Misi Espargaro Hapus Mimpi Buruk Mandalika di Argentina
Pol Espargaro bak mengalami mimpi buruk dalam balapan MotoGP di Mandalika. Padahal, dia datang dengan optimisme tinggi untuk meraih podium tertinggi. Kini dia akan membuktikan dirinya dan RC213V kompetitif di Argentina.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
TERMAS DE RIO HONDO, KAMIS — Pol Espargaro meninggalkan Sirkuit Mandalika dengan kekecewaan karena gagal mengulang sukses dalam seri pertama di Lusail, Qatar. Dia kesulitan menemukan setelan motor menyusul perubahan konstruksi ban yang berbeda dengan saat tes pramusim, di mana dia tercepat di Mandalika. Hujan lebat membuat situasi semakin sulit hingga rekan setim Marc Marquez itu merasa mengalami mimpi buruk. Pebalap tim Repsol Honda itu kini ingin membuktikan bahwa dirinya dan RC213V merupakan paket yang kompetitif di Termas de Rio Hondo, Argentina.
Espargaro mengawali MotoGP musim 2022 dengan optimisme tinggi karena motor baru Honda memungkinkan dirinya menerapkan gaya membalapnya yang bertumpu pada pengereman keras. Mantan pebalap KTM itu pun melesat sejak tes pramusim di Sepang, dan kemudian menjadi pebalap tercepat di Mandalika, 11-13 Februari.
Hasil tes di Indonesia itu berlanjut hingga seri pembuka di Lusail, Qatar, di mana Espargaro mampu memimpin balapan dalam 17 putaran sejak start. Dia finis ketiga di belakang Enea Bastianini dan Brad Binder, tetapi hasil itu bak kemenangan karena hari itu Espargaro sangat menikmati balapan dengan RC213V edisi 2022.
Bahkan, dia merasa, kini Honda memiliki dua pebalap yang mampu memenangi balapan. Ini pertama kali setelah sekian lama karena selama ini Honda hanya bertumpu pada Marc Marquez untuk meraih podium dan kemenangan. Saat Marquez cedera humerus pada 2020, kemenangan menguap dari tim tersukses di MotoGP itu.
Pada musim 2021, dalam debut Espargaro bersama Honda, dia mengalami kesulitan besar untuk menemukan kunci pengendalian RC213V. Bahkan, dia tidak bisa menerapkan gaya membalapnya sehingga kecepatan yang kompetitif tidak pernah dia raih. Kondisi ini diyakini karena RC213V sebelumnya dibangun berdasar gaya membalap Marquez sehingga hanya dia yang bisa menjinakkan motor itu.
Honda kemudian melakukan perubahan besar-besaran pada mesin RC213V untuk musim 2022, yang diklaim oleh Direktur Honda Racing Corporation (HRC) Tetsuhiro Kuwata sebagai keluar dari cangkang. Motor baru mereka memiliki karakter yang berbeda, dengan traksi lebih besar pada ban belakang. Perubahan itu yang memungkinkan para pebalap Honda selain Marquez bisa menerapkan gaya membalapnya masing-masing dan menjadi kompetitif.
”Menurut saya, Honda dan saya, mengirimkan pesan malam ini, bahwa bukan hanya Marc Marquez yang bisa menang bersama Honda, dan ini sesuatu yang sangat bagus setelah bertahun-tahun Honda hanya memiliki satu pebalap yang bisa menang. Saya pikir ini sangat bagus bagi seluruh grup Honda,” ujar Espargaro di Lusail.
”Ini berarti motor bisa menang bersama pebalap yang berbeda, dengan gaya membalap berbeda, dan di berbagai tempat, dan bagi sebuah pabrikan ini sangat bagus,” kata Espagaro.
Namun, optimisme Espargaro itu berantakan di Mandalika. Dirinya kesulitan menemukan setelan motor yang seimbang, demikian juga Marquez hingga akhirnya dia kecelakaan dan absen balapan. Espargaro menilai kesulitan itu akibat perubahan konstruksi ban Michelin yang berbeda dibandingkan saat tes pramusim. Oleh karena itu, dia menilai tes pramusim menjadi sia-sia dan hanya membuang uang, karena data yang diperoleh tidak bisa dipakai saat balapan.
Espargaro finis di posisi ke-12 dan meraih empat poin di Mandalika. Dia kini berada di urutan keenam klasemen sementara MotoGP dengan total 20 poin, terpaut 10 poin dari pemuncak klasemen pebalap Gresini Racing Ducati Bastianini. Secara umum, posisi ini bukan sesuatu yang buruk di awal musim. Espargaro pun bertekad menjadikan Termas de Rio Hondo untuk melenting kembali ke atas podium.
”Kini, kami di posisi keenam klasemen dan hanya 10 poin dari pesisi pertama setelah akhir pekan yang menjadi mimpi buruk ini, jadi ini sama sekali tidak buruk,” ungkap pebalap asal Spanyol itu di Mandalika.
Dia kini akan mengawali misi baru untuk membuktikan bahwa dirinya dan RC213V adalah paket yang kompetitif di Termas, sirkuit di mana Honda memiliki catatan bagus di sana. Ini menjadi balapan yang setara bagi semua tim, karena sama-sama tidak memiliki data terbaru sirkuit di Argentina itu. Selama pandemi Covid-19, balapan tidak berlangsung di sana, yang terakhir pada 2019 saat Marquez menang di Termas.
”Saya menantikan musim kami kembali ke jalur yang tepat setelah akhir pekan yang sulit di Indonesia, apa yang terjadi sudah menjadi masa lalu dan sekarang kami fokus ke depan. Kami dekat dengan posisi puncak klasemen dan target kami adalah menyatukan akhir pekan seperti di Qatar," ungkap Espargaro di laman HRC, Rabu (30/3/2022).
"Saya memiliki hasil yang konsisten di Argentina sebelumnya. Kami tahu, tahun ini Honda bisa bersaing. Ini saatnya untuk terus bekerja dan menunjukkan potensi kami,” pungkas Espargaro.
Akhir pekan ini dia akan balapan bersama pebalap penguji Honda, Stefan Bradl, yang mengisi posisi Marquez yang masih menjalani pemulihan diplopia. Kondisi Marquez membaik tetapi belum siap untuk menjalani balapan. Marquez mengalami diplopia episode ketiga setelah terjatuh keras dalam kecelakaan highside saat sesi pemanasan di Mandalika, Minggu (20/3) pagi.
Marquez menjalani terapi pemulihan konservatif seperti saat diplopia episode kedua, Oktober 2021-Januari 2022. Pada Rabu, dia mengunggah foto latihan koordinasi menggunakan tiga bola tenis yang dilempar ke udara dan ditangkap satu-satu. ”Latihan koordinasi, kami terus menjalani pemulihan,” tulis Marquez dalam keterangan foto itu.
Saya memiliki hasil yang konsisten di Argentina sebelumnya. Kami tahu, tahun ini Honda bisa bersaing. Ini saatnya untuk terus bekerja dan menunjukan potensi kami. (Pol Espargaro)
Akhir pekan ini, posisi Marquez akan ditempati oleh Bradl yang merupakan sosok penting dalam pengembangan RC213V edisi 2022. Dia menjadi penguji paket baru itu, untuk mendapatkan setelan dasar bagi para pebalap Repsol Honda dan LCR Honda.
”Hal terpenting adalah mengirimkan doa terbaik kepada Marc dan semoga dia segera pulih. Hingga itu terjadi, saya akan melakukan yang terbaik bagi Honda HRC dan tim Repsol Honda di posisinya,” ungkap Bradl.
Menurut Bradl, dirinya sudah beberapa kali menguji motor Honda. ”Jadi saya terbiasa dengan Honda RC213V yang baru, tetapi tentu saja menjalani akhir pekan MotoGP merupakan situasi yang berbeda. Saya memiliki beberapa kenangan bagus di Argentina, saya di posisi kelima pada 2014, dan ketujuh di sana ketiga saya balapan terakhir kali di Termas pada 2016,” kata pebalap asal Jerman itu.
"Kami akan bekerja bersama tim untuk menentukan rencana untuk akhir pekan ini, saya yakin ini akan menjadi akhir pekan yang sibuk," pungkas Bradl.