”Sentuhan Midas” Pelatih Pengganti, ”Mojang Bandung” Akhiri Puasa Gelar 16 Tahun
Tim putri bjb Tandamata menjadi juara Proliga 2022. Kesuksesan itu tak lepas dari ”sentuhan Midas” pelatih pengganti, M Alim Suseno yang membawa timnya menjelma sebagai tim menakutkan mulai putaran kedua penyisihan grup.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
SENTUL, KOMPAS — Tim putri Bandung bjb Tandamata keluar sebagai juara PLN Mobile Proliga 2022 setelah menaklukkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, 3-1 (25-17, 25-19, 22-25, 25-18), dalam laga grand final di Pedepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2022). Hasil itu mengantarkan tim berjuluk ”Mojang Bandung” ini mengakhiri puasa gelar 16 tahun setelah terakhir kali juara pada musim 2006, sewaktu mereka masih bernama Bandung Art Deco Bank Jabar.
Keberhasilan bjb Tandamata tak lepas dari ”tangan Midas” pelatih pengganti Muhammad Alim Suseno. Sejatinya, Alim hanya asisten pelatih Agus Irawan di putaran pertama penyisihan grup. Namun, memasuki putaran kedua, manajemen memberikan Alim kepercayaan sebagai pelatih utama. Ternyata, dalam sekejap, pelatih berusia 42 tahun ini bisa menyulap timnya menjadi menakutkan dan keluar sebagai tim terbaik musim ini.
Saat diberikan amanah ini, saya fokus membenahi semua kekurangan tim. Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, terutama para pemain yang mau diajak bekerja sama, tim ini terus membaik dan diberikan rezeki oleh Allah SWT untuk menjadi juara.
”Saat diberikan amanah ini, saya fokus membenahi semua kekurangan tim. Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, terutama para pemain yang mau diajak bekerja sama, tim ini terus membaik dan diberikan rezeki oleh Allah SWT untuk menjadi juara,” ujar pelatih kelahiran Malang, Jawa Timur, yang dinobatkan sebagai pelatih terbaik Proliga 2022 ini.
Bjb Tandamata sempat mengalami pasang surut di putaran pertama penyisihan grup. Dari empat laga, mereka dua kali menang dan dua kali kalah sehingga hanya duduk di urutan ketiga dari lima peserta. Mereka sempat kalah 1-3 dari Petrokimia, Sabtu (15/1/2022), dan 0-3 dari Jakarta Pertamina Fastron, Minggu (23/1/2022).
Hasil itu kurang memuaskan mengingat materi pemain bjb Tandamata yang mentereng. Mereka diperkuat oleh sederet bintang timnas, yakni libero Dita Azizah, middle blocker Wilda Siti Nurfadhilah, middle blocker Shella Bernadetha Onnan, dan outside hitter Wintang Dyah Kumala Sakti. Mereka pun memiliki middle blocker kawakan mantan pemain timnas Yolla Yuliana. Para pemain mudanya juga baru saja membawa tim putri Jawa Barat meraih emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Tak pelak, terlepas mengganti opposite asal Turki, Yeliz Basa, dengan opposite asal Montenegro, Nikoleta Perovic, manajemen merombak pelatih dari Agus ke Alim. Keputusan itu tidak sia-sia. Alim bisa membawa perubahan positif. Selama putaran kedua, bjb Tandamata cuma sekali kalah, yakni 2-3 dari Petrokimia, Minggu (6/3/2022). Mereka pun berada di tempat kedua klasemen akhir penyisihan grup.
Di final four, bjb Tandamata lebih beringas. Mereka selalu menang dari tiga laga yang ada sehingga memastikan tiket ke grand final. Pada penentuan juara, mereka mampu mengatasi perlawanan hebat Petrokimia. Kemenangan 3-2 di final four, Jumat (11/3/2022), dan 3-1 di grand final itu sekaligus membalas dendam dua kekalahan yang mereka alami dari Petrokimia dalam penyisihan grup.
Mampu menempatkan posisi
Sejak menerima tanggung jawab baru, Alim mengatakan, dirinya berusaha seprofesional mungkin. Pelatih kelahiran 2 Desember 1979 ini menjadi pelatih yang tegas dalam latihan dan pertandingan, tetapi bisa pula berperan sebagai orangtua, saudara, ataupun teman di luar lapangan. Dia melakukan pendekatan di dalam dan di luar lapangan agar lebih menyatu dengan tim. ”Dengan ini, kekompakan tim semakin terjalin sehingga tim lebih solid dalam pertandingan,” katanya.
Dari sisi teknis, lanjut Alim, dia aktif berdiskusi dengan tim statistik ataupun pemain untuk mengevaluasi kekurangan dari setiap laga. Masalah utama tim dinilai ada pada pengembalian bola pertama yang buruk. Pola pengembalian bola tidak berjalan baik sehingga langsung menghasilkan poin untuk lawan ataupun menjadi serangan balik yang mudah dibendung lawan.
Di atas lapangan, Alim yang aslinya kalem bertransformasi menjadi orang yang cerewet. Dia nyaris selalu berdiri di samping pemain yang bertanding sambil terus berteriak memberi instruksi. ”Pemain profesional sekalipun tetap butuh diingatkan. Untuk itu, saya tidak pernah berhenti untuk cerewet kepada pemain selama pertandingan. Untungnya, pemain mau diingatkan dan mau bekerja keras untuk memperbaiki diri,” ucap pemain Jakarta Pertamina dalam Proliga 2012 ini.
Secara keseluruhan, kesuksesan Alim mengantarkan bjb Tandamata juara musim menjadi prestasi yang fenomenal. Terang saja, dia baru kali ini dipercaya sebagai pelatih kepala tim Proliga. Sebelumnya, sejak pertama kali berkiprah di dunia kepelatihan pada 2013, kariernya sebatas sebagai staf kepelatihan dan asisten pelatih di sejumlah tim Proliga maupun Livoli.
”Sejak masih aktif bermain, saya selalu tidak mau kalah. Walau postur tubuh saya tergolong pendek (sekitar 170 sentimeter), saya tetap percaya diri untuk bersaing. Itu terus terbawa sampai saya menjadi pelatih,” tutur spiker terbaik Kejuaraan Nasional Bola Voli Yunior 1997 ini.
Pelatih jeli
Yolla menuturkan, di luar karakter yang santai dan mudah akrab dengan para pemain, Alim merupakan pelatih yang jeli. Salah satunya, Alim berani mencadangkan Yolla yang tadinya pemain utama selama putaran pertama. Akan tetapi, Yolla dikembalikan ke posisi semulanya dari opposite ke middle blocker. ”Sejak coach Alim yang memegang tim, jam bermain saya memang berkurang. Tetapi, saya ditaruh lagi ke posisi asli saya. Dan, itu sangat membantu tim maupun saya,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Yolla, Alim cermat dalam menjalankan strategi time out. Berkat itu, mereka mampu keluar dari situasi-situasi sulit. ”Taktik permainan coach Alim sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pelatih-pelatih lain. Tetapi, coach Alim bisa menjalankan time out dengan benar-benar tepat. Dia tahu betul harus melakukan perubahan seperti apa agar tim keluar dari tekanan,” ujarnya.
Pelatih Petrokimia Ayub Hidayat pernah menangani Alim yang tergabung dalam tim Jawa Timur di Kejurnas Yunior 1997. Menurut dia, Alim memang tidak menonjol secara fisik. Namun, Alim unggul dalam memotivasi diri maupun rekan-rekannya. ”Karena tubuhnya yang kecil, Alim sering tidak terlalu diwaspadai lawan. Mungkin ini terbawa sampai dunia kepelatihan. Meskipun belum berpengalaman menjadi pelatih kepala, Alim membuktikan mampu membawa timnya juara,” katanya.
Adapun kekalahan itu membuat Petrokimia belum juga bisa merebut juara Proliga. Posisi runner-up itu menjadi yang keenam kalinya bagi mereka setelah musim 2002, 2003, 2004, 2006, dan 2007. Bahkan, ini ketiga kalinya mereka ditaklukkan oleh bjb Tandamata ataupun Bandung Art Deco setelah musim 2003 dan 2006.
Bagi Ayub, ini kedua kalinya dia gagal merebut gelar juara Proliga setelah bersama Petrokimia tumbang dari Jakarta Monas dalam grand final musim 2002. ”Tentu, sebagai pelatih, saya ingin prestasi terbaik. Tetapi, ternyata, Tuhan belum memberikan kesempatan itu untuk saya setelah kegagalan 20 tahun lalu,” ujarnya.
Di samping bjb Tandamata keluar sebagai juara dan Petrokimia runner-up, dari laga sebelumnya, tim putri Jakarta Mandiri Popsivo Polwan meraih peringkat ketiga sehabis mengalahkan Jakarta Pertamina Fastron, 3-1.
Untuk gelar individu, selain Alim menjadi pelatih terbaik, opposite Pertamina Megawati Hangestri Pertiwi dinobatkan sebagai server terbaik, libero bjb Tandamata Yulis Indahyani sebagai libero terbaik, setter asal Thailand Popsivo Guedpard Pornpun sebagai setter terbaik, middle blocker bjb Tandamata Wilda Siti Nurfadhilah sebagai blocker terbaik, outside hitter asal Republik Dominika bjb Tandamata Madeline Guillen sebagai top scorer, dan opposite bjb Tandamata Nandita Ayu Salsabilla sebagai pemain terbaik.