Persaingan ketat perebutan ”playoff” di IBL musim ini mencerminkan keseriusan klub di dalam dan luar lapangan. Klub lama dan baru saling bersaing serius agar tidak tenggelam di tengah semakin banyaknya peserta liga.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Liga Bola Basket Indonesia Tokopedia 2022 menampilkan perebutan tiket playoff tersengit sejak liga itu berganti operator pada tujuh tahun lalu. Klimaks persaingan tidak hanya berasal dari dalam lapangan, tetapi juga luar lapangan. Tim baru ataupun lama serius membangun skuad mereka agar bisa bersaing pada musim ini.
Sebanyak tujuh tim masih berebut empat tiket tersisa ke playoff, Minggu (27/3/2022). Di tengah musim reguler yang tinggal menyisakan empat hari, klub-klub tersebut masih punya kans lolos dengan menempati peringkat ke-5 sampai ke-8 klasemen gabungan Divisi Putih dan Divisi Merah.
Menariknya, banyak kandidat playoff yang melampaui prediksi pada awal musim. Mereka di antaranya dua tim debutan, Rans PIK Basketball dan Bumi Borneo Basketball Pontianak, serta dua tim dengan rekor terburuk musim lalu, Amartha Hangtuah Jakarta dan Pacific Caesar Surabaya.
Keterlibatan empat tim itu dalam persaingan ke playoff bisa menggambarkan betapa acaknya persaingan pada musim ini. Salah satu tim yang paling mengejutkan adalah Pacific. Musim lalu, mereka menjadi tim terburuk di liga dengan rekor sekali menang dari 16 laga. Mereka juga kehilangan lima pemain utamanya pada musim lalu karena terlibat dalam skandal pengaturan skor.
Mereka lantas harus membangun ulang tim nyaris dari nol pada pramusim lalu. Namun, klub langganan playoff pada musim-musim sebelumnya itu tidak menyerah begitu saja.
Dhimas Setiaputra, asisten pelatih Pacific, berkata, mereka bergerak cepat mencari pemain baru dengan membuka seleksi di seluruh Indonesia, terutama di Surabaya. Setelah mendapatkan beberapa pemain, pelatih langsung menempa fisik dan mental anggota skuad untuk bisa mencapai standar IBL.
Para pemain, tim pelatih, dan manajemen memperlihatkan ambisi mereka untuk berprestasi. Mereka tidak hanya ingin berstatus tim baru yang menjadi pelengkap kompetisi.
Pacific pun bermain dengan enam pemain debutan musim ini. Muhammad Aulaz Ariezky, misalnya, menjadi salah satu debutan terbaik di liga lewat sumbangan 6,7 poin dan 4,3 rebound. Dengan gabungan pemain debutan, pemain veteran musim lalu, dan dua pemain asing, mereka mencatat rekor jauh lebih baik ketimbang musim lalu, yakni 9 menang-11 kalah.
”Sebenarnya, kami tim pelatih cukup puas dengan perjuangan anak-anak, terlepas lolos playoff atau tidak. Hanya, sebenarnya ada beberapa gim yang bisa kami ambil. Akan tetapi, ada banyak pemain yang cedera di tengah musim,” ucap Dhimas.
”Gelora” tim debutan
Keseriusan klub-klub lama tidak lepas dari tren kehadiran tim-tim baru. Pengelola IBL menambahkan enam tim baru dalam kompetisi dua musim terakhir. Musim ini, terdapat total 16 tim yang merupakan peserta terbanyak dalam sejarah liga. Jika tidak berbenah, tim-tim lama akan tenggelam dalam persaingan.
Tim baru pada musim lalu, West Bandits Combiphar Solo, menyadarkan ancaman nyata tersebut. Mereka berhasil mencapai semifinal pada musim debutnya itu setelah agresif merekrut pelatih dan pemain berpengalaman saat pramusim.
Rans, tim debutan musim ini, mereplikasi cara tersebut. Mereka merekrut mantan pelatih CLS Knights yang bertanding di Liga Baskety ASEAN, Koko Heru Setyo Nugroho. Tim milik selebritas Raffi Ahmad itu juga mendatangkan pemain veteran, seperti Oki Wira dan Valentino Wuwungan.
Keseriusan itu semakin terlihat ketika musim berjalan. Setelah hasil kurang memuaskan pada seri awal, manajemen klub langsung mendatangkan pelatih segudang pengalaman, Rastafari Horongbala. Mantan pelatih timnas itu dihadirkan untuk membantu Koko dan staf pelatih Rans.
Rans juga bergerak cepat mengganti pemain asing mereka, Jalil Abdul Bassit, yang kurang berkontribusi. Bassit digantikan oleh guard asing berusia 38 tahun, Akeem Scott. Dengan bantuan pengalaman Skott, Rans pun perlahan merangkak ke papan tengah klasemen.
Kata Scott, dia ingin bermain dengan Rans karena melihat tim itu punya ambisi besar. ”Para pemain, tim pelatih, dan manajemen memperlihatkan ambisi mereka untuk berprestasi. Mereka tidak hanya ingin berstatus tim baru yang menjadi pelengkap kompetisi,” ucapnya.
Kisah klimaks persaingan playoff pun kembali terulang pada musim ini, seperti musim lalu. Adapun musim lalu, tiga tim masih berebut dua tiket playoff saat hari terakhir musim reguler berlangsung. Peningkatan level kompetisi ini menjadi hal positif untuk perkembangan bola basket Tanah Air.