Komitmen besar pelatih dan para pemain menjadi salah satu alasan terbesar Chelsea masih punya harapan untuk bertahan. Mereka tidak akan pergi meninggalkan klub yang sedang terguncang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Manajer Chelsea Thomas Tuchel (kiri) bersama para pemain merayakan kemenangan di akhir laga Liga Inggris antara Chelsea dan Newcastle United di Stadion Stamford Bridge, London, Minggu (13/3/2022). Di tengah ketidakpastian masa depan klub karena pembekuan aset oleh Pemerintah Inggris, Chelsea mengalahkan Newscastle, 1-0.
LONDON, SENIN — Chelsea bagai kapal megah yang menuju karam akibat pembekuan aset klub oleh Pemerintah Inggris. Namun, di tengah guncangan dari luar, klub mendapat dorongan moral dari dalam. Para pelatih dan pemain menyatakan komitmennya untuk melewati masa sulit ini bersama-sama. Gelombang komitmen itu menghadirkan setitik asa terhadap nasib ”Si Biru”.
Situasi Chelsea penuh ketidakpastian sejak semua aset sang pemilik klub, Roman Abramovich, dibekukan Pemerintah Inggris. Ada kekhawatiran staf pelatih dan pemain tidak bisa atau terlambat menerima gaji. Situasi terakhir, Barclays telah menangguhkan akun klub pada bank tersebut.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel, sebagai nakhoda klub, kembali mempertegas komitmennya setelah timnya menang atas Newcastle di Stadion Stamford Bridge, Minggu (13/3/2022). ”Pastinya saya akan bertahan hingga akhir musim ini,” tegasnya.
Kata Tuchel, mereka tidak bisa berbuat banyak selain tetap menampilkan yang terbaik di lapangan. Dia hanya berharap klub segera dibeli dan menemukan pemilik baru. Jika itu terjadi, Si Biru bisa kembali beroperasi normal.
AFP/JUSTIN TALLIS
Manajer Chelsea Thomas Tuchel memberikan instruksi kepada para pemainnya pada laga Liga Inggris antara Chelsea dan Newcastle United di Stadion Stamford Bridge, London, Minggu (13/3/2022). Tuchel memastikan tetap akan bertahan hingga akhir musim.
”Tidak banyak berita tentang penjualan, tetapi semoga itu akan segera terjadi. Saya bukan orang yang mudah khawatir. Penting untuk menunjukkan semangat juang saat ini, untuk semua orang yang bekerja di Stamford Bridge. Kami hanya ingin fokus kepada hal yang dapat kami pengaruhi,” tambah manajer yang baru setahun lebih di Chelsea itu.
Salah satu kekhawatiran terbesar adalah aturan pembatasan pengeluaran uang pada laga tandang. Chelsea tidak boleh memakai lebih dari 20.000 pound sterling. Sosok yang pernah terlibat dalam mengurus pemain di West Ham United, Hugo Scheckter, menilai peraturan itu akan sulit dipatuhi.
Hal ini karena biaya rata-rata setiap laga tandang di Liga Inggris bisa mencapai 30.000 pound. Biaya itu mencakup penerbangan, pengamanan, konsumsi, dan hotel. Chelsea dihadapkan tantangan berat karena akan menjalani laga tandang ke Lille, Perancis, pada Liga Champions Eropa, tengah pekan ini.
AFP/JUSTIN TALLIS
Gelandang serang Chelsea, Kai Havertz (kanan), mencetak gol tunggal yang memastikan kemenangan Chelsea atas Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, London, Minggu (13/3/2022).
Tuchel tidak mau ambil pusing dengan pembatasan itu. Dia justru bercanda saat ditanya para wartawan. Sang manajer menjawab, mereka akan naik pesawat atau kereta jika tersedia. Kalau tidak, dia bersedia membawa bus untuk mengantar anak asuhnya. Dia memastikan akan tiba di Lille dengan cara apa pun.
”Saya tahu masalah itu memang penting. Tetapi, saya bercanda karena tim ini harus memiliki harapan dengan terus percaya diri. Ini adalah klub yang besar. Saya berharap akan ada titik terang di ujung terowongan,” ujar Tuchel.
Saya bukan orang yang mudah khawatir. Penting untuk menunjukkan semangat juang saat ini,untuk semua orang yang bekerja di Stamford Bridge. Kami hanya ingin fokus kepada hal yang dapat kami pengaruhi.
Para pemain tidak perlu kata-kata untuk memperlihatkan komitmen mereka. Kemenangan lawan Newcastle sudah cukup membuktikan hal itu. Dalam laga itu, skuad Si Biru tidak berhenti menyerang meskipun pertahanan Newcastle baru bisa ditembus pada menit ke-89 saat gol datang dari kaki gelandang serang Kai Havertz.
AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Gelandang serang Chelsea, Kai Havertz (kanan), dan rekannya, Jorginho, merayakan gol yang dicetak Havertz pada laga Liga Inggris antara Chelsea dan Newcastle United di Stadion Stamford Bridge, London, Minggu (13/3/2022).
”Kami, para pemain, berada dalam situasi yang baik. Sungguh, kami justru merasa tidak enak untuk semua orang. Kami tahu situasi ini tidak semua tentang sepak bola. Ada banyak hal yang lebih penting daripada kami. Kami mencoba untuk tersenyum di wajah. Ketika Anda melihat emosi yang muncul setelah gol tadi, itulah yang dibutuhkan semua orang hari ini,” kata Havertz.
Kebingungan Chelsea
Petr Cech, Direktur Teknik Chelsea, menyampaikan, hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini hanyalah menunjukkan sikap positif dan terus bekerja. Mereka tidak bisa melakukan banyak hal, selain menunggu kebijakan lanjutan dari Pemerintah Inggris.
”Kami memiliki banyak pertanyaan, tetapi tidak punya banyak jawaban. Kami bertekad untuk berkonsentrasi pada hal-hal yang dapat kami kendalikan, yaitu bekerja dengan orang-orang di klub, saling mendukung, datang ke latihan, dan fokus pada permainan,” ujar Cech kepada Sky Sports.
Sebelumnya, klub sempat meminta keringanan kepada pemerintah agar bisa menjalankan operasi seperti biasa, terutamaagar mereka tetap bisa menggaji pemain dan staf. Kata Cech, pemerintah mungkin baru memutuskan beberapa hari ke depan.
AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Bek tengah Chelsea, Andreas Chistensen (kiri), dihadang bek kiri Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, London, Minggu (13/3/2022).
Di sisi lain, klub terancam kehilangan tiga pemain utamanya, yaitu Cesar Azpilicueta, Antonio Rudiger, dan Andreas Christensen, yang akan bebas kontrak pada musim panas nanti. Adapun akibat pembekuan aset, Chelsea juga dibatasi dalam transaksi pemain, termasuk memperpanjang kontrak.
”Kami jelas ingin mendapatkan jawaban ini (tentang perpanjangan kontrak). Kami ingin tahu bagaimana bisa beroperasi, apa yang bisa kami lakukan dengan tim ke depan. Tanpa jawaban ini, sulit untuk merencanakan,” tambah Cech.
Chelsea merupakan korban salah sasaran yang berawal dari konflik Rusia-Ukraina. Akibat serangan Rusia ke Ukraina, Pemerintah Inggris mengambil langkah aktif untuk ”mematikan” ekonomi para oligarki Rusia di negara mereka. Salah satu yang diincar adalah Abramovich. Seluruh aset Abramovich pun dibekukan, termasuk Chelsea. (AP/REUTERS)