Mimik wajah Joan Mir dan Alex Rins saat di garasi tim Suzuki Ecstar berkebalikan dengan ketika mereka sedang santai. Di luar sirkuit, Mir dan Rins adalah dua pria Spanyol yang ramah dan bersahabat.
Oleh
AGUNG SETYAHADI, AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
Joan Mir dan Alex Rins selalu terlihat serius saat berada di dalam garasi tim Suzuki Ecstar. Mereka mencurahkan semua konsentrasi pada persiapan balapan untuk meraih hasil maksimal. Mimik wajah Mir dan Rins saat di garasi berkebalikan dengan ketika mereka sedang santai. Dalam setiap wawancara pada akhir sesi latihan MotoGP di Sirkuit Mandalika, mereka selalu ramah, murah senyum, dan selalu menyelipkan canda.
Mir dan Rins menjadi pebalap yang paling ramah. Bahkan, saat tes pramusim, dengan protokol kesehatan sangat ketat, Rins justru yang meminta para wartawan lebih mendekat. ”Kemari, kemari, mendekat, tidak apa-apa,” ujar Rins diiringi tawa.
Dia juga sangat menikmati suasana di Lombok, terkesan oleh keindahan pantai-pantainya, serta keramahan warganya. ”Ini tempat yang indah dan menyenangkan. Saya ingin ke sini lagi bersama istri dan bayi saya untuk berlibur,” ucap Rins dengan senyum khasnya.
Kepribadian Rins yang ramah dan ceria juga masih kuat terasa meskipun dia sedang mengalami gangguan lambung seusai sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Indonesia, Jumat (18/3/2022). Mimik wajahnya memang sedikit berbeda karena sedang tidak enak badan, tetapi semua pertanyaan dia jawab dengan nada lembut. Bahkan, kebiasaan dia mendengarkan pertanyaan dengan sungguh-sungguh, tetap tidak luntur.
Gangguan lambung itu yang membuat Rins tidak bisa mengikuti acara makan malam dengan Suzuki Indonesia di kawasan Kuta, Mandalika, Lombok Tengah. Mir yang tak kalah ramah dengan yang hadir. Meskipun sudah menjadi juara dunia MotoGP pada musim 2020, Mir tetap ramah dan santai. Sikap para pebalap Suzuki itu membuat lawan bicara merasa nyaman.
Dalam obrolan saat makan malam, Mir mengaku terkesan dengan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu lalu. Acara itu juga diikuti oleh para pebalap MotoGP, dilanjutkan dengan pawai mengendarai motor.
”Saya orang Spanyol, tetapi belum pernah bertemu kepala negara saya. Di Indonesia, saya malah sudah bertemu Presiden,” kata Mir sambil tertawa saat jumpa pers di Kuta Mandalika, Lombok, Jumat (18/3/2022) malam.
Seharusnya, Mir datang bersama teman setim, yakni Alex Rins. Namun, menurut Mir dan tim Suzuki Ecstar, Rins sedang tidak enak badan sehingga diminta untuk istirahat di hotel.
Saya pasti akan kembali ke sini (Lombok), tetapi pasti untuk berlibur, di luar urusan balapan. Saya ingin mencoba selancar.
Mir melanjutkan, atmosfer di Indonesia menyenangkan. Sambutan masyarakat luar biasa. ”Saya pasti akan kembali ke sini (Lombok), tetapi pasti untuk berlibur, di luar urusan balapan. Saya ingin mencoba selancar,” ujarnya.
Di Mandalika, Mir bertekad menang setelah di seri sebelumnya di Qatar gagal mendapat podium. Padahal, di Qatar, dalam sesi latihan, dirinya kencang, tetapi tidak linier dengan hasil balapan.
”Tim berkelakar, mungkin perlu diubah, latihan hari ini tidak perlu kencang asalkan saat nanti balapan bisa menang,” ujar Mir.
Mir bertekad memperbaiki penampilan di kualifikasi pada Sabtu dan sebisa mungkin memenangi balapan pada Minggu (20/3/2022). Namun, disadari, semua pebalap tentu ingin menang pertama kali di Mandalika karena sudah pasti terasa spesial dan bersejarah.
”Setelah uji coba, sirkuit diaspal kembali, dan saya merasakan perkembangan yang lebih baik. Memang ada beberapa bagian yang licin, tetapi kami bisa mengatasinya,” kata Mir yang menjadikan tikungan 16 sebagai bagian paling menarik dari Mandalika.
Mir berharap pada Sabtu dan hari balapan atau Minggu, kehadiran penonton akan menambah suasana persaingan dan membuat para pebalap bersemangat. Mereka ingin penonton memberikan dukungan yang maksimal sehingga balapan di Mandalika meninggalkan kesan mendalam dan spesial.
Ditanya tentang cuaca, Mir mengakui, Mandalika memang panas. Cuaca membawa tantangan dan risiko bagi pebalap, tetapi akan diantisipasi oleh tim.
Livio Suppo, Manajer Tim Suzuki Ecstar, menambahkan, akan mengupayakan sebaik-baiknya agar Mir dan Rins memenangi balapan di Mandalika. ”Mereka masih amat bisa berkembang, bahkan menjadi juara,” kata manajer asal Italia yang menghadirkan enam gelar juara bagi Ducati dan Honda.
Balapan di Mandalika, lanjut Suppo, terasa spesial sebab seperti ingatannya, terakhir kali ajang MotoGP (dulu 500 cc atau GP 500) diadakan di Indonesia di Sirkuit Sentul, Bogor, 1997. ”Sudah lama sekali dan akhirnya bisa kembali ke sini untuk membantu tim balapan. Kemenangan di sini (Mandalika) akan sangat manis,” ujar manajer kaya pengalaman itu.