Timnas Italia tidak ingin mengulang tragedi lima tahun silam ketika kalah di fase ”playoff” dan gagal ke Piala Dunia 2018. Macedonia Utara akan menjadi tantangan yang harus diatasi guna menjaga harapan menuju Qatar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
PALERMO, RABU — Tim nasional Italia, juara Piala Eropa 2020, harus menemukan siasat untuk keluar dari krisis jelang laga semifinal playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Macedonia Utara, Jumat (25/3/2022) pukul 02.45 WIB, di Stadion Renzo Barbera, Palermo. Masalah utama yang harus dipecahkan Pelatih Italia Roberto Mancini adalah buruknya produktivitas penyerang dan trauma kegagalan tampil di Piala Dunia 2018.
Sejak menjadi kampiun Eropa di Stadion Wembley, Juli lalu, performa ”Gli Azzurri” merosot tajam. Produktivitas lini depan anjlok sehingga berimbas pada menjauhnya kemenangan bagi Italia.
Dari tujuh laga seusai final Piala Eropa 2020, Italia hanya dua kali menang atas Lituania dan Belgia, lalu sekali kalah dari Spanyol pada semifinal Liga Nasional Eropa. Pada empat laga lain di babak grup kualifikasi Piala Dunia 2022, mereka hanya memetik hasil imbang.
Empat hasil seri, termasuk dua laga kualifikasi terakhir menghadapi Swiss dan Irlandia Utara, membuat Italia gagal menyegel tiket langsung ke Qatar. Swiss menggeser Italia dari puncak klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa pada laga pamungkas, 16 November.
Dari tujuh laga itu, Italia memang bisa mencetak 10 gol. Hanya, lima gol di antaranya tercipta ketika melibas Lituania, awal September.
Pada enam laga lainnya, Gli Azzurri hanya menciptakan rata-rata 0,83 gol per laga. Bahkan, Italia gagal mencetak gol ke gawang lawan pada dua pertandingan kala menghadapi Swiss dan Irlandia Utara. Hanya ada empat penyerang yang berkontribusi menyumbangkan gol, yakni Moise Kean dengan dua gol serta Federico Chiesa, Giacomo Raspadori, dan Domenico Berardi masing-masing satu gol.
Pada laga melawan Macedonia Utara, Kean tidak masuk skuad dan Italia juga diperkuat Chiesa yang menderita cedera ACL (anterior cruciate ligament) pada lutut. Padahal, Chiesa adalah satu-satunya penyerang Italia yang bisa melanjutkan ketajamannya bersama Gli Azzurri seusai Piala Eropa.
Di turnamen antarnegara Eropa itu, Chiesa mencetak dua gol. Jumlah gol yang sama diciptakan oleh dua tandem Chiesa di lini depan, yaitu Ciro Immobile dan Lorenzo Insigne. Namun, dua pemain itu gagal melanjutkan produktivitas setelah Piala Eropa.
Kondisi itu membuat Mancini memasukkan 10 penyerang, atau sepertiga dari 33 pemain yang dipanggil, untuk menghadapi Macedonia Utara. Kuantitas itu menunjukkan Mancini belum sepenuhnya yakin dengan kualitas dari komposisi penyerang yang dimilikinya. Sebab, pada Piala Eropa lalu, hanya lima pemain depan yang dipanggil Mancini dari 26 anggota tim di Piala Eropa 2020.
Gelandang Italia, Marco Verratti, mengatakan, gelar Piala Eropa telah menyuntikkan kepercayaan diri bagi skuad Italia jelang laga krusial menghadapi Macedonia Utara. Menurut dia, semua pemain Gli Azzurri harus menunjukkan peran bersama untuk menghasilkan kemenangan.
”Kami harus percaya diri. Macedonia Utara akan bertahan sangat dalam sehingga kami harus bekerja keras untuk menemukan ruang yang tepat untuk menyulitkan mereka,” ujar Verratti, dilansir laman Federasi Sepak Bola Itala (FIGC), Rabu (23/3/2022).
Kondisi lebih baik
Verratti menuturkan, status sebagai juara Eropa juga telah membuat Italia berada dalam kondisi lebih baik dibandingkan saat menjalani playoff kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Swedia. Pada dua pertemuan itu, November 2017, Italia kalah agregat 0-1 dari Swedia.
Kami harus percaya diri. Macedonia Utara akan bertahan sangat dalam sehingga kami harus bekerja keras untuk menemukan ruang yang tepat untuk menyulitkan mereka.
Untuk playoff kualifikasi Qatar 2022, Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) menerapkan sistem baru. Dua tim tidak lagi bertemu dalam dua laga. Untuk merebut tiket ke Qatar 2022, setiap tim tetap harus menjalani dua laga playoff untuk lolos. Akan tetapi, mereka hanya menghadapi lawan satu kali dalam sistem gugur di babak semifinal dan final.
Jadi, apabila mengalahkan Macedonia Utara, Italia akan bertemu pemenang duel Portugal lawan Turki untuk memperebutkan satu tiket ke Qatar. ”Tujuan kami adalah memenangi Piala Dunia. Untuk itu, kami harus memenangi dua laga (playoff),” kata Mancini.
Sementara itu, Aleksandar Trajkovski, penyerang Macedonia Utara, menuturkan, timnya akan tampil tanpa beban untuk menghadirkan kejutan di Palermo. Menurut dia, laga melawan Italia itu akan menjadi salah satu pertandingan paling penting dalam sejarah ”Lavovi”, julukan Macedonia Utara.
”Tekanan berada di Italia, jadi kami akan tampil tanpa beban untuk menampilkan permainan yang baik. Tampil berani dan tanpa rasa takut wajib kami tunjukkan agar bisa melaju ke final playoff,” ucap Trajkovski, yang memegang rekor dan jumlah gol terbanyak di skuad Lavovi saat ini.
Timpang
Kondisi timpang akan dialami Portugal jelang menjamu Turki di Stadion Do Dragao, Porto, Jumat dini hari WIB. Pelatih Portugal Fernando Santos kehilangan Ruben Dias dan Renato Sanches karena cedera, lalu Ruben Neves dan Pepe yang menderita Covid-19.
Meski begitu, penyerang Portugal, Diogo Jota, tetap yakin timnya mampu maksimal pada laga playoff kualifikasi Qatar 2022. Pemain Liverpool itu optimistis Portugal bisa tampil di edisi keenam Piala Dunia secara beruntun sejak Korea Selatan-Jepang 2002.
”Turki bukan tim mudah, tetapi Portugal akan melakukan segalanya untuk menang. Penting bagi kami mencetak gol dan tidak memberikan kesempatan lawan menghasilkan peluang,” kata Jota, dilansir laman UEFA.
Pelatih Turki Stefan Kuntz mengungkapkan, timnya tidak akan tampil bertahan total ketika menghadapi Portugal. Turki memiliki sejumlah pemain berkualitas baik untuk mengimbangi permainan dan memberikan tekanan kepada Portugal.
Di sisi lain, hukuman yang dijatuhkan UEFA kepada Rusia memberikan keuntungan bagi Polandia yang seharusnya mengadapi Rusia di babak semifinal playoff. Polandia tinggal menunggu pemenang duel Swedia lawan Ceko di Stockholm untuk bertarung di final playoff yang akan berlangsung di Stadion Slaski, Polandia, Rabu (30/3/2022).
Adapun laga Skotlandia melawan Ukraina diundur hingga Juni akibat kondisi tidak ideal pemain Ukraina di tengah serangan Rusia sejak akhir Februari. Pemenang laga itu akan menghadapi Wales atau Austria, Juni 2022. (AFP)