Bali United bakal mencetak sejarah sebagai tim pertama yang mempertahankan trofi juara Liga Indonesia jika meraih poin atas Persebaya, Jumat malam. Tidak terkalahkan di putaran kedua menjadi bekal Bali untuk juara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bali United berpeluang besar mencetak sejarah, yaitu sebagai tim pertama yang meraih dua gelar juara secara beruntun di Liga Indonesia. Prestasi itu bisa dicapai jika mereka meraih minimal satu poin saat menjamu Persebaya Surabaya pada laga BRI Liga 1, Jumat (25/3/2022) pukul 21.00 WIB, di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Sejak Liga Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi Divisi Utama Liga Indonesia pada musim 1994-1995, tidak ada satu pun tim yang bisa mempertahankan gelar juara. Hal itu pertama kali dirasakan Bandung Raya ketika menjadi juara pada 1995-1996, tetapi lalu harus puas hanya berada di tempat kedua pada musim 1996-1997.
Kondisi serupa juga dialami Persebaya Surabaya yang gagal mempertahankan gelar pada musim 1998-1999. PSM Makassar, juara edisi 1999-2000, juga harus merelakan trofi juara direbut Persija Jakarta pada 2001 silam.
Persipura Jayapura memiliki catatan yang lebih menyakitkan. Dalam periode 2008 hingga 2014, tim ”Mutiara Hitam” memang bisa meraih tiga trofi liga, tetapi tidak satu pun yang diraih secara beruntun.
Musim ini, Bali berpeluang mengakhiri kutukan para juara Liga Indonesia. Hingga pekan ke-32, mereka telah mengumpulkan 72 poin atau unggul lima poin dari Persib yang berada di peringkat kedua. Berkat keunggulan head-to-head dalam dua pertemuan musim ini, ”Serdadu Tridatu” hanya membutuhkan satu poin dalam dua laga tersisa, yaitu kontra Persebaya dan Persik Kediri.
Sebelumnya, Bali meraih gelar perdananya pada Liga 1 2019. Mereka pun mengenakan patch Liga 1 berwarna emas di lengan kanan jersei tim pada musim ini sebagai tanda juara bertahan.
Bali United punya bekal bagus untuk mengunci gelar juara liga kedua dalam dua musim berturut-turut ketika melawan Persebaya. Mereka selalu menang di sembilan laga terakhir.
Tidak ada perayaan sebelum liga selesai. Kami harus menghormati seluruh lawan. Semoga hasilnya sesuai target dan harapan sehingga kami akan merayakan capaian di akhir musim ini.
Bahkan, di putaran kedua musim ini, Bali juga belum terkalahkan. Mereka mencatatkan rekor gemilang berkat torehan 14 kemenangan dan sekali seri.
Rentetan hasil positif itu membawa Bali menyegel posisi puncak pada pekan ke-27 untuk menggeser Arema FC. Sejak saat itu, Bali tidak tergoyahkan di singgasana klasemen.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengakui keunggulan Persebaya yang sempat melibas Bali, 1-3, pada pertemuan pertama mereka. Akan tetapi, menurut dia, timnya punya momentum positif di putaran kedua. Hal itu menjadi modal mereka untuk membalaskan kekalahan pada pertemuan sebelumnya.
”Kami harus memanfaatkan momentum itu untuk memenuhi target mempertahankan gelar di musim ini,” ujar Teco, sapaan Cugurra, dalam konferensi pers virtual, kemarin.
Meskipun hanya berjarak satu poin dari gelar juara, Teco tidak ingin timnya menurunkan performa pada dua laga tersisa musim ini. Ia tetap mewajibkan skuadnya untuk mendapatkan poin penuh menghadapi dua tim asal Jawa Timur tersebut.
”Kami ingin mempertahankan performa terbaik yang telah kami jaga dalam beberapa pekan terakhir, termasuk saat mengalahkan tim kuat, seperti Arema FC dan Madura United. Persebaya adalah tim kuat dan bagus sehingga hanya kerja keras yang bisa membawa kami meraih hasil positif,” kata Teco yang memulai karier melatihnya sebagai pelatih fisik di Persebaya pada 2004-2008.
Ricky Fajrin, bek sayap kiri Bali, mengungkapkan, timnya bertekad tampil dengan performa terbaik demi mengalahkan Persebaya. Timnya tidak merasa terbebani dengan kewajiban meraih satu poin untuk menyegel trofi liga musim ini.
”Saya dan rekan-rekan setim tidak merasakan beban. Kami sepakat untuk bermain seperti laga-laga sebelumnya dengan kerja keras dan tetap fokus mengejar tiga poin,” ucap Ricky.
Untuk itu, Teco menuturkan, dirinya belum memikirkan perayaan apabila bisa memastikan gelar juara seusai menghadapi Persebaya. ”Tidak ada perayaan sebelum liga selesai. Kami harus menghormati seluruh lawan. Semoga hasilnya sesuai target dan harapan sehingga kami akan merayakan capaian di akhir musim ini,” katanya.
Euforia juara
Meskipun demikian, suporter Bali mulai larut dalam euforia juara. Hal itu terlihat setelah Bali membekap Madura, Senin (21/3/2022). Ratusan suporter Bali menyambut tim kesayangannya ketika keluar dari Stadion Kompyang Sujana, Denpasar. Mereka juga mengikuti bus tim hingga tiba di hotel. Teco, yang sempat menghampiri suporter di lobi hotel, mengucapkan terima kasih atas dukungan tanpa henti mereka.
Adapun Pelatih Persebaya Aji Santoso bertekad menunda pesta juara Bali. Mereka ingin menyapu bersih dua laga tersisa dengan poin maksimal demi finis di posisi tiga besar. ”Bajul Ijo” kini ada di peringkat keempat dengan 60 poin. Mereka tertinggal dua poin dari Bhayangkara, tim peringkat ketiga.
”Saya pastikan kami akan berjuang dan memastikan laga bakal berlangsung tanpa rekayasa. Kami tidak memikirkan nasib Bali dan Persib dari hasil laga nanti karena kami juga punya target sendiri,” ujar Aji.
Namun, Bali United bisa saja menyegel gelar juara sebelum memulai laga kontra Persebaya. Hal itu bisa terjadi jika Persib gagal mengalahkan Persik pada laga Jumat pukul 18.30 WIB, di Gianyar, Bali.