Bogor LavAni Cetak Sejarah, Tim Debutan Pertama Meraih Trofi Juara
Bogor LavAni cetak sejarah baru di Proliga. Mereka menjadi tim debutan pertama yang meraih trofi juara dalam musim perdananya. Semua itu tercapai berkat persiapan matang dan pemilihan pelatih serta pemain yang tepat.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
SENTUL, KOMPAS – Bogor LavAni mencetak sejarah baru dalam gelaran kompetisi bola voli elite Tanah Air, Proliga. Mereka menjadi tim debutan pertama yang meraih trofi juara dalam musim perdananya usai mengalahkan Surabaya Bhayangkara Samator 3-2 (25-27, 25-19, 20-25, 25-18, 15-10) dalam laga grand final PLN Mobile Proliga 2022 di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Minggu (27/3/2022).
”Keberhasilan kami tidak lepas dari kekompakan tim. Para pemain saling percaya dan saling dukung. Tidak ada yang bermain secara individu, semuanya bermain maksimal hanya untuk tim,” ujar pelatih LavAni asal China, Jiang Jie.
Dalam sejarah Proliga, sedikitnya ada 21 tim yang berpartisipasi. Kecuali musim pertama pada 2002, cuma segelintir tim pendatang baru yang bisa bersaing dan merebut gelar juara, yakni Jakarta Sananta Indocement pada 2008, Palembang Bank SumselBabel pada 2011 dan 2013, Jakarta Elektrik PLN pada 2015, dan Jakarta Pertamina Energi/Jakarta Pertamina Pertamax pada 2017.
Namun, tim-tim debutan itu baru merasakan juara beberapa musim setelah musim perdananya. Sananta Indocement butuh lima musim sejak partisipasi pertama pada 2003, Bank SumselBabel butuh dua musim (sejak 2009), Elektrik PLN butuh 10 musim (sejak 2005), dan Pertamina butuh lima musim (sejak 2012).
Tiga tim lain yang pernah merengkuh juara adalah tim-tim yang sudah ikut serta sejak musim pertama Proliga. Samator mengoleksi tujuh trofi juara (pada 2004, 2007, 2009, 2014, 2016, 2018, dan 2019), Jakarta BNI 46 lima gelar (2003, 2005, 2006, 2010, dan 2012), serta Bandung Tectona satu gelar (2002). Akan tetapi, hanya Samator dan BNI 46 yang eksis hingga kini. Sedangkan Tectona menjalani musim terakhir pada 2007.
Staf kepelatihan LavAni Roy Makpal mengatakan, kesuksesan LavAni tak lepas dari persiapan yang matang. Tim yang dibentuk oleh Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ini memang telah lama membina pemain muda. Kemudian, mereka merekrut pelatih asing, pemain asing, dan pemain timnas untuk menjalani pemusatan latihan sekitar dua bulan sebelum kompetisi dimulai pada 7 Januari.
Dalam memilih pelatih asing, pemain asing, dan pemain nasional, LavAni juga sangat cermat dan menentukan perjalanan sepanjang musim ini. Jiang Jie dinilai jeli membaca permainan. Dua pemain asingnya begitu menjanjikan, yakni opposite asal Brasil Leandro Martins Da Silva dan outsidehitter asal Kuba Jorge Gonzalez Garcia. Dua pemain asing yang baru pertama kali tampil di kompetisi Indonesia ini memiliki keunggulan tinggi badan dan smes-smes keras.
LavAni pun mendatangkan dua bintang timnas yang tepat, yakni setter Dio Zulfikri dan outsidehitter Doni Haryono. Akumulasi faktor-faktor itu membuat LavAni menjelma dari tim kuda hitam yang tidak diperhitungkan menjadi macan buas yang ditakuti lawan-lawannya.
Keberhasilan kami tidak lepas dari kekompakan tim. Para pemain saling percaya dan saling dukung. (Jiang Jie)
”Dari laga ke laga, kami terus berdiskusi secara kekeluargaan antara manajemen, pelatih, dan pemain untuk membenahi segala kekurangan. Dengan kemauan kuat dari semuanya, kami terus membaik dari putaran pertama penyisihan grup ke putaran kedua, final four, dan akhirnya menembus grand final,” ungkap Roy.
Gagal pertahankan gelar
Sementara itu, kekalahan tersebut menyebabkan Samator gagal mempertahankan gelar yang diraih pada 2019 atau musim terakhir yang berjalan penuh sebelum pandemi Covid-19. Asisten pelatih Samator Indra Kurniawan menuturkan, timnya sudah bermain optimal. Namun, LavAni diakui bermain lebih baik kali ini.
”Pada laga ini, serangan kami sudah bagus tapi pertahanan kami agak lemah. Blok kami terlalu mudah ditembus. Sebaliknya, lawan punya serangan sangat tajam. Pada set keempat, kami mulai kewalahan sehingga tertinggal poin cukup jauh. Memasuki set kelima, pemain kesulitan untuk bangkit,” katanya.
Untuk menatap musim depan, lanjut Indra, mereka perlu melakukan evaluasi besar-besaran di sektor pertahanan. Mereka optimistis bisa lebih baik dan kembali merengkuh gelar juara di musim berikutnya. ”Apalagi untuk musim depan, kemungkinan Rivan Nurmulki (oppsite timnas yang kini bermain di Liga Jepang) bisa bergabung lagi dengan kami. Kehadirannya pasti menambah kekuatan tim,” tegas Indra.