Chelsea sudah diizinkan menjual tiket pertandingan di seluruh laga musim ini, kecuali laga kandang Liga Inggris. ”Si Biru” juga diperbolehkan mengakses kembali dana dari Fordstam sebesar 30 juta pounds.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/JUSTIN TALLIS
Pesan bertuliskan “Sepak Bola Berdiri Bersama” ditampilkan dalam warna bendera Ukraina pada laga final Piala Liga antara Chelsea dan Liverpool di Stadion Wembley, London, 27 Februari 2022. Miliarder Rusia, Roman Abrahamovich, sebagai pemilik Chelsea terkena sanksi dari Inggris sehingga Si Biru turut terkena dampak finansial.
LONDON, KAMIS — Pemerintah Inggris melalui Kementerian Olahraga menghadirkan oase bagi Chelsea di tengah pembekuan aset sang pemilik, Roman Abramovich, sejak 10 Maret lalu. ”Si Biru” telah diperbolehkan kembali menjual tiket pertandingan kepada fans untuk laga kandang Liga Champions, pertandingan tandang Liga Primer Inggris, serta duel semifinal Piala FA menghadapi Crystal Palace di Stadion Wembley, 16 April.
Namun, Chelsea belum diizinkan untuk menjual tiket pada laga kandang Liga Primer Inggris. Alhasil, lima pertandingan kandang Chelsea di liga musim ini hanya bisa disaksikan langsung oleh suporter yang telah memiliki tiket musiman yang berjumlah sekitar 23.000 orang dan para pendukung yang telah membeli tiket sebelum 10 Maret.
Berbeda dengan pendukung Chelsea, lima tim yang akan bertandang ke Stamford Bridge musim ini tetap diperbolehkan menjual tiket kepada fans. Kelima tim itu ialah Brentford, Arsenal, West Ham United, Wolverhampton Wanderers, dan Watford.
Meski demikian, pendukung Si Biru memiliki kesempatan untuk memenuhi Stadion Stamford Bridge pada laga pertama perempat final melawan Real Madrid, 6 April mendatang. Andai lolos ke semifinal, Chelsea dijamin bisa tetap menjual tiket laga kandang dalam kompetisi antarjuara Eropa itu seiring hadirnya lisensi baru yang dikeluarkan Kementerian Olahraga Inggris.
AFP/BEN STANSALL
Miliarder Rusia, Roman Abrahamovich, sebagai pemilik Chelsea bertepuk tangan setelah para pemainnya berhasil merebut gelar juara liga pada akhir laga melawan Sunderland di Stadion Stamford Bridge, London, 21 Mei 2017. Abrahamovich memutuskan menjual saham kepemilikannya atas Chelsea untuk menyelamatkan klub itu setelah dia terkena sanksi dari Inggris terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Menteri Olahraga Inggris Nigel Huddleston berterima kasih kepada penggemar Chelsea yang tetap bersabar menunggu keputusan pemerintah terkait kesempatan mereka mendukung langsung tim kesayangannya. Keputusan lisensi baru itu, lanjut Huddleston, merupakan hasil dari koordinasi pemerintah dengan otoritas sepak bola, terutama Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Premier League.
”Sejak Roman Abramovich ditambahkan dalam daftar sanksi Inggris karena hubungannya dengan (Presiden Rusia) Vladimir Putin, kami bekerja secara ekstensif untuk menjamin klub bisa berlanjut memainkan sepak bola. Di sisi lain, rezim sanksi kepada Abramovich tetap ditegakkan,” kata Huddleston, Rabu (23/3/2022).
Tidak masuk kas
Lebih lanjut, Huddleston mengungkapkan, hasil penjualan tiket pertandingan Chelsea, baik laga kandang di Liga Champions, pertandingan tandang di Liga Primer Inggris, maupun semifinal Piala FA, tidak akan masuk kas klub. Sebagai konsekuensi dari pembekuan aset Abramovich, pendapatan tiket pertandingan itu dialokasikan untuk Premier League selaku operator Liga Primer Inggris.
Hal serupa juga berlaku untuk laga tandang di liga. Merujuk aturan Premier League, setiap klub menerima seluruh pendapatan penjualan tiket laga tandang sesuai jumlah tiket yang dialokasikan tim tuan rumah.
Kami bekerja secara ekstensif untuk menjamin klub (Chelsea) bisa berlanjut memainkan sepak bola. Di sisi lain, rezim sanksi kepada Abramovich tetap ditegakkan. (Nigel Huddleston)
AFP/GLYN KIRK
Gelandang Chelsea, Mason Mount, mengontrol bola saat bertanding melawan Norwich City. Mount telah menyumbang delapan gol bagi The Blues pada Liga Inggris musim 2021/2022.
”Hasil penjualan tiket akan diserahkan kepada Premier League atau klub tuan rumah alih-alih untuk Chelsea yang masih menjalani sanksi,” tambah Huddleston.
Sementara itu, untuk pertandingan tim putri Chelsea, hasil penjualan tiket itu akan diserahkan kepada FA. Tim putri Chelsea juga akan menjalani laga semifinal Piala FA menghadapi Arsenal, 17 April.
Chelsea pun tidak keberatan dengan aturan distribusi keuntungan tiket pertandingan itu. Hanya saja, Si Biru meminta kepada Premier League untuk menyerahkan hasil penjualan tiket itu kepada korban dan pengungsi serangan Rusia di Ukraina.
Premier League memastikan telah menerima permintaan Chelsea itu. ”Premier League setuju pendapatan (tiket) ini akan didonasikan untuk amal demi kepentingan korban perang di Ukraina. Badan amal khusus akan dibentuk dan diumumkan pada waktunya setelah kami berkonsultasi dengan klub (Chelsea),” ucap juru bicara Premier League.
AFP/GLYN KIRK
Bek Chelsea, Andreas Christensen (ketiga dari kanan), menyundul bola, tetapi gagal mencetak gol. The Blues membuat 15 peluang selama pertandingan dengan tujuh di antaranya tepat sasaran.
Dana tambahan
Selain kelonggaran untuk tiket penonton, Pemerintah Inggris juga membuat perubahan pada Pasal 10 Ayat (3) Lisensi Chelsea yang mengizinkan kembali Si Biru mengakses dana tambahan sebesar 30 juta pounds (Rp 568,2 miliar) dari Fordstam. Adapun Fordstam adalah perusahaan induk sejumlah perusahaan milik Abramovich.
Suntikan dana Abramovich kepada Chelsea sejak 2003 dialokasikan melalui Fordstam. Dana 30 juta pounds itu adalah uang operasional Chelsea di sisa musim ini yang telah dimasukkan Fordstam ke rekening bank Chelsea, akhir 2021 lalu.
Dana itu sempat dibekukan Pemerintah Inggris seiring pembekuan seluruh aset Abramovich di Inggris. Tak hanya itu, London juga meminta sejumlah bank di Swiss untuk membekukan dana milik Abramovich dan seluruh perusahaannya.
Kebijakan dana itu membuat Chelsea bisa bernapas lega karena bisa lebih leluasa mengatur dana operasional untuk merampungkan laga di sisa musim ini.
Sebelumnya, Chelsea dibatasi hanya bisa mengeluarkan dana maksimal 500.000 pound sterling (Rp 9,38 miliar) untuk menyelenggarakan satu laga kandang. Kemudian, Si Biru juga hanya diizinkan mengeluarkan 20.000 pound sterling (Rp 375,5 juta) untuk perjalanan pertandingan tandang.
Enam peminat
Setelah Pemerintah Inggris menutup proses penjualan Chelsea, Jumat (18/3/2022) lalu, ada enam peminat yang mendaftarkan diri untuk mengambil alih kepemilikan Si Biru dari Abramovich. Mereka didominasi para pengusaha dari Inggris dan Amerika Serikat.
Keenam peminat itu ialah Sir Martin Broughton dan Lord Coe (Inggris), keluarga Ricketts (AS), Hansjorg Wyss dan Todd Boehly (Swiss-AS), Aethel Partners (Portugal), Nick Candy (Inggris), serta Josh Harris dan Woody Johnson (AS).
Sebagai tahap awal, keenam peminat itu akan menjalani penilaian kepatutan dari petinggi Chelsea yang terdiri dari CEO Bruce Buck, serta tiga direktur klub, yaitu Marina Granovskaia, Guy Laurence, dan Eugene Tenenbaum. Mereka akan menentukan siapa saja dari keenam peminat itu yang layak menjadi pengganti Abramovich.
AP PHOTO/MATT DUNHAM
Miliarder Rusia, Roman Abrahamovich, sebagai pemilik Chelsea duduk di tempat duduk eksklusif sebelum laga Liga Inggris antara Chelsea melawan Sunderland di Stadion Stamford Bridge, London, 19 Desember 2015. Abrahamovich menyerahkan kendali klub itu ke pengurus yayasan amal Chelsea karena dia mendapat sanksi pembekuan aset dan rekening dari Inggris terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Selain itu, Chelsea juga telah menggandeng firma investasi AS, Raine Group, yang akan berkonsultasi dengan Pemerintah Inggris dan Premier League untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan lanjutan kepada para peminat itu. Selanjutnya, ketiga pihak itu akan menentukan satu peminat terpilih untuk menjadi pemilik baru Chelsea.