West Bandits mendekat ke zona "playoff" seiring dengan kembalinya keharmonisan tim. Sang semifinalis musim lalu itu bermain kompak lagi setelah pergantian pemain asing yang sempat menyulut konflik internal.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — West Bandits Combiphar Solo semakin dekat untuk lolos ke playoff dua musim beruntun. Semifinalis musim lalu itu berhasil bangkit setelah melewati tren inkonsisten pada paruh musim akibat problem internal dengan pemain asing. Bersama pemain asing baru, mereka menjadi kandidat terkuat peraih tiga spot tersisa di playoff.
Sebelum menukar kedua pemain asing, Dmonta Harris dan Michael Kolawole, West Bandits terjebak dalam rekor menang-kalah, 4-6. Tim asuhan pelatih Raoul Miguel Hadinoto ini berada di luar jalur menuju playoff. Sempat tampil kompak dan penuh energi dalam dua kemenangan di laga pembuka, keharmonisan tim mendadak hilang.
Nasib tim yang dipimpin point guard tim nasional Widyanta Putra Teja ini sekarang berputar jelang akhir musim reguler. Mereka menempati peringkat ke-7 dalam klasemen gabungan dengan rekor (10-8) setelah menang atas Tangerang Hawks, 77-58, di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Kamis (24/3/2022).
”Kami jadi lebih berpeluang lolos playoff. Tetapi, kami masih harus memenangi seluruh laga sisa untuk menjamin. Banyak tim yang berjuang masuk playoff. Kami juga mengincar peringkat yang lebih baik karena akan menentukan lawan nantinya,” ucap asisten pelatih West Bandits, Farhan.
Dengan lima tim sudah memastikan lolos ke playoff, West Bandits menjadi tim teratas dari lima tim yang berebut tiga tiket terakhir. Mereka dibayangi oleh Rans PIK Basketball (10-9), Amartha Hangtuah Jakarta (10-9), Bumi Borneo Basketball Pontianak (8-10), dan Pacific Caesar Surabaya (8-10).
Widy dan rekan-rekan paling diuntungkan jika melihat jadwal tersisa. Empat lawan yang harus dihadapi memiliki rekor kemenangan di bawah 50 persen, yaitu Indonesia Patriots, Satya Wacana Salatiga, DNA Bima Perkasa Jogja, dan Pacific.
Kata Farhan, pergantian pemain asing berhasil mengembalikan keharmonisan di ruang ganti. Sejak pergantian itu, mereka terbang dalam laju positif, enam kali menang dan dua kali kalah. ”Masalahnya ada pada pemain asing. Masalah itu bisa kami selesaikan dengan cepat. Kami bisa jadi satu grup lagi, bermain dengan cara West Bandits,” ujarnya.
Untungnya, pemain asing baru mereka, Sameen Ayyub Swint, mampu beradaptasi dengan cepat. Dia sudah mencetak rata-rata 17,5 poin dan 7 rebound dalam delapan laga terakhir. Kontribusinya paling besar saat West Bandits menaklukkan dua rival playoff, Bumi Borneo (36 poin) dan Pacific (26 poin).
”Ruang ganti sekarang lebih ramai, lebih berisik. Energinya berubah dibandingkan saat banyak kekalahan dan masalah internal kemarin. Buat kami, chemistry dengan pemain asing sangat penting karena mereka kan pilar tim. Kalau ada masalah, pasti akan kacau. Itu yang sempat terjadi,” kata guard West Bandits, Gabriel Batistuta Risky.
Masalahnya ada pada pemain asing. Masalah itu bisa kami selesaikan dengan cepat. Kami bisa jadi satu grup lagi, bermain dengan cara West Bandits.
West Bandits pun berpeluang besar mengulangi capaian musim lalu, lolos ke playoff. Tim yang baru dibentuk dan bergabung pada IBL 2021 ini bisa jadi kuda hitam lagi musim ini. Adapun mereka punya fondasi skuad dengan pemain lokal yang sama, ditambah dengan pemain baru yang datang dari tim besar, seperti Gabriel dan Respati Ragil Pamungkas.
Di sisi lain, tim baru Hawks harus merelakan target lolos ke playoff pada musim debut di IBL. Mereka tidak berpeluang lagi masuk delapan besar klasemen gabungan dengan rekor saat ini, lima menang dan 14 kalah, dengan tiga pertandingan tersisa.
Guard Hawks, Danny Ray, berkata, mereka tidak bisa mengulang kisah manis tim debutan seperti West Bandits karena kurangnya kedalaman tim. Tim ini hanya mengandalkan beberapa pemain veteran, seperti Danny dan Rizky Effendy. Sisanya mayoritas pemain muda atau debutan.
”Itu perbedaan kami dengan West Bandits. Mereka tanpa pemain asing tetap bisa bersaing. Rotasi mereka bisa berjalan dengan baik. Jadi, bisa bertarung dari awal sampai akhir. Tidak seperti kami yang menurun pada kuarter terakhir karena tidak punya rotasi yang cukup,” tutur Danny, yang hanya beristirahat satu menit dalam laga melawan West Bandit.
Bebas Covid-19
Musim reguler IBL akan berakhir pada 30 Maret. Sejak awal Maret, ketika kompetisi bergulir di ”gelembung” Jakarta, penyelenggraan tidak lagi terganggu oleh Covid-19. Bahkan, semua personil dari 16 klub peserta dinyatakan bebas Covid-19 pada tes usap (swab) PRC terakhir, Rabu.
Sebelumnya, panitia IBL sempat menunda liga karena maraknya kasus positif pada seri 2 Bandung. Akibat penundaan itu, panitia memutuskan untuk memusatkan kompetisi di gelembung terpusat, di Jakarta. Rencana perpindahan kota setiap seri dibatalkan.
Keputusan itu terbukti tepat. IBL berjalan mulus sesuai rencana di gelembung Jakarta. ”Reformulasi format yang kami lakukan berhasil dengan baik. Kami membuktikan sistem bubble yang dijalankan oleh IBL sangat efektif, dalam tiga kali tes menghasilkan nol kasus Covid-19,” kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.
Terakhir, IBL mengubah syarat protokol kesehatan terhadap penonton langsung di Hall Basket Senayan. Mereka tidak perlu lagi menunjukkan hasil tes antigen dengan syarat sudah mendapat vaksin penguat (booster). Penonton juga harus menggunakan masker jenis KN95 atau sebanyak dua lapis.