Kiprah tim putri Pertamina bak dihempaskan dari puncak gunung. Usai menjadi juara penyisihan grup Proliga 2022, mereka justru gagal ke grand final. Itu akibat hanya sekali menang dan dua kali kalah selama final four.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
SENTUL, KOMPAS – Kiprah tim putri Jakarta Pertamina Fastron bak dihempaskan dari puncak gunung. Setelah superior dengan tujuh kemenangan dan satu kekalahan selama penyisihan grup, mereka justru gagal melaju ke grand final PLN Mobile Proliga 2022. Kegagalan jawara penyisihan grup mendapatkan tiket ke laga penentuan gelar juara itu akibat takluk 0-3 (15-25, 17-25, 17-25) dari Bandung bjb Tandamata dalam hari terakhir seri kedua final four di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Minggu (20/3/2022).
Padahal, dalam laga itu, Pertamina Fastron sangat butuh kemenangan untuk mengudeta Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di urutan kedua dengan 4 poin hasil dari satu kemenangan 3-0, satu kekalahan 2-3, dan satu kekalahan 0-3. Karena kekalahan itu, Pertamina Fastron hanya duduk di tempat keempat atau juru kunci klasemen akhir final four dengan 3 poin hasil dari satu kemenangan 3-0 dan dua kekalahan 0-3.
Kalau saya lihat, kami belum siap menghadapi tekanan seperti ini. Selama latihan, anak-anak sangat bagus tapi itu bukan jaminan untuk menang dalam pertandingan sesungguhnya. Dalam laga ini, mereka sering panik.
”Kalau saya lihat, kami belum siap menghadapi tekanan seperti ini. Selama latihan, anak-anak sangat bagus tapi itu bukan jaminan untuk menang dalam pertandingan sesungguhnya. Dalam laga ini, mereka sering panik. Akhirnya, mereka banyak melakukan kesalahan sendiri. Bahkan, beberapa kali mereka tampil konyol, tidak bisa mengantisipasi bola mudah,” ujar pelatih Pertamina Fastron Octavian.
.
Octavian mengatakan, penyebab utama kekalahan itu karena dua pemain asing timnya, yakni outside hitter asal Republik Dominika Prisilla Rivera dan setter asal Republik Dominika Niverka Marte nyaris tidak memberikan kontribusi. Yang mati-matian menggendong tim justru opposite nasional Megawati Hangestri Pertiwi. Dia menjadi top skor laga itu dengan 20 poin dan 20 smes.
”Awalnya, manajemen kurang yakin dengan dua pemain asing ini. Tapi, saya percaya dengan mereka karena punya pengalaman internasional, terutama Rivera yang pernah tampil di Olimpiade. Selama penyisihan grup, penilaian saya benar karena mereka tampil sangat baik dan membantu tim juara. Tapi, di final four, karakter asli mereka muncul. Ternyata, mereka tidak bisa mengangkat tim dalam laga bertekanan tinggi,” katanya.
Sehabis laga, para pemain Pertamina Fastron tidak bisa membendung kesedihan. Salah satu yang paling menyesali kegagalan tersebut, yakni Megawati. Sambil duduk di pojok arena, pemain berusia 23 tahun itu menangis haru hingga air mata membasahi wajahnya.
Tim kepelatihan dan manajemen coba menyemangati Megawati. Semuanya mengapresiasi kerja keras Megawati dan meminta pemain bertinggi 183 sentimeter itu kembali bersemangat. Apalagi Pertamina Fastron masih menyisakan satu laga, yakni melawan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan dalam perebutan peringkat ketiga atau medali perunggu, Sabtu (26/3/2022).
”Saya harap anak-anak melupakan laga ini. Mereka semua sudah berjuang sehingga tidak perlu disesali lagi. Sekarang, mereka harus fokus lagi menyiapkan diri untuk laga perebutan peringkat ketiga. Setidaknya, kami masih memiliki waktu satu minggu untuk mengembalikan mental dan memperbaiki kekurangan,” terang Octavian.
Tidak mengira
Pelatih bjb Tandamata Muhammad Alim Suseno menuturkan, dia tidak mengira timnya bisa menang 3-0 atas Pertamina Fastron yang sangat membutuhkan kemenangan untuk ke grand final. Dia menilai ada dua faktor yang memengaruhi laga tersebut, yakni timnya bermain baik karena tanpa beban, sebaliknya Pertamina Fastron terlalu terbebani dengan target ke grand final.
”Kami tampil nothing to lose karena telah memastikan tiket ke grand final sejak menang 3-2 atas Popsivo Polwan kemarin (Sabtu, 19/3). Itu membuat permainan kami mengalir. Sementara itu, performa Pertamina sedang menurun,” tuturnya.
Secara keseluruhan, kemenangan itu mengantarkan bjb Tandamata perkasa di puncak klasemen dengan 7 poin hasil dari tiga kemenangan. Mereka akan berjumpa Petrokimia Pupuk Indonesia dalam laga penentuan juara, Sabtu depan.
”Kami mesti mewaspadai Petrokimia. Mereka tim kuda hitam atau tidak diperhitungkan bisa lolos ke grand final sejak awal kompetisi. Belum lagi, mereka lolos ke grand final pun bisa dibilang karena diuntungkan hasil tim lain (punya koleksi kemenangan, jumlah poin kemenangan, dan rasio set sama dengan Popsivo Polwan tapi unggul rasio poin). Dengan itu, mereka pasti tampil tanpa beban di grand final terlepas dari kualitas pemainnya juga bagus,” ungkap Alim.
Alim menyampaikan, kini, dia wajib menjaga mental timnya yang tengah memuncak. Grafik bjb Tandamata kurang meyakinkan selama putaran pertama penyisihan grup. Mereka baru membaik pada putaran kedua penyisihan grup dan memuncak di final four. ”Kunci kesuksesan kami di final four saat bisa bangkit dan akhirnya menang 3-2 atas Petrokimia dalam laga hari pertama final four (Jumat, 11/3/2022). Semoga performa bagus ini terus terjaga sampai grand final,” pungkasnya.