Alex Rins dan Joan Mir gagal meraih posisi start di baris depan dalam MotoGP seri Qatar karena strategi kualifikasi yang tidak memanfaatkan slipstream dalam kondisi berangin. Namun, mereka yakin podium dalam jangkauan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
LUSAIL, SABTU –Balapan pembuka MotoGP 2022 di Sirkuit Lusail, Qatar, sudah memunculkan anomali sejak sesi kualifikasi. Para pebalap Suzuki yang dinilai akan mudah meraih posisi start di baris depan, justru akan start dari baris ketiga dan keempat. Hasil yang mengecewakan bagi Alex Rins dan Joan Mir ini dipicu oleh kesalahan strategi kualifikasi, di mana mereka melaju sendirian, tidak memanfaatkan slipstream pebalap lain dalam kondisi angin dari depan.
Rins yang menjadi pebalap tercepat dalam FP2, yang memastikan lolos langsung ke Q2, hanya bisa meraih posisi start ke-10. Sedangkan Mir yang berada di posisi ketiga FP2, akan start dari posisi kedelapan. Hasil ini berkebalikan dengan performa para pemacu GSX-RR itu saat sesi latihan yang mampu mencetak waktu putaran cepat, serta top speed terbaik 355,2 kilometer per jam.
Hasil kualifikasi ini menjadi cek realitas bagi Rins dan Mir, bahwa pemahaman pada kondisi trek menjadi sangat krusial. Kondisi berangin menjadi salah satu faktor yang perlu disiasati dengan memanfaatkan slipstream pebalap di depan, guna mendapatkan waktu putaran yang cepat. Sejumlah pebalap memanfaatkan slipstream itu seperti peraih posisi start ketiga Marc Marquez yang mengikuti Francesco Bagnaia, serta peraih pole position Jorge Martin yang mengikuti Pol Espargaro.
Sulit untuk melakukan sesuatu yang lebih. Saya puas dengan pekerjaan yang dilakukan, tetapi yang pasti kami harus belajar, bahwa kami selalu menjadi satu-satunya yang tancap gas sendirian tanpa slipstream dan tidak ada acuan (dari pebalap di depan).
"Sulit untuk melakukan sesuatu yang lebih. Saya puas dengan pekerjaan yang dilakukan, tetapi yang pasti kami harus belajar, bahwa kami selalu menjadi satu-satunya yang tancap gas sendirian tanpa slipstream dan tidak ada acuan (dari pebalap di depan). Sangat penting dalam kondisi seperti ini (berangin) untuk mengikuti seseorang dan mendapatkan slipstream dengan angin dari depan dan sebagainya," ungkap Mir kepada MotoGP.
"Hari ini, hal itu yang tidak saya dapatkan, memiliki referensi. Tetapi, saya senang dengan pekerjaan yang dilakukan, pace juga bagus, jadi kami harus senang dengan hari ini dan saya pikir kami siap untuk besok (balapan)," ujar juara MotoGP 2020 itu.
"Saya tidak mendapatkan banyak pole position karena hal ini, saya melaju sendirian dan berusaha melakukan pekerjaan saya, tetapi benar dalam kondisi seperti ini anda akan mendapatkan banyak keuntungan jika mengikuti seseorang. Kami mungkin kehilangan kecepatan puncak di kualifikasi untuk bertarung meraih posisi start terdepan, tetapi kami tidak terlalu jauh, dan saya senang dengan itu," ungkap Mir yang hanya terpaut 0,396 detik dari Martin.
Rins juga merasa tidak senang dengan hasil kualifikasi ini. Namun, dia tidak kehilangan optimisme untuk meraih podium dalam balapan Minggu (6/3/2022) mulai pukul 22.00 WIB, karena start dari baris keempat sudah biasa dia alami musim-musim sebelumnya. Dia merasa tahu bagaimana cara memperbaiki posisi dengan motor baru yang lebih cepat dibandingkan musim lalu.
"Ya, saya tidak 100 persen senang, karena kemarin kami bisa mencetak waktu putaran yang bagus. Tetapi kami tidak bisa melupakan bahwa kami di P10 dengan selisih 0,4 detik dari posisi start terdepan, kami tidak terpaut 1,5 detik, semuanya sangat ketat," ungkap Rins.
"Saya akan start dari P10 dan kami pernah melakukan itu sebelumnya, jadi kami tahu bagaimana caranya. Saya cukup tenang karena kami memiliki pace yang bagus. Saya tidak bisa menunjukan pace itu dalam FP4 karena saya mencoba beberapa hal berbeda pada motor untuk mengetahui apakah bisa lebih cepat atau tidak, tetapi saya cukup tenang untuk balapan," pungkas Rins.