Espargaro dan Aprilia Memperketat Persaingan
Kebangkitan Aprilia yang ditandai dengan kemenangan Aleix Espargaro di Termas de Rio Hondo, Argentina, menjadikan persaingan MotoGP musim ini makin ketat. Apalagi, saat ini belum ada pebalap yang mampu tampil konsisten.

Aleix Espargaro (kanan) dan Jorge Martin berselebrasi di atas podium saat keduanya merayakan kemenangan dalam balapan MotoGP di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Senin (4/4/2022). Espargaro yang menempati start terdepan disalip Jorge Martin sebelum tikungan pertama. Menempel ketat Martin sepanjang balapan, Espargaro akhirnya berhasil finis pertama.
TERMAS DE RIO HONDO, MINGGU —Persaingan MotoGP musim 2022 menunjukkan potensi akan berlangsung sangat ketat, dan gelar juara berpotensi ditentukan hingga seri-seri terakhir. Peta persaingan yang terbuka lebar ini dikuatkan oleh sembilan pebalap berbeda yang meraih podium dalam tiga balapan pertama musim ini. Persaingan menjadi lebih sengit dengan kebangkitan Aprilia, satu-satunya tim yang masih mendapat hak konsesi, dengan meraih kemenangan di seri Argentina, Minggu (3/4/2022).
Dalam klasemen sementara MotoGP, pebalap Aprilia Aleix Espargaro kini memimpin dengan 45 poin, disusul oleh Brad Binder (KTM), Enea Bastianini (Gresini), Alex Rins (Suzuki Ecstar), dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). Kelima pebalap itu hanya berada dalam rentang 10 poin. Bahkan, hingga pebalap ke-10 yang ditempati oleh Pol Espargaro (Repsol Honda), selisih dengan pebalap teratas hanya 20 poin.
Baca Juga: Akhir Penantian Panjang Espargaro dan Aprilia
Kondisi ini mirip dengan awal musim 2020, musim pandemi pertama, di mana tidak ada pebalap yang mampu tampil konsisten di setiap seri. Saat ini, ada sembilan pebalap berbeda yang meraih podium. Dalam seri Qatar, podium pertama hingga ketiga ditempati oleh Bastianini, Binder, dan Pol Espargaro. Pada seri Indonesia podium diraih oleh Miguel Oliveira (KTM), Quartararo, dan Johann Zarco. Sementara di Argentina, Aleix Espargaro meraih podium tertinggi diikuti oleh Jorge Martin (Pramac), dan Rins.
Gambaran jelas persaingan juara MotoGP kemungkinan besar, baru akan terlihat begitu memasuki seri-seri Eropa setelah balapan di Austin, Amerika Serikat, 8-10 April. Balapan di Benua Eropa akan dimulai dari Portimao (22-24 April), kemudian Jerez (29 April-1 Mei). Dua seri Eropa itu diharapkan oleh Quartararo bisa mengonfirmasi apakah YZR-M1 bisa lebih diandalkan untuk menghadapi persaingan juara musim ini.

Pebalap tim Aprilia, Aleix Espargaro, merayakan kemenangannya pada MotoGp seri Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Senin (4/4/2022). Ini merupakan kemenangan pertama Aleix Espargaro di ajang MotoGP.
Quartararo menjadi pebalap yang paling resah karena defisit kecepatan puncak M1 dibandingkan rival-rivalnya. Kondisi itu yang membuat dia tidak bisa bersaing di Argentina, dan sempat tercecer hingga posisi ke-13 sebelum bangkit dan finis keenam. Saat start, dia didahului oleh para pebalap lain yang memiliki akselerasi dan top speed tinggi. Kelihaian dia dalam melibas tikungan tidak cukup untuk meraih podium karena selisih waktu melebar lagi saat memasuki lintasan lurus yang lebih dari satu kilometer di Termas de Rio Hondo. Situasi yang sama dia alami di Lusail, Qatar. Sementara di Mandalika, dia bisa finis kedua karena trek tidak memerlukan tenaga kuda yang besar.
Selain masalah kecepatan puncak M1, Quartararo juga mengalami masalah dengan daya cengkeram ban belakang di Termas. ”Dalam dua lap pertama sangat sulit, saya tidak memiliki daya cengkeram ban belakang seperti yang saya inginkan, jadi saya sangat kesulitan dalam pengereman dan akselerasi. Saya kemudian bisa sedikit membaik, tetapi pace saya sebenarnya lebih baik dari yang kami tunjukan hari ini,” ungkap juara bertahan MotoGP itu.
Baca Juga: Espargaro Cetak Sejarah Baru Aprilia di Argentina
Tentu saya tidak puas, karena Anda tidak bisa memenangi kejuaraan dengan finis di P6. Anda bisa menjadi juara jika bersaing untuk podium dan lima besar.
”Tentu saya tidak puas karena Anda tidak bisa memenangi kejuaraan dengan finis di P6. Anda bisa menjadi juara jika bersaing untuk podium dan lima besar. Saat ini kami belum siap untuk itu, dan ini mengecewakan karena jika setiap kali kami memiliki pace yang kuat, tetapi dalam balapan memiliki masalah seperti ini, akan sangat sulit untuk bersaing meraih juara,” ungkap Quartararo kepada MotoGP.
Dia kini berharap bisa menemukan masalah dan solusinya sehingga bisa menjadi lebih kompetitif dalam balapan-balapan di Eropa. ”Saya pikir balapan di Jerez dan Portugal, kami seharusnya bisa lebih cepat,” ungkap Quartararo.

Pebalap Spanyol dari tim Pramac Racing Jorge Martin (kanan) bersaing ketat dengan pebalap Spanyol dari tim Aprilia Racing Aleix Espargaro dalam balapan Moto GP di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Senin (4/4/2022) dini hari WIB. Aleix Espargaro menempati posisi start terdepan setelah mencatatkan waktu tecepat pada sesi kualifikasi.
Masalah performa juga masih dialami oleh para pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, dan Jack Miller. Mereka justru kalah cemerlang dari pada para pebalap tim satelit, Zarco dan Martin, yang sudah meraih podium.
Pebalap tim pabrikan Honda, Pol Espargaro juga masih mengalami cek realitas, setelah optimismenya meningkat karena meraih podium ketiga di Qatar. Dia kemudian mengalami kendala di Mandalika, dan gagal finis di Argentina karena terjatuh. Dia kini memburu titik balik di Austin, sirkuit yang memiliki catatan bagus bagi para pebalap Honda.
Baca Juga: MotoGP Argentina Lolos dari Lubang Jarum
Jika mereka tidak segera menemukan titik balik, mereka akan semakin jauh tertinggal dari para pesaingnya. Apalagi, kini para pebalap KTM dan Aprilia semakin kuat. Kebangkitan Aprilia di Termas, di mana Aleix Espargaro meraih kemenangan pertama dalam kariernya serta bagi Aprilia di kelas MotoGP, menjadi alarm tanda bahaya bagi tim-tim lain.
RS-GP yang dua musim lalu kesulitan bersaing, kini sudah mampu mengimbangi performa motor tim-tim pabrikan yang telah mapan. Bahkan, RS-GP mampu mengalahkan Desmosedici GP22 yang memiliki top speed sangat tinggi. ”Saya merasa memiliki sepeda motor terbaik dalam karier saya,” ungkap Espargaro.

Pebalap tim Aprilia Racing Aleix Espargaro bersepeda di kompleks Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok, NTB, Kamis (17/3/2022).
”Kemarin (saat meraih pole position dalam kualifikasi), kami membuktikan kami tercepat, dan juga hari ini dalam balapan, ini bukan keberuntungan atau balapan basah, dan sekarang kami memimpin (klasemen),” ungkap Espargaro menegaskan potensi Aprilia RS-GP.
Baca Juga: Kargo MotoGP Tiba di Argentina, Jadwal Balapan Kembali Berubah
CEO Aprilia Racing Massimo Rivola menilai, kemenangan pertama ini menjadi awal dari kemenangan-kemenangan berikutnya. Apalagi, kini performa RS-GP sangat kompetitif dan bisa diandalkan oleh Espargaro dan Maverick Vinales. ”Setelah meraih kemenangan pertama, Anda tidak bisa berhenti, Anda harus bekerja keras untuk meraih yang lainnya lagi,” kata Rivola.
Aprilia yang pertama kali kembali masuk MotoGP pada musim 2015, kini sudah menjadi salah satu pesaing podium. Ini menjadikan persaingan musim ini akan sangat ketat, bahkan gelar juara berpotensi ditentukan di seri-seri akhir. Pebalap yang juara pun, bisa jadi di luar dugaan.