Jamarr Andre Johnson akhirnya tampil selayaknya MVP setelah sempat kesulitan pada awal musim IBL 2022. Dia membuktikan hanya butuh menit bermain lebih banyak untuk bisa bersinar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Jamarr Andre Johnson (33), pemain naturalisasi Dewa United Surabaya, memainkan laga terbaiknya pada Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Tokopedia 2022 saat jadi pahlawan kemenangan timnya atas Satria Muda Pertamina Jakarta. Sang peraih Most Valuable Player (MVP) IBL musim lalu itu bersinar ketika diberikan banyak menit bermain, sesuatu yang tidak didapatkannya sejak awal musim.
Tampil 38 menit, Jamarr mendominasi dua sisi lapangan saat berhadapan dengan mantan timnya di Hall Basket Senayan, Rabu (9/3/2022). Dia menyumbang 19 poin, 13 rebound, 4 asis, 5 steal, dan 6 blok untuk mengantar Dewa United menang 60-55.
Bagi Jamarr, penampilan itu merupakan yang terbaik sepanjang musim ini. Forward kelahiran Amerika Serikat ini hanya mencatatkan rata-rata 4,7 poin, 4,3 rebound, dan 1,1 asis dalam 8 laga pertama Dewa United. Laga tersebut pun menandakan kembalinya taji sang MVP.
“Karena tidak ada pemain asing hari ini, aku tahu harus main bagus. Aku harus step up, mencetak poin, rebound, semuanya. Jadi, aku lebih fokus untuk bantu tim ini buat menang,” kata Jamarr yang musim lalu juga meraih Defensive Player of The Year IBL.
Jamarr bisa tampil optimal karena mendapat menit bermain hampir tiga kali lipat lebih banyak dari biasanya. Dua pemain asing Dewa United, Dishon Lurell Lowery dan Darryl James Palmer, absen dalam laga tadi akibat positif Covid-19.
Pemain setinggi 1,98 meter itu, seperti musim lalu, lantas tidak perlu membagi waktunya di lapangan. Sebelumnya, dia harus membagi waktu 40 menit dengan dua pemain lain. Menurut peraturan baru IBL musim ini, hanya satu pemain asing yang boleh berada di lapangan. Adapun sebagai satu-satunya pemain naturalisasi, Jamarr dikategorikan layaknya pemain asing.
Kata Jamarr, dia mungkin tidak akan bisa memproduksi penampilan dominan seperti tadi sepanjang musim. “Semua kembali lagi kepada peraturan. Kalau pemain asing kami sudah kembali, pasti kami harus berbagi menit lagi,” ungkap pemain yang dua kali mengantarkan Satria Muda juara liga itu.
Meskipun menit bermain akan kembali sedikit, sang MVP sudah lebih bisa berkompromi. Dia sadar peraturan yang merugikan pemain naturalisasi itu tidak bisa dibatalkan di tengah jalan. “Fokus saya sekarang hanya membantu tim ini dari laga ke laga,” pungkas Jamarr.
Pelatih Dewa United Andika Saputra bahagia dengan kembalinya penampilan terbaik Jamarr. Sang pelatih membuka peluang untuk menambah menit bermain Jamarr saat dua pemain asing telah kembali dalam skuad. “Bisa saja (ditambahkan). Kami akan lihat situasi laga-laga selanjutnya,” katanya.
Ketika terakhir kali dua pemain asing dan satu pemain naturalisasi tersedia untuk Dewa United, Jamarr hanya bermain 16 menit dan 37 detik. Adapun daam peraturan IBL, pemain asing lainnya wajib dimainkan minimal 9 menit dengan pembagian 3 menit dalam 3 kuarter.
Akibat hasil itu, Satria Muda pun menelan kekalahan kedua musim ini setelah sempat menang dalam enam laga beruntun. Namun, masih ada hal positif dari kekalahan itu.
Terlepas dari dilema pembagian menit, kemenangan atas sang juara bertahan sangat berarti untuk tim asuhan Andika. Mereka berhasil keluar dari rentetan tren dua kekalahan beruntun, yaitu dari Amartha Hangtuah Jakarta (66-68) dan Bali United Basketball (57-61). Jamarr dan rekan-rekan sempat frustasi karena selalu kalah di detik-detik akhir.
Kembalinya Hardianus
Berbanding terbalik dengan Jamarr, nasib buruk harus dijalani point guard Satria Muda, Hardianus Lakudu. Peraih MVP Final IBL 2021 itu bermain kurang optimal dalam laga pertamanya musim ini. Hardianus tidak tampil sejak awal musim akibat cedera.
Pemain yang berperan sebagai jenderal lapangan itu menghasilkan 9 turnover. Catatan itu merupakan yang terburuk kedua di IBL musim ini setelah pemain asing Rans PIK Basketball, Hal Shane Heyward (10 turnover). Hardianus, yang bermain 24 menit 32 detik, juga hanya menyumbang 6 poin dan 5 asis.
“Saya tahu tadi main jelek. Mungkin karena itu juga jadi kalah. Saya kurang bisa mengorganisasi, jadi terbawa ke tim. Tidak tahu kenapa, mungkin karena terlalu semangat ya gim pertama musim ini. Pastinya, ini jadi pelajaran untuk saya,” ucap Hardianus yang memulai laga dari bangku cadangan.
Laga antara Satria Muda dan Dewa United berjalan seimbang sejak tip-off hingga kuarter ketiga. Kedua tim saling susul. Bahkan, Hardianus dan rekan-rekan sempat unggul tipis pada awal kuarter keempat 50-49. Mereka harus merelakan kemenangan karena tampil ceroboh pada lima menit terakhir.
Akibat hasil itu, Satria Muda pun menelan kekalahan kedua musim ini setelah sempat menang dalam enam laga beruntun. Namun, Pelatih Satria Muda Youbel Sondakh berkata, masih ada hal positif dari kekalahan ini. Mereka bisa bermain lagi dengan Hardianus mulai saat ini.
“Sebenarnya kami senang hari ini karena Hardi kembali. Kami mau kasih hadiah (kemenangan) buat dia. Tetapi, belum bisa. Jadi, kami harus menunda itu dulu sampai besok. Tentunya, masih banyak yang perlu dibenahi di tim ini kalau kami mau ngomong soal mempertahankan (gelar) juara,” kata Youbel.