Barcelona melanjutkan petualangan di Liga Europa seusai menyingkirkan Galatasaray, Jumat WIB. Wujud permainan terbaik dan mental pemenang Barca kian terlihat di bawah asuhan Xavi Hernandez.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ISTANBUL, JUMAT — Kehadiran Xavi Hernandez perlahan mengembalikan DNA pemenang dan konsistensi kepada Barcelona di paruh kedua musim ini. Selain mulai merangkak pasti ke zona tiga besar di La Liga Spanyol, ”Blaugrana” juga menegaskan ambisi untuk enggan membuang peluang menjadi juara di ajang Liga Europa.
Dalam laga kedua babak 16 besar Liga Europa kontra Galatasaray, Jumat (18/3/2022) dini hari WIB, di Stadion NEF, Istanbul, Barca unggul 2-1 sekaligus melaju ke babak perempat final.
Hasil itu membuat Barca melanjutkan tren tidak terkalahkan di musim ini. Mereka belum mendapatkan hasil negatif dalam 11 laga terakhir dengan hasil delapan menang dan tiga seri.
Secara umum, Barca tampil dengan nyaman sesuai dengan rencana permainan meski diganggu oleh kegaduhan sekitar 50.000 pendukung Galatasaray.
Tidak hanya di dalam stadion, gangguan psikologis juga telah dilancarkan pendukung Galatasaray sejak Kamis (17/3/2022) dini hari waktu setempat, dengan menyalakan kembang api di depan hotel tempat pemain Barca menginap.
Kondisi tidak ideal Barca diperparah berkat keberhasilan Galatasaray mencetak gol lebih dulu melalui tandukan bek sekaligus kapten, Marcao, ketika laga berjalan selama 28 menit. Gol itu diawali sepak pojok yang dieksekusi Alexandru Cicaldau.
Tiga kondisi itu tidak menyiutkan nyali skuad Barca untuk mengejar kemenangan setelah hanya bermain imbang 0-0 pada laga pertama, pekan lalu, di Stadion Camp Nou. Meski bermain di bawah kebisingan stadion dan tertinggal lebih dulu, pemain Barca tetap bermain tenang.
Mereka tetap nyaman memainkan rencana taktik yang telah disiapkan Xavi. Bola-bola pendek dan kolaborasi operan-operan cepat menjadi senjata Barca saat menguasai bola.
Koleksi 65 persen penguasaan bola dan 601 operan sukses menjadi wujud berjalan dengan baik pola permainan Barca di Istanbul. Semangat untuk mengejar gol juga ditunjukkan dengan kreasi 19 peluang berbanding 9 peluang yang dihasilkan tim tuan rumah.
Dari 19 tembakan itu, 2 di antaranya berbuah gol, lalu 2 tendangan lainnya digagalkan mistar gawang. Gol penyama kedudukan Barca yang dicetak Pedri pada menit ke-37 adalah template dari ciri khas permainan bola pendek Barca.
Kolaborasi operan cepat Frenkie De Jong dan Ferran Torres di muka kotak penalti Galatasaray diakhiri kegemilangan Pedri mengecoh dua bek Galatasaray sebelum mencetak gol. Itu adalah gol perdana Pedri di ajang Liga Europa.
Kemudian, gol penentu kemenangan Barca dihasilkan Pierre-Emerick Aubameyang kala babak kedua baru berjalan empat menit. Aubameyang hanya menyontek bola dari operan sundulan De Jong di muka gawang. Itu adalah gol ketujuh Aubameyang untuk Barca sejak bergabung dari Arsenal, Januari lalu.
Blaugrana sejatinya bisa membawa pulang hasil akhir yang lebih nyaman dari Turki apabila dua peluang lainnya tidak membentur mistar gawang. Kedua peluang itu dihasilkan melalui sundulan Aubameyang di menit akhir babak pertama. Pada menit 90+1, giliran Torres yang kecewa menyaksikan bola sepakan kaki kirinya hanya gagal masuk gawang karena terkenan mistar gawang.
Seusai laga, Xavi pun senang dengan ketenangan dan kenyamanan yang ditunjukkan anak asuhnya dalam menghadapi tekanan dari pemain dan pendukung Galatasaray. Menurut Xavi, pemainnya telah menunjukkan permainan yang menampilkan identitas Barca yang sesungguhnya.
”Kami menampilkan performa luar biasa untuk berjuang membalikkan ketertinggalan di arena yang sulit dan menghadapi lawan yang sangat baik. Mereka (Galatasaray) tahu bagaimana bertahan untuk meredam kami, tetapi kami tampil tenang untuk membawa pulang kemenangan,” kata Xavi dilansir laman UEFA.
Pedri mengakui, Stadion NEF adalah arena pertandingan tersulit yang pernah dirasakannya dalam dua tahun karier awalnya bersama Barca. ”Saya belum pernah bermain di sebuah stadion yang membuat kami di bawah tekanan yang amat besar. Kami tidak mengharapkan hanya imbang 0-0 di Camp Nou, tetapi kami mendapatkan hasil yang kami inginkan melalui laga yang rumit,” ujar Pedri dikutip Mundo Deportivo.
Kami menampilkan performa luar biasa untuk berjuang membalikkan ketertinggalan di arena yang sulit dan menghadapi lawan yang sangat baik. (Xavi Hernandez)
Berjibaku
Kemenangan atas Galatasaray berkat keunggulan agregat 2-1 tidak diraih dengan mudah oleh Barca. Semangat berlimpah pemain Galatasaray membuat semua pemain Barca harus berjibaku mengamankan gawang mereka.
Ketika laga baru berjalan enam menit, Galatasaray telah mendapatkan peluang emas melalui penyerang Bafetimbi Gomis pada menit keenam. Tendangan Gomis bisa diblok Jordi Alba dalam situasi satu lawan satu di kotak penalti.
Secara pemain, Barca melakukan tiga hadangan dari upaya sepakan pemain Galatasaray. Kerja keras rekan setim di depannya membuat kiper Barca, Marc-Andre ter Stegen, hanya melakukan tiga penyelamatan.
Pemain Barca yang paling menonjol dalam urusan mengantisipasi serangan balik cepat Galatasaray ialah gelandang bertahan, Sergio Busquets. Pemain berusia 33 tahun itu melakukan empat intersep untuk meredam bola masuk kotak penalti Blaugrana.
Dengan hasil di Turki, Barca selalu mengemas kemenangan dalam dua laga tandang di babak gugur Liga Europa musim ini. Sebelumnya, mereka menumbangkan Napoli, 4-2, di Italia untuk mengunci kemenangan agregat 5-3 di fase playoff babak 16 besar.
”Hasil di dua babak gugur ini menunjukkan adanya kedewasaan dari semua pemain. Ini adalah kemenangan penting karena kami ingin melaju sejauh mungkin di kompetisi ini,” ucap Xavi.
Sementara itu, Kerem Akturkoglu, gelandang Galatasaray, menilai, semua rekan setimnya telah bekerja keras untuk mengalahkan Barca. Penampilan Galatasaray, lanjutnya, jauh lebih baik dibandingkan pada laga pertama.
”Kami memulai laga dengan baik dan mendapatkan gol pembuka. Kami tampil dengan antusiasme tinggi di hadapan dukungan fans. Sayangnya, kami kebobolan gol-gol dalam situasi yang sangat tidak beruntung,” ujar Akturkoglu. (AFP)