Marquez Dievakuasi ke Rumah Sakit
Marc Marquez menjalani pemeriksaan medis setelah mengalami kecelakaan parah di T7 Sirkuit Mandalika, saat sesi pemanasan, Minggu pagi. Marquez kini menjalani pemeriksaan lebih detail untuk mengetahui apakah ada cedera.
PRAYA, KOMPAS – Marc Marquez mengalami kecelakaan parah di T7 Sirkuit Mandalika saat sesi pemanasan menjelang balapan MotoGP seri Indonesia, Minggu (20/3/2022) pagi. Marquez yang melaju dengan kecepatan di atas 200 kilometer per jam menuju tikungan 7, kemudian menikung dengan kemiringan 55 derajat dan kecepatan 180 kilometer per jam. Namun, ban belakangnya tiba-tiba kehilangan daya cengkeram, tergelincir, dan kemudian mendapat daya cengkeram lagi.
Marquez kemudian terjatuh ke aspal arearun-off dan meluncur ke area kerikil. Di belakangnya, motor RC213V berputar di udara sekitar 10 kali sebelum menghantam arearun-off dan hancur.
Namun, bagian depan motor sudah terkunci sehingga motor RC213V terlempar ke udara. Tubuh Marquez juga terlempar ke udara di atas motornya. Marquez kemudian terjatuh ke aspal area run-off dan meluncur ke area kerikil. Di belakangnya, motor RC213V berputar di udara sekitar 10 kali sebelum menghantam area run-off dan hancur.
Baca juga : Seni Menghemat Ban di Sirkuit Mandalika
Marquez bisa berdiri tanpa bantuan, dan berjalan terhuyung menuju ke service road di sisi luar area run off. Dia kemudian dibantu oleh marshal dan tim medis yang bertugas di ground post dekat T7. Pebalap asal Spanyol itu dievakuasi ke garasi menggunakan sepeda motor. Dia bisa turun sendiri dari motor dan masuk ke garasi tim.
Chief Medical Officer dr Steven Antonis kemudian menjemput Marquez untuk dievakuasi ke rumah sakit rujukan, RSUD Provinsi NTB di Mataram, menggunakan helikopter. ”Setelah terjatuh, @marcmarquez93 dibawa ke rumah sakit di Mataram untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pernyataan resmi Honda Racing Corporation.
Marquez sebelumnya hampir jatuh di tikungan 10 dengan kondisi yang sama, highside. Namun, dia berhasil menyelamatkan situasi dan kembali melanjutkan sesi latihan. Marquez kemudian menggunakan ban depan belakang berkompon keras-lunak seperti para pebalap lainnya. Namun, memasuki satu menit sesi pemanasan, dia mengalami kecelakaan parah di tikungan 7.
Marquez juga dua kali terjatuh dalam sesi kualifikasi pertama (Q1) pada Sabtu sore. Kondisi itu membuat dia hanya bisa meraih posisi start ke-15, kemudian menjadi 14 setelah hukuman mundur tiga posisi start bagi Franco Morbidelli.
Baca juga : Perang Bintang dalam Q1 di Mandalika
Masalah daya cengkeram ban belakang menggunakan ban medium dengan casing baru memang menjadi keluhan para pebalap lainnya. Ban itu dinilai kurang mencengkeram, performanya kurang bagus dalam hal kecepatan motor, tetapi tidak cepat aus.
Namun, pada Sabtu petang, sesuai sesi kualifikasi, Marquez mengaku tidak cukup percaya diri untuk menggunakan ban medium karena feeling dengan motor banyak berubah. Dia pun mencoba menggunakan ban kompon lunak di belakang, dengan ban kompon keras di depan saat sesi pemanasan. Pilihan dan depan kompon keras untuk mengompensasi ban belakang yang mudah aus sehingga tekanan akan lebih besar di depan saat pengereman.
Baca juga : Dari Atas Kuburan, Mereka Menonton Balapan
”Mungkin saya akan mencoba lagi medium saat pemanasan, tetapi saya tidak memiliki kepercayaan diri dengan ban itu karena saya tidak memiliki daya cengkeram. Minimal (dengan ban lunak) kami akan mendapati setengah balapan dengan daya cengkeram yang bagus. Kita lihat saja,” ungkap Marquez seusai sesi kualifikasi.
”Saya perlu mengambil risiko untuk bisa finis di sepuluh besar,” tegas Marquez.