut, pebalap akan langsung memiliki dua titik aktivasi DRS sehingga pebalap yang berhasil mendahului bisa mempertahankan posisinya. Keputusan ini diharapkan bisa menghilangkan permainan ”kucing dan tikus” seperti yang dilakukan oleh Leclerc dan Verstappen di Bahrain dan Arab Saudi.
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Pebalap Ferrari, Charles Leclerc (kiri), memberikan selamat kepada rivalnya, pebalap Red Bull, Max Verstappen, seusai finis Grand Prix Formula 1 Arab Saudi seri kedua tahun ini di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB.
Kondisi ini menuntut strategi jitu serta kejelian menentukan momentum penggunaan DRS. Sorotan akan kembali tertuju pada Leclerc dan Verstappen yang sama-sama lihai dalam penerapan taktik balapan.
Namun, Leclerc menilai perubahan pada trek Albert Park akan lebih menguntungkan Red Bull yang memiliki kecepatan puncak lebih baik di trek lurus panjang. Itu terbukti saat Verstappen menang di Jeddah.
”Secara umum, karakteristik trek di sini kurang sesuai dengan mobil kami. Semuanya masih harus dimainkan, tetapi saya tetap berpikir kami akan berada dalam persaingan. Balapan akan sangat ketat, ini tidak akan menjadi balapan dengan selisih besar. Jadi, jika kami bisa menjalani akhir pekan dengan sempurna, semuanya mungkin terjadi,” ungkap Leclerc kepada Formula 1, Kamis (7/4/2022).
”Menurut saya, trek yang lama lebih sesuai bagi kami, tetapi seperti inilah saat ini, dan kami akan berusaha memaksimalkan semuanya akhir pekan ini seperti biasanya, dan semoga Imola akan menjadi trek yang lebih sesuai bagi kami,” lanjut Leclerc.
DOKUMENTASI FORMULA 1
Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, memiliki empat zona DRS dan dua zona deteksi yang akan dipakai dalam balapan Formula 1, Minggu (10/4/2022) pukul 12.00-14.00 WIB. Jumlah zona DRS serta pelebaran sejumlah tikungan dan penghilangan chicane Tikungan 9 dan 10 diharapkan membuat balapan F1 lebih menarik dengan banyak manuver saling mendahului.
Rekan setim Leclerc, Carlos Sainz Junior, juga menilai F1-75 kurang diuntungkan dibandingkan RB18 dengan perubahan trek Albert Park ini. Namun, dia optimistis masih ada ruang untuk meraih podium, bahkan kemenangan, dalam seri ketiga ini. Sainz dan Leclerc selalu finis di podium dalam dua balapan di Bahrain dan Arab Saudi.
”Mobil kami sangat kuat di kedua sirkuit (Bahrain dan Jeddah) yang sudah kami jalani sejauh ini. Tetapi, benar, di Jeddah, dengan trek lurus yang lebih panjang, mobil Red Bull terlihat lebih baik, lebih seimbang, baik dalam hal kecepatan puncak dan kecepataan di tikungan,” ungkap Sainz.
Secara umum, karakteristik trek di sini kurang sesuai dengan mobil kami. Semuanya masih harus dimainkan, tetapi saya tetap berpikir kami akan berada dalam persaingan.
”Dengan lintasan lurus di sini yang menjadi lebih panjang, mungkin mereka sedikit lebih di atas, tetapi kami masih bisa melakukan pekerjaan yang bagus,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Pebalap Ferrari, Charles Leclerc, memacu mobilnya dalam Grand Prix Formula 1 Arab Saudi di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB. Pebalap asal Monako itu harus puas finis di urutan kedua setelah melewati persaingan intens dengan Max Verstappen selama 50 lap.
Strategi jitu
Terkait dengan stratagi penerapan DRS yang kali ini ada empat zona, Leclerc menilai, diperlukan strategi jitu untuk memanfaatkan itu. ”Selalu rumit, tetapi saya berusaha melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Jelas dengan kelemahan yang kami miliki pada kecepatan di lintasan lurus melawan Red Bull, kami perlu memainkan itu dengan cerdik,” ujar Leclerc.
”Kami telah melihat dalam dua balapan sebelumnya terkait strategi penggunaan DRS, dan saya sangat yakin kami akan melihat itu lebih banyak di sini karena pada dasarnya semua lintasan lurus memiliki zona DRS. Jadi, mendahului akan menjadi sesuatu yang sangat diperhitungkan dan menjadi cerdik bisa membuat perubahan besar di sini,” tutur pebalap asal Monako itu.
Verstappen juga sangat menantikan balapan di Australia ini dan menduga akan banyak manuver saling mendahului. ”Sekarang seharusnya akan lebih banyak kesempatan untuk mendahului, yang selalu positif. Akan menarik melihat bagaimana performa mobil di Australia, yang treknya kadang cukup berdebu,” kata pebalap asal Belanda itu.
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Pebalap Red Bull, Max Verstappen, merayakan kemenangan pada Grand Prix Formula 1 Arab Saudi di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB. Susunan klasemen pebalap seusai seri kedua adalah Charles Leclerc (Ferrari, 45 poin), Carlos Sainz (Ferrari, 33 poin), dan Max Verstappen (Red Bull, 25 poin).
”Saya berharap kami bisa memiliki akhir pekan yang mulus lagi sebagai sebuah tim. Jadi, kita lihat saja apa yang akan terjadi pada Minggu,” pungkas juara dunia F1 2021 itu.
Pebalap Alfa Romeo Valtteri Bottas juga menilai, empat zona DRS dan dua titik deteksi akan mengubah strategi balapan dari dua seri sebelumnya. ”Hal ini akan membuat strategi balapan cukup menarik. Ketika Anda bertarung dengan para pebalap lain, Anda perlu memastikan bahwa akan memiliki keunggulan ketika bisa mendahului. Khususnya jika itu pertarungan di akhir balapan, Anda perlu menentukan waktu melakukan itu dengan tepat,” ujar mantan pebalap Mercedes itu.
”Ini hanya membuat perbedaan dalam cara melakukan, dan di sana akan ada kesempatan untuk mendahului. Jadi, saya tidak masalah dengan empat zona, ini tidak masalah,” pungkas Bottas.