Keputusan Pep Guardiola tidak merotasi pemain di babak kedua harus dibayar mahal. Manchester City gagal menjaga selisih jarak enam poin dari Liverpool. Perebutan gelar juara Liga Inggris pun memanas.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AP Photo/Matt Dunham
Gelandang Manchester City, Phil Foden (kiri), berebut bola dengan pemain Crystal Palace, Marc Guehi, pada laga Liga Inggris di Stadion Selhurst Park, London, Selasa (15/3/2022) dini hari WIB. Laga itu berakhir imbang, 0-0.
LONDON, SELASA — Tidak perlu diragukan bahwa Pep Guardiola adalah salah satu juru taktik terbaik di dunia saat ini. Ia pun telah menahbiskan diri sebagai manajer tersukses Manchester City dengan raihan 10 trofi di kompetisi domestik. Namun, Guardiola terkadang memiliki sifat keras kepala dalam penentuan susunan pemain dan taktik, yang tak jarang justru merugikan ”The Citizens”.
Dalam kesempatan perdana City tampil di final Liga Champions Eropa kontra Chelsea pada musim lalu, Guardiola berkeras menampilkan strategi berisiko tanpa memainkan satu pun gelandang bertahan. Itu adalah satu-satunya laga di musim 2020-2021 ketika Guardiola tidak memasang Rodri atau Fernandinho dalam susunan 11 pemain utama.
Hasilnya pun sudah kita ketahui bahwa City gagal mengangkat trofi ”Si Kuping Besar” dalam kesempatan pertama mereka. City kebobolan dalam skema serangan balik cepat Chelsea yang dengan cerdik memanfaatkan bolongnya lini tengah Chelsea dalam proses transisi menyerang ke bertahan karena ketiadaan gelandang bertahan.
Sifat keras kepala itu kembali ditampilkan manajer berusia 51 tahun itu kala City bertandang ke markas Crystal Palace, Stadion Selhurst Park, pada laga Liga Inggris, Selasa (15/3/2022) dini hari WIB. Guardiola tidak melakukan pergantian, terutama untuk menyegarkan lini serang, pada babak kedua. Tak pelak, City pun ditahan imbang, 0-0, oleh Palace.
Hasil itu membuat posisi City di puncak klasemen kian terancam karena hanya berjarak empat poin dari Liverpool. ”Si Merah” berpotensi memperkecil selisih poin itu karena memiliki satu tabungan pertandingan.
Tangkapan Layar Google
Peringkat 10 besar pada klasemen sementara Liga Inggris hingga Selasa (15/3/2022) dini hari WIB.
Guardiola memasang susunan pemain terbaiknya di laga itu, kecuali ketidakhadiran Ruben Dias yang tengah cedera. Lima pemain bernaluri menyerang diturunkan sejak awal laga, yaitu Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, Riyad Mahrez, Phil Foden, dan Jack Grealish. Itu adalah susunan pemain yang sama seperti ketika City melibas Manchester United 4-1, akhir pekan lalu.
Berbeda dalam Derbi Manchester, kelima pemain itu gagal meruntuhkan batu pertahanan Palace yang tampil amat kokoh. Meski begitu, Guardiola tetap bergeming untuk menghadirkan penyegaran kepada skuadnya di babak kedua.
Kebuntuan yang dialami lini depan The Citizens tidak dianggap Guardiola sebagai pertanda untuk memasukkan pemain-pemain yang lebih segar. Guardiola tetap keras kepala untuk tidak menghadirkan pemain baru di paruh kedua laga meskipun sejumlah pemain, seperti Ilkay Guendogan, Raheem Sterling, dan Gabriel Jesus, telah melakukan pemanasan sejak awal babak kedua.
Terkait keputusannya itu, Guardiola menegaskan, seluruh pemain intinya bermain baik dalam laga itu sehingga ia tidak menganggap perlu melakukan pergantian. ”Saya sempat terpikir untuk melakukan pergantian, tetapi mereka bermain baik. Anak-anak memiliki kemampuan untuk mencetak gol, tetapi pada akhirnya kami tidak bisa mewujudkan (gol) itu,” kata Guardiola seusai laga kepada Sky Sports.
Tidak efektif
Sejatinya, hanya De Bruyne dan Mahrez yang tampil baik dalam mengkreasikan peluang. Mereka mencatatkan masing-masing dua tembakan mengarah ke gawang yang menjadi catatan empat tembakan terarah City di Selhurst Park. Sementara tiga pemain menyerang lainnya tampil tidak efektif karena gagal menciptakan peluang yang benar-benar membuat kiper Palace, Vicente Guaita, berjibaku di bawah mistar gawang.
AP Photo/Matt Dunham
Manajer Manchester City Pep Guardiola meneriaki para pemainnya saat menghadapi tuan rumah Crystal Palace.
Foden, Grealish, dan Silva juga menciptakan dua tembakan, tetapi tidak ada yang mengarah ke gawang. Silva memiliki peluang terbaik pada menit ke-14 ketika menguasai bola tepisan Guaita dari tembakan De Bruyne. Akan tetapi, Silva gagal mengontrol bola dengan baik sehingga bola keluar lapangan sebelum disepak.
Peluang terbaik City dihasilkan Joao Cancelo dan De Bruyne yang menciptakan tembakan yang digagalkan tiang gawang. Cancelo melakukan tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-27, sedangkan sepakan De Bruyne di dalam kotak penalti tercipta pada menit ke-57.
Cara bermain kami luar biasa di stadion yang sulit karena kualitas rumputnya yang tidak sempurna. Saya tidak memiliki penyesalan dengan cara kami bermain.
Apabila melihat kontribusi selama musim ini, keputusan Guardiola untuk tidak mengubah susunan pemain depan di Selhurst Park jelas amat disayangkan. Padahal, City masih memiliki Sterling di bangku cadangan.
Sterling merupakan pencetak gol terbanyak di liga bersama Mahrez. Kedua pemain itu telah menyumbangkan 10 gol.
Sterling bahkan mencatatkan expected goals (xG) tertinggi dalam skuad City di musim ini dengan 11,37. Tidak ada pemain The Citizens lain yang memiliki tingkat xG di atas 10 pada Liga Inggris 2021-2022.
Selain itu, Sterling juga memiliki xG per laga tertinggi di City. Ia rata-rata mencatatkan tingkat xG per laga di angka 0,66.
Tangkapan layar BBC
Statistik pertandingan Crystal Palace versus Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion Selhurst Park, London, Selasa (15/3/2022) dini hari WIB. Laga itu berakhir imbang, 0-0.
Selain itu, menepikan Jesus ketika membutuhkan gol juga sebuah keputusan yang penuh tanda tanya dari Guardiola. Meski baru mencetak dua gol, Jesus adalah raja asis City di Liga Inggris edisi kali ini.
Dalam 20 laga tampil, Jesus telah menghasilkan tujuh asis. Catatan itu membuatnya lebih baik dari Cancelo (5 asis), Mahrez (4), dan De Bruyne (3).
Adapun Guendogan adalah salah satu dari enam pemain City yang telah menyumbangkan minimal lima gol di liga. Pemain asal Jerman itu juga telah menghasilkan empat asis.
”Cara bermain kami luar biasa di stadion yang sulit karena kualitas rumputnya yang tidak sempurna. Saya tidak memiliki penyesalan dengan cara kami bermain,” ucap Guardiola.
Meski tanpa penyesalan, sifat keras kepala Guardiola yang enggan melakukan pergantian membuat posisi City di puncak klasemen kian terancam oleh Liverpool. Setelah menuntaskan laga pekan ke-29, City mengoleksi 70 poin.
The Citizens hanya tinggal unggul empat poin dari Liverpool yang memiliki satu laga tunda. Andai Liverpool bisa mengalahkan Arsenal, Kamis (17/3/2022) dini hari WIB, di Stadion Emirates, keunggulan City di singgasana klasemen tersisa satu poin.
AP Photo/Matt Dunham
Penjaga gawang Crystal Palace, Vicente Guaita, berusaha menutup celah gawangnya saat pemain tengah Manchester City, Bernardo Silva (tengah), berupaya mencetak gol pada laga Liga Inggris di Stadion Selhurst Park, London, Selasa (15/3/2022) dini hari WIB. Laga itu berakhir imbang, 0-0.
Lebih unggul
Meski jarak poin berpotensi semakin dekat dengan Si Merah, Silva menekankan, City tetap memiliki keunggulan dibandingkan dengan Liverpool dalam perebutan titel juara musim ini.
”Masih ada sembilan laga tersisa, tetapi kami masih berada di posisi yang lebih baik dari Liverpool. Lalu, mereka juga akan bermain di kandang kami. Jadi, (perebutan gelar) akan semakin menarik,” tutur Silva kepada BBC.
Hasil imbang tanpa gol kontra Palace menghadirkan rekor buruk bagi City di era Guardiola. Untuk pertama kali, sejak ditangani Guardiola, City menghasilkan skor 0-0 pada dua laga beruntun. Sebelumnya, mereka ditahan 0-0 oleh Sporting Lisbon di babak 16 besar Liga Champions.
Selain itu, Palace menjadi satu-satunya tim yang tidak bisa dibobol City di Liga Inggris pada musim ini. Pada laga pertama, 30 Oktober lalu, Palace menumbangkan City, 2-0, di Stadion Etihad.
”City bermain dengan kecepatan yang sama. Mereka tidak panik, tetapi malam ini (gol) itu tidak hadir. Sangat sulit dipercaya, City banyak mengendalikan bola dan menciptakan banyak peluang. Laga ini adalah salah satu malam buruk bagi City,” kata pakar Liga Inggris di Sky Sports, Gary Neville. (AFP)