”Mutiara Hitam” Jaga Asa Keluar dari Zona Merah
Persipura Jayapura menjaga ambisi bertahan di Liga 1 berkat kemenangan atas Bhayangkara FC, Rabu. Sementara itu, Bhayangkara harus mengubur ambisi menjadi juara musim ini.
JAKARTA, KOMPAS — Persipura Jayapura meraih kemenangan penting atas Bhayangkara FC pada laga ke-31 BRI Liga 1 2021-2022, Rabu (16/3/2022) sore Wita, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Berkat hasil positif itu, ”Mutiara Hitam” menjaga asa untuk meninggalkan zona degradasi.
Kemenangan 2-1 atas Bhayangkara FC memang belum melepas Persipura dari urutan 16 yang merupakan batas akhir zona degradasi. Tetapi, tiga poin di pekan ke-31 membuat Persipura mengoleksi 27 poin, sehingga hanya berjarak dua poin dari Barito Putera yang menduduki peringkat 15.
Meskipun hasil sidang Komite Banding PSSI, Selasa (15/3/2022) kemarin, telah memastikan menolak pengajuan banding Persipura terkait pengurangan tiga poin karena menolak bertanding menghadapi Madura United, Februari lalu, Mutiara Hitam tetap memiliki asa untuk bertahan di Liga 1 musim depan.
Baca juga : Bali United dan Persib Bersaing di Tiga Pekan Final Menuju Juara
Dengan tiga laga tersisa, Persipura bisa mengoleksi poin maksimal hingga 36 poin. Sampai pekan ke-31, terdapat lima tim di atas Persipura yang masih memiliki kurang dari 36 poin, yaitu Barito (29 poin), PS Sleman (33), Persikabo 1973 (34), PSM Makassar (35), dan Madura United (35).
Seusai laga kontra Bhayangkara, Pelatih Persipura Alfredo Vera tetap optimistis bisa membawa Mutiara Hitam terhindar dari zona merah pada akhir musim ini. Keyakinan Vera itu didasari performa membaik Persipura dalam empat laga terakhir yang tidak terkalahkan.
Persipura memetik delapan poin dari empat laga terakhir. Hasil itu berkat mengalahkan Bhayangkara FC dan Borneo FC serta bermain imbang kotra Persikabo dan PSM. Itu adalah tren tak terkalahkan terpanjang Persipura di musim 2021-2022.
Selama secara matematis poin kami bisa lebih baik dari tim lain di atas kami, saya tetap optimistis untuk bisa berjuang keluar dari zona degradasi. Semoga kami bisa bertahan di Liga 1.
”Selama secara matematis poin kami bisa lebih baik dari tim lain di atas kami, saya tetap optimistis untuk bisa berjuang keluar dari zona degradasi. Semoga kami bisa bertahan di Liga 1,” ucap Vera, juru taktik asal Argentina, pada konferensi pers virtual seusai laga.
Pada tiga laga selanjutnya, Persipura akan menjalani laga penentuan menghadapi PSS, PSIS Semarang, dan Persita Tangerang. Kemenangan wajib didapatkan Ian Louis Kabes dan kawan-kawan di tiga pertandingan itu, terutama ketika melawan PSS, Minggu (20/3/2022) mendatang.
Di sisi lain, Barito juga akan menjalani laga tidak mudah di tiga pertandingan pamungkas musim ini. ”Laskar Antasari” akan menghadapi Persik Kediri dan Persita yang ingin mempertahankan posisi 10 besar. Kemudian, Barito akan menantang Persib Bandung, salah satu tim calon juara.
Baca juga : Dihukum Pengurangan Poin, Persipura Kian Terancam Turun Kasta
Adapun PSS, selain akan bertarung kontra Persipura, juga akan menghadapi tim di zona merah lainnya, yaitu Persela Lamongan. Pada laga pekan terakhir, mereka akan melawan Persija Jakarta.
Bek Persipura, Wulf Koronia, menuturkan, timnya bertekad mempertahankan performa tak terkalahkan dalam empat laga terakhir. Kemenangan atas Bhayangkara, kata Wulf, membuktikan perjuangan keras pemain Persipura yang tidak ingin kalah menghadapi salah satu tim papan atas.
”Kami akan menjaga penampilan yang tidak mengenal kata menyerah sampai akhir pertandingan. Tujuan kami bertahan di Liga 1,” kata Wulf.
Dua kesalahan
Raihan tiga poin yang diraih Persipura atas Bhayangkara tidak lepas dari dua kesalahan yang dibuat pemain belakang ”The Guardians”. Pertama, bek sayap kanan Sani Rizki melakukan blunder yang membuat bola bisa direbut dari penguasaannya oleh penyerang sayap Persipura, Ezequiel Fergonzi.
Tak hanya kehilangan bola, Sani menarik Fergonzi yang terjatuh di kotak penalti sehingga wasit Fariq Hitaba menunjuk titik putik. Fergonzi tidak menyia-nyiakan peluang untuk menaklukan kiper Bhayangkara, Awan Setho, melalui eksekusi penalti pada menit ke-26.
Sejak lima menit akhir babak pertama, The Guardians harus bermain dengan 10 orang setelah bek tengah, Jajang Mulyana, menerima kartu kuning kedua. Hukuman itu diberikan Fariq karena Jajang menarik penyerang Persipura, Yehven Bokhashvili, dalam situasi satu lawan satu.
Baca juga : Liga 1 Gagap Antisipasi Covid-19
Persipura yang berambisi menyegel kemenangan mendapat gol kedua di penghujung laga. Pemain pengganti, Ricky Cawor, menghasilkan gol bagi timnya di menit ke-90.
Pada masa perpanjangan waktu atau tepatnya menit ke-90+2, Bhayangkara mendapat gol hiburan melalui sepakan tendangan bebas bek tengah, Anderson Salles.
Gagal juara
Apabila hasil laga itu membuat Persipura bisa menjaga peluang lolos dari zona merah, sedangkan bagi Bhayangkara kekalahan dari Mutiara Hitam membuat mereka harus mengubur mimpi meraih titel liga musim ini. Kekecewaan terlihat di kubu Bhayangkara seusai laga di I Wayan Dipta.
Manajer Bhayangkara Sumardji duduk lesu di bangku cadangan dengan tatapan kecewa di akhir laga. Sementara itu, Pelatih Bhayangkara Paul Munster lebih banyak tertunduk setelah menyaksikan gol kedua Persipura.
Kekecewaan pantas dirasakan Bhayangkara karena mereka adalah peraih predikat juara paruh musim Liga 1 musim ini. Selain itu, mereka adalah tim yang paling lama menguasai puncak klasemen, yaitu selama 15 pekan.
Dengan kekalahan keenam yang diberikan Persipura, Bhayangkara tetap bertahan di posisi keempat dengan 59 poin. Jumlah poin itu setara dengan milik Persebaya di peringkat tiga.
Baca juga : Persipura Belum Mampu Keluar dari Zona Degradasi
Dengan sisa tiga laga, Bhayangkara hanya bisa mengoleksi maksimal 68 poin. Mereka sudah tidak bisa menggeser Bali yang telah mengumpulkan 69 poin sampai pekan ke-31.
Meski peluang juara telah lepas, Munster menegaskan, timnya tidak akan kehilangan semangat untuk mengakhir musim dengan hasil positif.
”Kami selalu ingin memenangi pertandingan,” kata Munster ketika ditanya targetnya di sisa musim ini.