Pemanasan Jelang SEA Games, Lalu M Zohri Tampil di Kejuaraan Dunia Indoor
Jelang SEA Games 2021 Vietnam, pelari andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, mendapatkan kesempatan pemanasan dalam Kejuaraan Dunia Indoor 2022 di Serbia. Dia diharapkan bisa mempraktikan hasil perbaikan tekniknya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jelang SEA Games 2021 di Vietnam pada 12-23 Mei mendatang, pelari 100 meter andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, mendapatkan kesempatan pemanasan dalam Kejuaraan Dunia Indoor 2022 di Belgrade, Serbia, 18-20 Maret ini. Dalam kejuaraan dua tahunan ini, pelari asal Nusa Tenggara Barat atau NTB ini akan berlomba pada nomor lari 60 meter.
Sejatinya, Zohri tidak diberi target muluk-muluk selain menguji hasil perbaikan teknik dan mengasah mental berlomba. Namun, jika hasil latihan bisa diimplementasikan dengan baik, pelari berusia 21 tahun ini diharapkan bisa menyamai ataupun memecahkan rekor nasional 60 meter yang dipegang oleh seniornya dari NTB, Sapwaturrahman, dengan waktu 6,73 detik dalam Kejuaraan Asian Indoor 2012 di Hangzhou, China, 18 Februari 2012.
Saya sudah siap untuk berlomba, mohon doa restu dari masyarakat Indonesia. Untuk target, pelatih menargetkan saya bisa mencatat waktu 6,7 detik atau 6,6 detik. Mudah-mudahan, saya bisa mencapainya.
”Saya sudah siap untuk berlomba, mohon doa restu dari masyarakat Indonesia. Untuk target, pelatih menargetkan saya bisa mencatat waktu 6,7 detik atau 6,6 detik. Mudah-mudahan, saya bisa mencapainya,” ujar Zohri dalam rekaman video kepada awak media, Selasa (15/3/2022).
Bagi Zohri, kejuaraan itu sangat penting untuk menyiapkan diri tampil optimal dalam SEA Games 2021. Bahkan, ajang itu menjadi yang pertama setelah Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli-8 Agustus tahun lalu dan terakhir sebelum SEA Games 2021.
Pelari kelahiran 1 Juli 2000 ini ditargetkan bisa mencapai puncak performa dalam SEA Games pertamanya tersebut, antara lain bisa meraih emas sekaligus memecahkan rekor nasional 100 meter atas namanya sendiri dengan 10,03 detik yang dibuat dalam Osaka Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang, 19 Mei 2019.
”Alhamdulillah, saya bisa mendapatkan undangan untuk ikut kejuaraan elite ini. Ini jadi uji coba sebelum SEA Games. Saya berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia dalam SEA Games nanti,” ujar peraih emas Kejuaraan Dunia U-20 2018 di Tampere, Finlandia, tersebut.
Adapun Zohri mendapatkan undangan berpartisipasi ke Kejuaraan Dunia Indoor 2022 setelah Kejuaraan Asia Indoor 2022 di Nur Sultan, Kazakhstan, pada Februari ini ditunda tahun depan. Zohri bakal didampingi pelatih pelatnas sprint Erwin Maspaitella ke Kejuaraan Dunia Indoor 2022. Mereka bertolak dari Jakarta ke Serbia, Selasa malam. Zohri dijadwalkan berlomba pada 19 Maret.
Evaluasi latihan
Manajer pelatnas Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia sekaligus pelatih, sprint Agustinus Ngamel, mengatakan, tim kepelatihan menjadikan kejuaraan itu sebagai bahan evaluasi latihan untuk pembenahan sebelum SEA Games 2021. Sejak awal tahun ini, mereka fokus untuk membenahi teknik start block Zohri yang belum kunjung membaik.
Posisi tubuh Zohri masih cenderung membungkuk selepas start block. Padahal, harusnya lurus dari kaki, punggung, dan kepala dengan sudut kemiringan tertentu. Kebiasaan buruk itu telah dibenahi berulang kali, tetapi tetap diulangi. Awalnya, itu diduga kebiasaan buruk mendarah daging yang patut terus diingatkan agar tidak berulang.
Akan tetapi, seusai dianalisis lebih lanjut dengan tim dokter, fisioterapi, dan biomotorik, itu diduga akibat otot fleksor atau otot yang menyebabkan gerak fleksi atau menekuk bagian lutut Zohri terlalu aktif atau terlalu mengangkat ke atas. Semestinya, otot ekstesor atau otot yang menyebabkan gerak ekstensi atau meluruskan bagian lututnya yang lebih kuat.
Selain bisa membuat tubuhnya lebih lurus, itu bisa memacu tolakan tubuh lebih besar yang berguna untuk keluar lebih cepat selepas start block. ”Kebiasaan buruk itu sudah dibenahi dalam beberapa bulan terakhir. Sekarang, kami ingin melihat apakah Zohri bisa konsisten melakukannya dalam kejuaraan. Kalau perubahannya belum automatisasi, biasanya kebiasaan buruk itu diulangi lagi karena konsentrasi buyar oleh suasana tegang dalam lomba sesungguhnya,” kata Agus.
Menurut Agus, masalah Zohri cuma pada start block itu. Selebihnya, potensi Zohri dinilai sangat luar biasa. ”Jika bisa memperbaiki kekurang di start block, kami optimistis Zohri bisa memecahkan rekor nasional 100 meter pada SEA Games nanti, tak menutup kemungkinan catatan waktunya di bawah 10 detik,” ucapnya.
Personel baru
Menyambut SEA Games 2021, tim sprinter pun mendatangkan tiga atlet baru, tetapi wajah lama. Mereka adalah pelari asal Kalimantan Tengah, Eko Rimbawan, pelari putri asal Sumatera Selatan, Sri Maya Sari, dan pelari putri asal Bengkulu, Hasruni.
Eko direkrut karena prestasinya meraih perak 200 meter dengan waktu 21,51 detik dan perunggu 100 meter dengan 10,70 detik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. Sri direkrut karena merebut emas 400 meter dan memecahkan rekor nasional dengan 53,22 detik dan emas 200 meter dengan 24,08 detik pada PON 2021. Hasruni direkrut karena mendapatkan perak 200 meter dengan 24,11 detik dan perunggu 100 meter dengan 11,77 detik pada PON.
Eko diproyeksikan untuk tampil di 200 meter dan estafet 4 x 100 meter dalam SEA Games 2021, Sri fokus di 200 meter dan 400 meter serta Hasruni 100 meter dan mungkin 4 x 100 meter. Kalau bisa mempertahankan rekor nasionalnya, Sri diyakini bisa meraih emas 400 meter SEA Games. ”Dalam peringkat 2021, saat ini, Sri berstatus pelari 400 meter nomor satu di Asia Tenggara. Jika tidak ada perkembangan signifikan dari pelari negara lain, Sri berpeluang besar mendapatkan emas 400 meter,” ujar Agus.
Eko mengutarakan, pasca-SEA Games 2019 di Filipina, dirinya dikembalikan dari pelatnas ke daerah. Selama dua tahun di daerah, dia mengaku tidak berlatih maksimal. Maka itu, dia cukup kaget sekembali ke pelatnas per Februari kemarin.
”Secara fisik, saya agak tertinggal dengan teman-teman yang terus bertahan di pelatnas. Tetapi, karena telah kenal dengan semuanya, proses adaptasinya cepat. Mudah-mudahan saya bisa memberikan kontribusi optimal untuk Indonesia di 200 meter maupun estafet 4 x 100 meter pada SEA Games nanti,” ujar Eko.