Red Bull mengawali era baru F1 dengan kompetitif tetapi berakhir nestapa akibat masalah sistem aliran bahan bakar, sehingga Max Verstappen dan Sergio Perez gagal finis di Bahrain. Kini, mereka mengincar podium di Jeddah.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AP/GIUSEPPE CACACE
Pebalap Red Bull Sergio Perez melakukan pit stop pada Grand Prix Formula 1 Bahrain di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 20 Maret 2022. Red Bull mengawali seri Pertama Formula 1 musim ini dengan poin nol, dan bertekad tampil lebih bail pada seri kedua di Sirkuit Jeddah, Arab Saudi, akhir pekan ini.
JEDDAH, KAMIS – Mobil Red Bull RB18 menunjukan potensi besar untuk kompetitif di era baru Formula 1. Namun, masalah sistem aliran bahan bakar, rem, dan kemudi, menjadi batu sandungan yang membuat mereka mengawali musim ini dengan poin nol.
Akhir pekan ini di Jeddah, Arab Saudi, para pebalap Red Bull diyakini bisa melakukan pembalasan, setelah masalah pada RB18 di Bahrain, sudah diatasi. Max Verstappen dan Sergio Perez pun optimistis, mereka mampu kompetitif di trek kecepatan tinggi tersebut.
Verstappen dan Perez sama-sama gagal finis di Bahrain setelah mobilnya kehilangan tenaga akibat tidak ada aliran bahan bakar ke mesin dalam lap terakhir. Verstappen kehilangan posisi kedua, sedangkan Perez gagal meraih podium ketiga. Nestapa Red Bull itu membuat pebalap Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz Junior finis di posisi satu-dua, sedangkan pebalap Mercedes Lewis Hamilton bisa meraih posisi ketiga.
Verstappen sebenarnya bukan hanya mengalami masalah pada sisten aliran bahan bakar, tetapi juga rem yang terlalu panas, dan kemudi yang berat sehingga sulit dikendalikan. Masalah bahan bakar awalnya diduga akibat kerusakan pompa bensin. Namun, kemudian muncul dugaan lain, bahwa para pebalap Red Bull kehabisan bahan bakar. Red Bull seperti dikutip Autosport membantah RB18 kehabisan bahan bakar.
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Pebalap Ferrari Charles Leclerc (kiri) diikuti pebalap Red Bull Max Verstappen di posisi kedua selepas start Grand Prix Formula 1 Bahrain di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 20 Maret 2022. Dua pebalap Red Bull gagal finis karena tak ada aliran bahan bakar ke mesin pada putaran terakhir.
Setelah itu muncul dugaan kuat ada masalah pada track-rod yang menghubungkan steering rack yang terhubung ke power steering dengan knuckle atau dudukan roda. Masalah pada rem yang dialami oleh Verstappen juga menjadi pekerjaan para insinyur dan mekanik Red Bull untuk segera diselesaikan.
Meskipun waktu yang dimiliki oleh Red Bull untuk melakukan perbaikan hanya empat hari, sebelum akhir pekan balapan di Jeddah dimulai, tim milik produsen minuman energi itu, diklaim sudah bisa menyelesaikan semua masalah, seperti diungkap Autosport. RB18 pun akan kembali melesat di lintasan balap mulai sesi latihan bebas pertama, Jumat ini pukul 21.00-22.00 WIB. Sesi pembuka ini akan menjadi ujian pertama apakah semua sistem dalam mobil baru Red Bull itu sudah bisa diandalkan untuk balapan.
Kejadian di Bahrain memang mengejutkan, dan dinilai oleh Kepala Tim Red Bull Christian Horner sebagai mimpi paling buruk. Masalah keandalan mobil sudah lama sekali tidak menghinggapi Red Bull. Oleh karena itu, tim papan atas ini seperti kecolongan. Kerugian terbesar mereka adalah kehilangan poin pada balapan pertama, yang bisa sangat krusial dalam penentuan juara di musim yang diprediksi akan sangat ketat ini.
Perez yang akhir pekan lalu sangat kecewa karena gagal meraih podium, kini sudah kembali berpikir positif. Dia yakin, akhir pekan ini akan lebih baik. "Hal positifnya adalah musim ini masih panjang, kami memiliki mobil yang kencang dan saya berharap bisa mendapatkan pace itu serta memanfaatkan itu sejak kualifikasi hingga balapan di Jeddah," ungkap pebalap asal Meksiko itu di akun resmi media sosial Red Bull, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB.
AP/GIUSEPPE CACACE
Pebalap Red Bull Max Verstappen melakukan pit stop pada balapan Grand Prix Formula 1 Bahrain di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 20 Maret 2022.
Setali tiga uang, Verstappen pun kembali optimistis akan bisa menikmati balapan di Jeddah, tempat dia musim lalu finis di posisi kedua. Balapan malam hari di sirkuit jalan raya ini akan menguji apakah RB18 tidak kembali bermasalah seperti di Bahrain, apalagi, trek ini sangat cepat dengan lintasan lurus panjang.
"Jeddah merupakan trek yang sangat kencang dan tahun ini semua mobil sedikit lebih berat, jadi ini akan sangat menarik melihat seperti apa performa mobil-mobil itu. Saya sangat menantikan itu, ini seharusnya bisa dinikmati," ungkap Verstappen.
Hal positifnya adalah musim ini masih panjang, kami memiliki mobil yang kencang dan saya berharap bisa mendapatkan pace itu serta memanfaatkan itu sejak kualifikasi hingga balapan di Jeddah.
Terkait dengan perbaikan RB18, juara Formula 1 musim 2021 itu mengaku belum tahu, apakah semua masalah sudah teratasi. Tetapi dia berharap, itu bukan masalah serius dan selesai sebelum sesi latihan bebas dimulai.
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Pebalap Mercedes Lewis Hamilton (kiri) dan pebalap Red Bull Max Verstappen (kedua dari kana) mengikuti parade pebalap jelang Grand Prix Formula 1 Bahrain di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 20 Maret 2022.
"Kami masih mencari penyebab pasti masalah itu, karena tampaknya ini cukup rumit," ungkap Verstappen dalam wawancara khusus dengan Sky Sport F1, Kamis. "Pada dasarnya, yang terjadi adalah tidak ada lagi bahan bakar yang mengalir ke mesin, mesin kemudian mati," ungkap pebalap asal Belanda itu.
"Saya berharap itu akan selesai pada Minggu tetapi pada saat ini–saya baru saja tiba di trek, jadi saya belum berbicara serius dengan tim–kami masih mengerjakan itu," jelas Verstappen.
Gerak cepat Red Bull untuk memastikan RB18 bisa diandalkan di setiap balapan, sangat krusial dalam persaingan juara. Saat ini, persaingan menjadi lebih ketat dengan bangkitnya Ferrari, dan pasangan Leclerc-Sainz menjadi sangat kompetitif. Adapun Mercedes, yang masih mengalami kendala performa di Bahrain, diyakini oleh Horner akan segera bangkit dalam beberapa balapan ke depan.
"Menurut saya, ketika anda melihat mobil mereka di sirkuit, sangat jelas tidak mudah bagi para pebalap mereka saat ini. Tetapi kami tahu kemampuan mereka untuk melenting kembali. Maksud saya, mereka mengalami pramusim yang sulit sebelumnya dan kemudian melesat dan memenangi balapan pertama," ungkap Horner kepada Formula 1.
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Pebalap Red Bull Max Verstappen melaju pada Grand Prix Formula 1 Bahrain di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 20 Maret 2022.
"Jadi, hingga kita melihat, misalnya dalam tiga atau empat balapan, Anda tidak akan bisa mendapat gambaran performa sebenarnya. Dengan regulasi yang belum mapan, laju pengembangan akan cepat, akan pesat, dan pasti tim seperti Mercedes dengan kekuatan dan kedalaman yang mereka miliki, akan kembali bangkit dengan sangat, sangat cepat, jika mereka dalam posisi tertinggal," jelas Horner.
Meskipun persaingan musim ini akan sangat ketat, dengan potensi kebangkitan Mercedes, serta Ferrari yang jelas lebih cepat dari Red Bull di Bahrain, Horner tidak kehilangan optimisme. "Sisi positif adalah kami jelas memiliki mobil yang kompetitif. Kami belum mendapatkan pace (saat balapan), tetapi terjadi persaingan sangat ketat antara Max dan Charles," ujar Horner.