Kepastian klub masa depan Kylian Mbappe masih belum terjawab. Ia kini punya banyak pertimbangan untuk menentukan kelanjutan kariernya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
PARIS, JUMAT — Kejelasan kelanjutan karier penyerang Kylian Mbappe di klubnya saat ini, Paris Saint-Germain, masih menjadi teka-teki. Sempat kencang dirumorkan bakal berlabuh di Real Madrid, nasib Mbappe kembali dipenuhi tanda tanya. Penyerang tim nasional Perancis itu kini berada di persimpangan jalan untuk memilih masa depannya.
Kontrak Mbappe bersama Paris Saint-Germain akan habis pada akhir musim ini. Penyerang berusia 23 tahun itu santer dikaitkan dengan klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Pekan lalu, isu kepindahan Mbappe ke Real kian berembus kencang. Harian Marca menulis, Mbappe akan menandatangani kesepakatan kontrak dengan Real pada pekan ini.
Namun, kepastian rumor itu belum dapat dibuktikan kebenarannya. Mbappe belum menandatangani kontrak bersama Real. Ia dikabarkan masih menimbang-nimbang pilihan klub untuk kelanjutan kariernya di masa depan.
Di tengah belum jelasnya kepastian Mbappe bergabung dengan Real, harian Perancis, L’Equipe, memberitakan Barcelona siap bersaing dengan Real untuk mendapatkan Mbappe.
FC Barcelona memosisikan diri untuk Kylian Mbappe yang kontraknya dengan PSG akan habis di musim panas. Striker tidak menutup pintu (untuk hengkang).
”FC Barcelona memosisikan diri untuk Kylian Mbappe yang kontraknya dengan PSG akan habis di musim panas. Striker tidak menutup pintu (untuk hengkang),” demikian ditulis oleh L’Equipe, Jumat (25/3/2022).
Laporan itu juga menyebutkan, Presiden Barca Joan Laporta bersedia melakukan apa pun yang dia bisa untuk membuat Mbappe tertarik bergabung dengan klubnya. Meskipun Mbappe sejak dulu menyatakan sangat ingin bergabung dengan Real, Laporta meyakini masih ada peluang bagi ”Blaugrana” untuk membajak Mbappe dari Real. Apalagi, Barca baru saja mendapat suntikan dana segar seiring kesepakatan mereka dengan sponsor baru, Spotify.
Barca pada awalnya membidik penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland, untuk memperkuat tim di musim depan. Namun, tim asal Catalunya itu sekarang mulai menjadikan Mbappe sebagai pilihan yang lebih ekonomis daripada Haaland yang harganya bisa mencapai 300 juta euro atau Rp 4,7 triliun.
”Apa yang mungkin mendorong Barcelona untuk membuat penawaran ini adalah harga transfer pemain yang gratis. Mengingat kontrak Mbappe sudah habis, maka yang perlu mereka lakukan hanyalah mengumpulkan cukup uang untuk membayar gajinya dan kemungkinan biaya untuk keluarganya yang dapat membuatnya berpaling (dari Real),” tulis L’Equipe.
Performa luar biasa Mbappe musim ini membuatnya banyak diincar klub-klub besar Eropa. Mbappe sejauh ini telah mengoleksi 21 gol dan 14 asis bersama PSG. Ia bahkan menjadi satu-satunya pemain PSG yang mampu membobol gawang Real di babak 16 besar Liga Champions Eropa dalam dua pertemuan.
Banyak pilihan
Berkat performa cemerlangnya itu, Mbappe kini harus memutuskan ihwal masa depannya. Selain tawaran dari klub luar, PSG juga ingin mempertahankan dia musim ini. PSG merayu Mbappe untuk bertahan dengan mengiming-iminginya gaji selangit. Untuk membujuk Mbappe, PSG sempat menawarinya gaji 600.000 euro atau Rp 9,7 miliar per pekan.
Meski punya banyak pilihan, Mbappe belum menentukan pelabuhan berikutnya. Keluarga, terutama ayah dan ibu, punya saran yang beragam kepada Mbappe. Ayahnya ingin dan menyarankan ia untuk tetap tinggal di Paris, sementara ibunya mendukung Mbappe untuk mewujudkan mimpi masa kecilnya berseragam Real. Pembicaraan keluarga telah berlangsung dan pada akhirnya solusi yang diputuskan adalah bertahan hingga kontrak Mbappe berakhir musim panas ini.
Saran untuk tetap bertahan di PSG juga datang dari Presiden Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) Noel Le Graet. Bagi Graet, Mbappe sebaiknya tidak meninggalkan PSG jika ingin memenangi Ballon d’Or. Peluang Mbappe memenangi penghargaan individu pesepak bola itu dinilai Graet lebih besar apabila ia tetap tinggal di PSG.
”Dia memiliki lebih banyak peluang untuk memenangi Ballon d’Or di PSG daripada jika dia pergi. Ketika Anda berganti klub, Anda selalu harus terbiasa dengan lingkungan baru. PSG sedang melalui masa yang buruk, tetapi mereka masih klub yang hebat,” katanya.
Ibu Mbappe, Fayza Lamari, dalam wawancara dengan surat kabar Perancis, Le Parisien, mengatakan, Mbappe ingin menjadi pusat dari proyek jangka panjang sebuah klub. Mbappe membutuhkan tantangan baru secara terus-menerus. Lamari menyebut Mbappe bukan tipe pesepak bola yang menjadikan uang sebagai orientasi utama dalam memilih sebuah klub.
Menurut Lamari, sejak kecil Mbappe mengagumi pemenang Ballon d’Or dua kali, Cristiano Ronaldo. Ia terinspirasi bisa menjadi pesepak bola hebat seperti Ronaldo. Keberadaan Ronaldo yang pernah membela Real pada kurun 2009 hingga 2018 mendorong Mbappe untuk juga bermain bagi ”Los Blancos”.
Selama ini Mbappe menyempatkan diri mengikuti les privat bahasa Spanyol. Ia telah mengikuti les itu selama satu tahun dan kini sudah cukup fasih berbahasa Spanyol.
Kemampuannya dalam berbahasa itu membantu Mbappe berkomunikasi dengan rekan-rekannya di PSG. Ruang ganti PSG memang kerap dihiasi oleh obrolan dalam bahasa Spanyol seiring cukup banyak pemain yang menggunakan bahasa itu, termasuk Lionel Messi.
Legenda timnas Perancis, Thierry Henry, suatu ketika pernah menggoda Mbappe terkait keseriusannya belajar bahasa Spanyol. Dengan enteng Mbappe menjawab, ”Jika Anda ingin menjadi bintang dunia, maka Anda tidak boleh membatasi diri hanya berbicara bahasa Perancis,” katanya. (AP/REUTERS)