Di Balik Balapan Dramatis Mandalika
MotoGP akhirnya kembali berlangsung di Indonesia setelah 25 tahun. MotoGP menghidupkan Mandalika dan menggetarkan mereka yang menyaksikan balapan yang dramatis di trek basah. Namun, sejumlah pembenahan sudah menanti.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F20%2Fdc40b8a2-b4c1-4466-be5c-f7c66b3862fb_jpg.jpg)
Pebalap Pramac Racing, Johann Zarco, membuntuti pebalap Suzuki Ecstar, Alex Rins, saat berpacu dalam keadaan trek basah pada MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022).
PRAYA, KOMPAS — Hujan menjadi pengubah permainan sekaligus penyelamat balapan MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Guyuran hujan membuat aspal tak terlalu lunak seperti saat panas terik sehingga lubang di antara tikungan 16-17 tak membesar.
Kondisi trek itulah yang membuat jumlah putaran balapan dikurangi untuk Moto2 dari 25 menjadi 16 lap, dan balapan MotoGP berlangsung 20 putaran dari semula 27, demi keselamatan. Kondisi trek ini diharapkan para pebalap bisa diperbaiki sehingga pada balapan mendatang lebih ideal.
Bagian yang baru diaspal ulang, antara tikungan 16,5 dan 5,5,sudah menjadi fokus perhatian sejak awal pekan. Bahkan, homologasi sirkuit menunggu respons pebalap MotoGP setelah sesi latihan pertama dan kedua, Jumat. Kondisi trek dinilai pebalap jauh lebih baik ketimbang tes pramusim dan diputuskan FIM bisa untuk balapan.
Namun, setelah balapan Moto3, Minggu (20/3/2022) pagi, Safety Officer FIM Franco Uncini, Safety Advisor Dorna Sports Loris Capirossi, dan pakar aspal dari R3, Campbell Waddell, memeriksa tikungan 16 dan 17. Pada bagian itu aspal terkelupas, kerikil lepas, sehingga ada lubang. Karena itu, diputuskan jumlah putaran untuk Moto2 dan MotoGP dikurangi. Keputusan itu diambil saat cuaca panas karena trek rentan terkelupas lebih parah pada temperatur tinggi.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Memenuhi Syarat Balapan MotoGP
”Bagi kami, keputusan ini juga mengejutkan. Hal itu diambil karena tikungan terakhir aspalnya berlubang,” ungkap pebalap tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, seusai balapan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F20%2F2c244ebc-b60e-4c87-974f-f45ddabf2866_jpg.jpg)
Presiden Joko Widodo (kanan) melambaikan tangan didampingi CEO Dorna Carmelo Ezpeleta (ketiga dari kiri) dan para pemenang setelah penyerahan trofi Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022).
Menjelang balapan MotoGP pukul 15.00 Wita, hujan lebat mengguyur sehingga balapan baru berlangsung pada pukul 16.15 Wita setelah hujan reda. Hujan ini membuat area tikungan terakhir tidak tergerus parah.
Balapan dalam trek basah ini sangat menghibur bagi penonton karena dramatis, terutama bagi penonton di layar televisi. Sejumlah pebalap, seperti Pol Espargaro, Johann Zarco, dan Alex Rins, nyaris terjatuh serta ada momen dua pebalap muda, Darryn Binder dan Enea Bastianini, saling mendahului hingga sempat memasuki tikungan 11 nyaris bersamaan. Momen dramatis lainnya adalah saat Jorge Martin tergelincir di Tikungan 1 dan jatuh hingga masuk area run-off.
Kebangkitan Fabio Quartararo yang sempat tercecer di posisi keenam yang merangkak naik dalam lima putaran terakhir hingga bisa finis kedua menyajikan manuver brilian. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu tidak cukup waktu untuk mendahului pebalap KTM, Miguel Oliveira, yang akhirnya memenangi balapan. Posisi ketiga ditempati Zarco, pebalap Pramac Racing yang mampu mengungguli pebalap tim pabrikan Ducati, Jack Miller.
Namun, balapan yang sangat menghibur itu bukanlah balapan yang ideal bagi para pebalap. Meskipun trek diakui sangat mencengkeram di dalam kondisi basah, aspal yang mengelupas tetap menjadi pekerjaan rumah pemilik sirkuit.
Baca juga: Marc Marquez Dinyatakan Tidak Bugar untuk Balapan
Bahkan, Pol Espargaro menilai balapan itu seperti mimpi buruk. ”Saat balapan dimulai saya tidak bisa melihat apa pun, motor saya kotor oleh kotoran dari trek. Saya tidak bisa melihat jalur balapan dan hanya mengikuti lampu merah Pecco (Francesco Bagnaia). Saya juga tidak tahu di mana posisi saya saat melewati kerb dan nyaris terjatuh. Itu mimpi buruk, saya tidak bisa melihat apa pun karena sangat banyak air, ini sangat sulit,” ungkap pebalap tim Repsol Honda itu.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F20%2F3583cc29-3ab9-44f2-bcee-5edf54f9c091_jpg.jpg)
Mobil safety car melintas untuk memastikan keamanan trek sebelum berlangsungnya balapan MotoGP dalam rangkaian Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Balapan kelas MotoGP berlangsung dalam kondisi hujan, tetapi dapat berakhir dengan aman.
Espargaro mengatakan, sebenarnya trek ini memang sangat mencengkeram pada lintasan basah, tetapi juga kotor. Kecepatan dalam kondisi lintasan basah terhitung sangat cepat karena hanya berselisih kurang dari 10 detik dibandingkan dengan putaran tercepat saat kering. Tetapi, kondisi basah membuat lintasan kotor dan penuh kerikil sehingga penyelenggara harus memikirkan masalah ini tahun depan.
Quartararo juga mengakui daya cengkeram aspal Mandalika sangat bagus saat basah. Itu yang membuatkecepatanputaran terbaiknya hanya delapan detik lebih lambat dibandingkan dengan saat trek kering. ”Saya sangat berharap tahun ini seluruh lintasan memiliki daya cengkeram seperti ini,” ungkapnya memuji daya cengkeram aspal saat lintasan basah.
”Kondisi aspal tidak terlalu buruk, tetapi saya melihat di tikungan terakhir sebagian aspal terkelupas parah, selain itu menurut saya oke. Dalam FP1 dan FP2 saya melihat banyak kerikil, tetapi pada Sabtu dan hari ini bagus, jadi kondisinya tidak terlalu buruk. Tetapi, dengan kondisinya seperti itu, setiap tahun mereka harus mengaspal ulang, itu masalah terbesarnya,” ungkap Quartararo.
Zarco mengakui hal yang sama, ada aspal yang terkelupas di tikungan terakhir dan kerikil lepas. Dia menilai, masalah itu terjadi karena tidak cukup waktu untuk melakukan pengaspalan ulang dengan sempurna. ”Masalahnya adalah tahun depan kami akan menjalani 27 putaran dan hal itu tidak akan bagus bagi pebalap dan trek dengan cuaca panas. Saya harap mereka bisa memperbaiki ini. Kondisinya lebih baik dibandingkan saat tes pramusim. Tetapi, pagi ini saat sesi pemanasan, kondisi trek cukup sulit dan saya terkena lemparan kerikil dari pebalap lain di kepala dan tangan yang berasal dari aspal,” ungkap Zarco.
Kondisinya tidak terlalu buruk. Tetapi, dengan kondisinya seperti itu, setiap tahun mereka harus mengaspal ulang, itu masalah terbesarnya.
Pebalap Suzuki Ecstar, Alex Rins, bahkan mengaku sempat berpikir balapan akan dibatalkan saat hujan lebat mengguyur. ”Ketika melihat hujan turun, saya berpikir melepas baju balap dan pulang. Tetapi, pikiran saya tidak mau pulang tanpa menjalani balapan. Beruntung hujan berhenti,” ujar Rins.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F20%2F2f79419e-c29a-407f-a15c-68c1d9a4444a_jpg.jpg)
Rombongan pebalap menempuh putaran pemanasan (warm up lap) pada ajang MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022).
”Kondisi trek sangat sulit, tikungan terakhir aspal mulai lepas. Lima menit lalu saya masih memakai baju balap dan saat melepas baju, pelindung dada penuh dengan kerikil, batu hitam di dada saya,” ungkap Rins. ”Penyelenggara harus memperbaiki hal ini karena ini cukup berbahaya,” ungkap Rins.
General Manajer Roadgrip Motorsport Indonesia Simon Gardini, sebagai konsultan rekanan ITDC, mengakui, pihaknya kemungkinan akan merekomendasikan pengaspalan ulang agar Mandalika bisa menggelar balapan MotoGP dalam sembilan tahun ke depan sesuai kontrak 10 tahun. Kondisi aspal saat ini belum seragam sehingga perlu disamakan kualitasnya.
”Kami mengaspal ulang bagian terburuk dari trek ini dan dua pertiganya tidak diaspal ulang. Pengasapalan ulang juga sedikit kompromi karena harus melakukan itu dengan sangat cepat. Jadi, apa yang akan dilakukan berikutnya. Semua kondisi seharusnya sama, dalam kualitas, jenis, dan sebagainya, dan saya pikir kemungkinan kami akan merekomendasikan untuk mengaspal ulang keseluruhan trek. Pada saat yang sama, kami juga bisa mengerjakan bagian trek lainnya, kami belajar banyak dan akan melakukan dengan sempurna berikutnya, sehingga trek bisa bertahan bertahun-tahun,” ungkap Simon.
Terkait rekomendasi dari FIM mengenai kondisi lintasan, Direkur Utama Mandalika Grand Prix Associaton Priandhi Satria mengatakan baru akan disampaikan dalam dua pekan ke depan. ”Tadi saya berbicara dengan mereka, dalam dua minggu ini akan memberikan evaluasi mereka terkait balapan hari ini. Rekomendasi akan menyeluruh terkait penyelenggaraan dan trek semua yang berhubungan dengan balapan MotoGP akan diberikan rekomendasi oleh FIM secara resmi dan tertulis,” ungkap Priandhi.
BUMN pemilik Sirkuit Mandalika, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), juga berkomitmen menjalankan semua rekomendasi FIM. ”Terkait trek kami masih menunggu catatan dari FIM, disesuikan dengan mereka. ITDC belum pernah buat sirkuit di Indonesia dan masih learning by doing. Kita lihat nanti catatan apa yang perlu dilakukan, pasti akan kami lakukan untuk World Superbike, dan terutama setahun ke depan hingga MotoGP lagi,” ujar Arie Prasetyo, Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC.

Antrean panjang penonton terlihat di pintu satu Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022) pukul 09.00 Wita. Pada hari ketiga atau hari balapan MotoGP, total penonton yang hadir mencapai 62.923 penonton.
Penonton puas
Terkait jalannya balapan, penonton di tribune senang karena potensi pembatalan akibat hujan turun tidak terwujud. Balapan memang dikurangi dari 27 lap menjadi 20 lap, tetapi masih menarik.
Di tribune A, terutama bagian depan yang terkena hujan, monitor televisi ditutupi plastik dan membuat penonton kecewa. Namun, televisi lainnya di bagian yang terlindungi atap tetap menyala sehingga penonton dapat juga melihat jalannya balapan dari perangkat tersebut.
”Sudah di sirkuit kenapa nonton lewat televisi. Saya menikmati berisiknya suara motor dan atmosfer teriakan pendukung,” ujar Herawati, penonton dari Bandung yang mengidolakan Fabio Quartararo.
Herawati senang karena pebalap idolanya naik podium di posisi kedua meski start terdepan dan sempat terlempar ke posisi enam. ”Saat pebalap tidak lewat di depan tribune, saya memang melirik ke layar besar sekadar ingin tahu perubahan posisi mereka. Tapi, kalau mereka akan melintas, suasana jadi lebih semarak dan asyik untuk teriak,” kata gadis itu yang merasa puas bisa menonton MotoGP perdana dalam hidupnya itu.
Baca juga: Masyarakat Antusias Menonton Sesi Latihan Bebas MotoGP
Para penonton berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air. Penyelenggara mencatat sekitar 62.923 penonton datang pada hari ketiga. Juga ada balapan kedua Idemitsu Asia Talent Cup. Adapun sehari sebelumnya tercatat sekitar 33.000 penonton.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F20%2Fcf345862-35a0-4067-b7cc-66947706d7c3_jpg.jpg)
Penonton memadati area tribune kategori premium (di depan paddock) untuk menonton jalannya balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022).
”Rasanya sangat senang dan antusias karena MotoGP kembali lagi ke Indonesia,” kata Ali Saefullah (38) yang datang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bersama enam rekannya.
Antrean panjang penonton terlihat di pintu satu Sirkuit Mandalika pada pukul 09.00 Wita. Dani Cipto Hartono (47) dari Jakarta mengatakan tidak ingin melewatkan kesempatan menonton MotoGP yang diselenggarakan di Tanah Air sendiri. ”Ke luar negeri saja sudah beberapa kali lihat. Sekarang di dalam negeri, masak tidak kita lihat. Harus,” kata Dani.
Penonton asal Lombok juga tidak kalah antusias. Sebagai tuan rumah, mereka tidak ingin kehilangan momen bersejarah ini. ”Baru pertama kali MotoGP di Lombok. Jadi penasarannya tidak terbendung dan harus beli tiket. Soal bangga, rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi saat melihat begitu banyak penonton dari luar yang berarti memberikan dampak positif bagi masyarakat di Lombok,” kata Bambang Sukarno (34), penonton asal Lombok Tengah.
Baca juga: Presiden: Masih Ada yang Harus Dievaluasi
Balapan ini disaksikan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara lainnya. Presiden juga memberikan trofi kepada Oliveira sebagai pemenang pertama. Dalam keterangan kepada wartawan, Presiden menyebut MotoGP Mandalika sebagai ajang besar dan luar biasa. Karena itu, Presiden berterima kasih kepada masyarakat NTB dan semua pihak, termasuk para penyelenggara yang bekerja siang dan malam.
”Memang masih ada yang harus dievaluasi. Tahun depan akan diperbaiki. Selamat kepada semuanya,” kata Presiden.

Penonton melewati terowongan menuju area tribune untuk menonton jalannya balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Pada hari ketiga atau hari balapan MotoGP, total penonton yang hadir mencapai 62.923 penonton.
Gubernur NTB Zulkieflimasyah kepada Kompas mengatakan sangat bahagia melihat gelaran MotoGP bisa dilaksanakan langsung di Mandalika. ”Apa yang saya rasakan juga sama dengan yang lain. Juga dengan yang dirasakan Bapak Presiden Joko Widodo. Saya tidak pernah melihat Presiden segembira itu melihat balapan motor. Itu membikin saya jadi terharu juga,” kata Zulkieflimansyah.
Perbaikan penyelenggaraan
Kemacetan lalu lintas, akomodasi kurang, arus penonton tidak lancar, keterbatasan dan ketidaksiapan area parkir, serta tempat naik dan turun penumpang shuttle bus yang berlumpur menjadi sejumlah kekurangan dari penyelenggaraan balap motor MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Sukandi, warga Mataram, Lombok, mengatakan, antusiasme kehadiran penonton MotoGP memang begitu tinggi. Lebih dari 100.000 orang datang ke Lombok. ”Untuk MotoGP, jelas ada peningkatan arus lalu lintas dan kemacetan. Perlu dipertimbangkan pembangunan jalan baru untuk kelancaran MotoGP di Mandalika tahun-tahun mendatang,” kata Sukandi yang ngefans pada legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi.
Baca juga: Dari Atas Kuburan, Mereka Menonton Balapan
Agar memudahkan mobilitas menonton ke sirkuit, 1-1,5 jam dari kediaman di Mataram, Sukandi memilih bersepeda motor. Sukandi tidak mengajak istri dan atau anak-anak untuk alasan keamanan. Di Mandalika, Sukandi membeli tiket Tribune A seharga Rp 1,75 juta per orang dan dirasa cukup tinggi. ”Seumur-umur menonton paling mahal, ya, ini ha-ha-ha,” ujarnya.
Rahmad Dimas, penonton dari Pekanbaru, Riau, mengatakan, keterbatasan akomodasi di sekitar Mandalika memaksa dirinya dan lima teman sekota menginap agak jauh di Lombok Utara. ”Perjalanan ke Mandalika sekitar tiga jam dan penginapannya cukup baik meski mendadak menjadi mahal,” katanya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F20%2F0cb402b9-5f2d-40c2-b54d-7069c7c48e29_jpg.jpg)
Pebalap Red Bull KTM, Miguel Oliveira, muncul di podium setelah memenangi Granprix MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Dalam balapan yang berlangsung dalam kondisi basah akibat hujan deras, Miguel Oliveira keluar sebagai pebalap tercepat. Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menempati urutan kedua, disusul pebalap Pramac Racing, Johann Zarco, di peringkat ketiga.
Chika Andika, penonton dari Jakarta, menambahkan, keterbatasan akomodasi memaksanya menginap di Bali, dekat pelabuhan penyeberangan Padangbai. Di hari balapan, Minggu, Chika berangkat pukul 02.00 Wita dan tiba di Mandalika pukul 11.00 Wita.
”Karena sudah kehabisan penginapan, terpaksa menginap di Bali,” ujar Chika. Gadis ini juga menyoroti kondisi parkir kendaraan dan tempat penukaran tiket di kawasan parkir timur yang belum rapi. Area parkir kendaraan di kawasan berumput atau tanah yang karena hujan menjadi berlumpur. Kondisi serupa terlihat di area naik turun penumpang shuttle bus di dekat sirkuit, bagian belakang tribune atau kawasan komersial penunjang yang masih tanah dan berlumpur seusai diguyur hujan.
Pemandu wisata asal Lombok, Rofliyannes, menilai, pelaksanaan MotoGP agak dipaksakan karena penyempurnaan prasarana dan sarana belum sempurna. ”Pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata lumpuh dua tahun dan tiba-tiba mendapat tanggung jawab besar untuk menyukseskan MotoGP sehingga dukungan terlihat belum sempurna,” katanya.
Untuk menunjang kelancaran mobilitas penonton, penyelenggara mengerahkan lebih dari 500 bus yang separuhnya didatangkan dari Jawa Timur. Situasi ini memperlihatkan bahwa pariwisata Lombok belum bisa mandiri dalam mengadakan jaringan transportasi.
Arie Prasetyo menyatakan, berbagai kekurangan dari penyelenggaraan balapan perdana ini sudah diidentifikasi dan akan diperbaiki semaksimal mungkin ke depan oleh ITDC.
Baca juga: Pengalaman Mahal di Sela MotoGP
”Setelah ini kita perlu duduk lagi melihat pelajaran apa yang kita peroleh dan perbaikan apa yang perlu dilakukan karena ini sirkuit baru. Dibandingkan dengan saat Superbike sudah jauh lebih baik, grandstand baru, juga sejumlah bangunan sudah permanen. Experience penonton yang perlu kita perbaiki, seperti menyediakan area parkir kendaraan lagi. PUPR sudah membantu dengan memperbaiki jalan di depan sirkuit, kalau jalan masih seperti saat Superbike bisa dibayangkan. Tutupan lahan di belakang grandstand juga perlu diperbaiki serta penyediaan jaringan air dan listrik. Kita punya cukup waktu untuk memperbaiki itu hingga WSBK sekitar tujuh bulan lagi,” ungkap Arie.